Aaron dan istrinya baru saja masuk ke dalam pesawat. Mereka akan pergi ke Lombok, Aaron akan mengecek proyek yang sedang bermasalah. Sekalian bulan madu di sana."Kamu kenapa?" Tanya Aaron pada Mae, dia terlihat begitu tegang.
"Aye takut naik pesawat bang" bisik Mae. "Kite beneran bakalan terbang" Mereka duduk di first class di dalam pesawat ini.
"Iya, ga ada mobil kesana Mai" Mae bilang ini pertama kalinya naik pesawat.
"Kamu takut " Mae mengangguk. "Sini pegang tangan abang" Mae langsung memegang erat lengan Aaron saat pesawat mulai berjalan. Aaron meringis ternyata Mae begitu kuat memegang lengan Aaron.
"Bismillah...Bismillah.. Bismillah" gumam Mae. Dia menutup matanya, dan mulutnya terus berkomat-kamit membaca doa yang dia bisa.
"Buka mata kamu, kita sudah di udara" Ujar Aaron, perlahan Mae membuka matanya.
"Kite terbang bang di udara" Mae malah mendekati Aaron. "Aye takut " Aaron mengusap lembut kepala Mae.
"Insha Allah aman"
"Kenapa kamu takut naik pesawat."
"Waktu kecil Aye pernah naik ke pohon mangga, ga sengaja nginjak dahan yang rapuh. Terus Aye jatuh. Waktu ntu ampe kaki Aye patah dan kagak bisa jalan berbulan-bulan," Sejak saat itu Mae jadi takut ketinggian.
"Kamu jangan takut. Mulai sekarang harus terbiasa sebab Kamu akan menemani Abang setiap Abang pergi ke luar kota" ujar Aaron membuat Mae menelan saliva nya.
"Abang akan selalu ada di sisi kamu"
Selama perjalanan Mae terus memegangi lengan suaminya, kemudian Aaron menyuruhnya tidur, baru dia melepaskan lengan suaminya.Butuh waktu 2 jam waktu yang di tempuh dari Jakarta-Lombok.
Mereka tiba di Zainuddin Abdul Majid International Airport pukul 16.30 waktu sekitar. Di sana Aaron sudah di jemput anak buahnya. Mereka akan menginap di hotel yang tak jauh dari proyek.
Ternyata cukup jauh jarak dari bandara ke tempat proyek Aaron."Bersih-bersih dulu baru nanti kita cari makan" perintah Aaron pada Mae saat mereka sudah tiba di dalam kamar hotel.
"Abang mau kemana?"
"Mau nyari makan buat kita. Ingin sesuatu lagi?" Mae menggeleng.
"Terimakasih bang Aye mau langsung mandi, gerah banget " Mae bersyukur dia tidak mabuk saat turun dari pesawat tadi.
*******
"Besok pagi Abang akan melihat proyek yang sedang bermasalah. Mudah-mudahan cepat teratasi, setelah itu baru kita pergi jalan-jalan." Mereka berdua sudah selesai makan dan bersiap-siap untuk tidur.
"Iye, pan emang kite ke sini mau ngeliat proyek Abang ntu." Saat Aaron mengajak Mae ikut dengannya ke Lombok, wanita bertubuh subur itu langsung senang walau takut naik pesawat. Lombok adalah tempat yang ingin Mae kunjungi dari dulu.
Mae terus memperhatikan Aaron yang sedang bekerja di laptop-nya dari atas tempat tidur. Ini kali kedua mereka tidur satu kamar. Suaminya itu benar-benar tampan, apalagi ketika dia terlihat sedang serius seperti ini.
Walaupun mereka baru bertemu beberapa hari lalu tapi Aaron dapat mengalihkan pikiran nya dari Fikri. Dia hampir tidak pernah memikirkan laki-laki itu lagi."Loh belum tidur" Aaron sepertinya sudah selesai dengan pekerjaannya.
"Belum bang " ujar Mae gugup.
"Masih mau makan sesuatu" Aaron naik ke tempat tidur mereka.
"Engg...Enggak bang, Alhamdulillah udeh kenyang" Mae mengusap perutnya.
"Bang. Apa Abang tidak akan minta 'jatah' ame Aye"
Bersambung
2 Juli 2021
THB
KAMU SEDANG MEMBACA
Jadi Manten Bule (Aldama Family seri 6)
Cerita PendekDalam tahap revisi Cerita ini hanya fiktif belaka mohon maaf apabila terdapat persamaan nama tokoh dan tempat, semua hanya kebetulan yang tidak di sengaja. Squel dari Amora 18+ Siti Maesaroh 20 tahun gadis Betawi, hobi makan berbadan subur tidak...