"Aku tidak tau, apa yang harus kutunjukkan saat kabar itu datang! Aku bahagia.. itu tentu saja, tapi entah keraguan apa yang menyelimutiku saat ini? Hingga aku merasa ada sesuatu yang mengganjal dibalik kebahagiaan itu"
🍁Happy Reading🍁
================================
Chenle menduduk kan tubuhnya di tepi ranjang yang di baluti sprai berwarna kuning dengan garis hitam kesukaannya. Tiba-tiba saja kakinya seperti mati rasa seketika, Pria China itu terlihat termenung seperti sedang memikirkan sesuatu.
Netra dengan manik coklat itu terlihat gugup, pikirannya mencoba menetralisir tentang apa yang baru saja ia dengar di telfon."Benarkah?"
Chenle yakin betul jika dirinya bisa mendengar dengan baik tentang apa yang dikatakan ibunya saat menelfon barusan.. ada perasaan senang dan sedih yang seakan datang bersamaan.
"Bang Renjun"
Manik coklat itu berhasil mengumpulkan genangan cairan bening ketika nama saudara sepupunya ia lontarkan dengan lirih.
Selama ini Chenle sangat berharap jika ia akan segera bertemu kembali dengan saudaranya, mungkin bukan hanya bertemu.. Chenle bahkan sangat merindukan sepupunya itu,, ia ingin seperti dulu.. Chenle ingin semua kenangannya bersama Renjun bisa segera kembali. Semoga!
Dan hari ini.. Chenle menerima kabar yang berhasil mengguncang perasaannya! Rasa bahagianya kini tengah datang bersamaan dengan rasa cemas yang juga berhasil mendominasi perasaannya. Chenle senang, ketika ia tau jika sepupunya itu tengah berada diperjalan menuju korea, itu tentu saja.. tetapi disisi lain Chenle juga tengah merasa khawatir saat tau alasan yang membuat Renjun harus dipindahkan ke rumah sakit di kota Seoul ini.
Sepupunya sedang tidak baik-baik saja sekarang, Chenle seakan kehilangan semua tenaganya ketika ibu nya mengatakan jika Renjun harus dipindahkan ke rumah sakit yang lebih besar, dengan alat-alat medis yang lebih memadai karena alasan keadaan sapupunya yang semakin memburuk.
Bukankah koma selama tiga tahun itu sudah cukup buruk? Lalu apa lagi sekarang?
Chenle memejamkan matanya.. sungguh ia tidak ingin mengeluarkan air matanya saat ini, ia tidak ingin menjadi lemah! Janjinya kepada Renjun tidak bisa ia ingkari.
"Gue nggak nangis bang Ren! Karena lo pasti bakal baik-baik aja"
Setiap bait kata terdengar getir.. Chenle menutup kedua netranya dengan telapak tangan untuk mencegah bulir bening itu menetes.
Chenle menelan ludahnya dengan susah payah, lalu dengan tangan yang masih sedikit bergetar ia raih ponsel yang ada disampingnya. Chenle baru ingat jika ada orang lain yang juga harus tau tentang kabar yang baru saja ia dengar.
Ia terlihat menekan nomor seseorang lalu meletakkan ponselnya ditelinga memastikan jika panggilannya telah tersambung. tersambung.
"Halo bang Jaemin"
KAMU SEDANG MEMBACA
About You H.rj🍁[ JaemRen ]
Fantasi'Kenapa takdir begitu tidak adil, banyak yang melakukan hal yang sama, tetapi mengapa hanya aku yang mendapatkan hukuman, takdir membuat ku bertemu dengan Na Jaemin! Laki-laki berwatak dingin yang menyimpan banyak luka dihatinya.. Lalu mengapa, saat...