Bagian 8

2.2K 277 15
                                    


"Ya enggak bisa pulang, ayo turun jangan takut" Mae menggeleng dia tidak mau turun dari mobil.

"Aye belum siap bang" lirih Mae. "Beri Aye waktu buat nyaipin diri" Mae benar-benar takut menghadapi keluarga besar Aaron.

"Sampai kapan" Aaron tidak mengerti dengan jalan istrinya ini.

"Ya kagak tau, pokoknye Aye belum siap kalo sekarang di kenalin sebagai bini abang"

"Terus kamu mau apa sekarang, jangan minta pulang"

"Abang bantu mikir dong"

"Ya aku akan ngomong sama keluarga ku siapa kamu Mai"

"Jangan. "

"Iya terus sekarang harus bagaimana" Aaron mulai kesal.

"Bilang aje Aye lagi nyari kerja"

"Apa kamu bilang?"

"Bilang sama mereka Aye ni lagi butuh kerja"

"Engga- engga, kamu itu istriku Mai. Aku ga mau kamu kerja di sini" Apa katanya dia mau jadi pekerja di sini.

"Untuk sementara aje bang ampe Aye siap " Ujar Mae memelas. "Ya bang, Aye mohon"

"Baiklah ayo turun" Mau tidak mau Aaron menuruti istrinya, dia tidak bisa memaksa Mae. Sebenarnya Aaron sangat  yakin keluarga besarnya akan menerima Mae, tapi dia akan mengikuti dulu keinginan sang istri.

"Assalamualaikum " Ujar Aaron saat masuk rumahnya. Di sana ada Amora dan Marvel serta kedua adiknya Ameera dan Aurora juga si kecil putra Ameera yang sekarang berusia tiga bulan.

"Waalaikum salam." Jawab mereka

"Masuk bang" Aaron langsung mencium kedua tangan orang tuanya.

Sedangkan Mae masih berdiri di depan pintu. Keringat dingin keluar dari tubuhnya dia benar-benar takut, rasa percaya dirinya menghilang begitu saja.
Mae memperhatikan penampilan para perempuan di hadapannya ini, cantik langsing seksi putih bersih, pokoknya tubuh idaman para wanita. Berbeda dengan dirinya yang gendut item. Dia tidak dapat membayangkan jika mereka tahu kalau dirinya istri seorang Aaron, mungkin akan langsung di tendang dari rumah ini.

"Dia siapa bang?" Tanya Aurora saat menyadari kehadiran Mae.

"Dia..." Aaron menatap Mae. Istrinya menggelengkan kepalanya mengisyaratkan agar Aaron tidak bilang yang sebenarnya.

"Selamat malam semuanya. Aye ...." Mae memberanikan diri menghampiri mereka. "Aye mau cari kerjaan nyonya" Ujar Mae gugup.

"Kerjaan apa?" Amora merasa tidak membutuhkan pekerja di rumahnya.

"Begini mom. Kenalin dia Maesaroh, dia anak teman aku. Dia kesini ingin nyari kerja" Aaron terpaksa berbohong demi kenyamanan istrinya.

"Tapi kita sedang tidak membutuhkan pekerja" ujar Amora.

"Aku yang akan memperkejakan dia di rumahku, sekalian aku mau bilang aku ingin pindah ke rumahku karena lebih dekat dengan kantor."

"Kenapa ingin pindah?"

"Karena lebih dekat jaraknya dengan kantor. Tapi kalau hari libur aku akan tidur disini. Bagaimana?"

"Pi...." Aaron menatap Marvel meminta dukungan, Marvel memang selalu mendukungnya jika dia beda pendapat dengan sang ibu.

"Papi rasa Aaron benar mom, lagipula dia sudah besar dia bisa jaga diri"

"Papi kok dukung dia, kamu juga kenapa ga bilang dari kemarin-kemarin kalau mau pindah" ujar Amora.

"Jadi mommy setuju?"

"Ya mau gimana lagi pasti kamu maksa"

"Kalian akan tinggal berdua saja?"

"Iya. Aku ga akan macam-macam kok. Aku sudah janji pada ayahnya akan jaga dia."

"Malam ini kita tidur di sini ya besok baru kita pindah"

"Ya sudah terserah kamu"

"Mai tidur di kamar tamu samping kamar ku ya mom" Amora menatap Aaron bingung, tidak biasanya dia ikut campur dengan urusan pekerja.

"Kenapa kalian liatin aku seperti itu."

"Tidak ada yang sedang kamu sembunyikan dari kita kan bang" Amora menatap Aaron tajam. Sedangkan Mae dia sangat takut Aaron ngomong yang sebenarnya dan dia langsung di usir saat ini juga.

Bersambung

Alhamdulillah hari ini udah bisa komen ya

Vote dulu sebelum ke part selanjutnya

24 Juni 2021
THB

Jadi Manten Bule (Aldama Family seri 6) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang