Hot Sweet [END]

Part 9

Happy Reading.

Bunyi bel apartemen terdengar, membuat Ghena terbangun dari tidurnya. Mengumpulkan kesadarannya, perlahan Ghena mencoba duduk, sebelum turun dari ranjang. Dengan mata masih sedikit terpejam, Ghena melangkah keluar kamar, terus melangkah ke arah pintu masuk.

Membuka pintu, Ghena sangat terkejut melihat Alesya yang datang. Tidak biasanya Auntie-nya itu datang tanpa memberitahunya.

"Oh my God, Ghena. Ternyata kau baru bangun. Pantas saja Auntie menghubungi tidak diangkat-angkat," cetus Alesya.

"Masuk dulu, Auntie," ajak Ghena.

Ghena mengambilkan minuman kemasan untuk Alesya, dirinya malas membuat minuman, karena kesadarannya belum sepenuhnya terkumpul. Ghena menghampiri Alesya yang sudah duduk di sofa.

"Ada apa Auntie ke sini pagi-pagi?" tanya Ghena, duduk di samping Alesya.

"Ini sudah jam sepuluh, Ghena," sahut Alesya.

Ghena menoleh ke arah jam dinding, ternyata benar sudah jam 10. Ghena menghela napas, karena baru kali ini dirinya bangun sangat siang. Semalam dirinya tidak bisa tidur karena memikirkan Kenzie, dan juga Hans.

"Sekarang kau mandi. Ikut Auntie ke kantor Kenzie," ucap Alesya.

"What? Untuk apa?"

Terlalu kaget, Ghena bahkan sampai meninggikan suaranya, membuat Alesya berdecak.

"Lihat berita. Semua berita pagi ini, isinya tentang Kenzie," ucap Alesya.

Ghena langsung mencari remote televisi, lalu menyalakan televisi. Alesya hanya menggelengkan kepalanya melihat apa yang Ghena lakukan.

"Auntie, ini bohong 'kan?" tanya Ghena menatap Alesya.

"Sudah cepat kau mandi. Dan pakai pakaian yang benar," sahut Alesya.

Mendengkus mendengar ucapan Alesya, kenapa semua orang mengatakan pakai pakaian yang benar? Memang selama ini pakaian yang dikenakan dirinya tidak benar? Ghena langsung pergi meninggalkan Alesya. Mandi dan bersiap dengan cepat.

Setelah rapi dengan penampilannya, Ghena keluar kamar. Alesya melihat Ghena, menatap keponakannya itu dari atas sampai bawah dengan tatapan menilai.

"Okay."

Ghena hanya diam mendengar ucapan Alesya. Kemudian keduanya keluar apartemen bersama. Alesya mengemudikan mobilnya menuju kantor Kenzie.

Sebenarnya, Ghena tidak tahu apa yang akan dirinya lakukan, karena terlalu panik melihat berita yang ada. Ghena tidak sempat menanyakan lebih detail pada Alesya.

Sampai di kantor Kenzie, Ghena dan Alesya keluar dari mobil. Sangat sulit untuk keduanya masuk ke area kantor, karena cukup banyak wartawan di depan kantor Kenzie.

Ghena memijat pelipisnya, baru 1 hari dirinya kembali ke apartemen, bahkan belum bisa disebut 1 hari, karena belum 24 jam, tapi sudah dikejutkan dengan hal seperti ini.

Dengan bantuan security, Ghena dan Alesya berhasil masuk ke dalam kantor Kenzie. Sampai di lantai di mana ruangan Kenzie berada, Ghena masih diam mengikuti langkah Alesya menuju ruangan Kenzie yang terbuka.