Bagian 4

2.2K 277 46
                                    

Sebelum Akad

"Bang bagaimana ini" Nyak Iti terlihat begitu geram, apalagi melihat mantan calon besannya.

"Ya bagaimana, gua juga bingung" Dullah juga tidak tahu harus berbuat apa.

"Eh elu dan keluarga elu sengaja kan mau mempermalukan kite" Nyak Iti menghampiri ibu Fikri.

"Akhirnya si Fikri sadar, kalau si Maesaroh itu ga cocok sama dia" ujar ibu Fikri, dia memang tidak setuju putranya nikah dengan anak mantan pacarnya, ya dulu saat SMA dia dan Dullah pernah pacaran.

"Ape lu bilang, yang kagak cocok ntu anak gua nikah sama anak elu Rokayah" Mae dan Fikri sama-sama berbadan subur, jadi kalau di lihat-lihat mereka memang serasi.

"Enak aje, si Fikri itu ganteng banyak perawan yang ngantri mau di jadiin bini sama si Fikri " ujar Rokayah.

"Ganteng pale lu peyang, orang kaye buntelan kentut begitu, ganteng" sungut Nyak Iti.

"Eh Siti, anak lu tuh yang mirip bajaj"

"Udah-udah kok jadi pada ribut, pak Dullah kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, kami benar-benar tidak tau kemane si Fikri pergi nya" ujar ayah Fikri.

"Mending elu-elu pade pegi dari rumah gua, gedeg gua liat muka kalian "

"Ti... samperin si Saroh sono" Dullah tidak ingin terjadi keributan lagi. Sudah cukup dia malu di depan tamu undangannya.

Nya Iti pergi ke kamar Mae, dia takut anaknya berbuat macam-macam. Sedangkan orang tua Fikri kembali ke rumah mereka.

"Bagaimana ini pak, saya masih ada undangan yang lain" kata pak Penghulu.

"Ya udah bapak pergi aja, ga ada manten lakinya juga, kabur" Tiba-tiba dia melihat Aaron dan Jaber datang.

"Selamat pagi pak, kedatangan kami kali ini hanya ingin mengucapkan doa restu untuk putri bapak" ujar Jaber.

Sebuah ide terbesit dalam benak Dullah. Dia lalu mendekati Aaron. "Begini gua punya penawaran, gua mau ngejual ntu tanah dengan syarat ente harus nikah sama putri gua" ujar Dullah to the point. Aaron mengernyitkan keningnya.

"Maksud bapak" Aaron belum mengerti dengan maksud Dullah.

"Calon laki nya si Saroh anak gua, kabur, dan gua ga mau si Saroh jadi bulan-bulanan orang kampung. Jadi gua lagi nyari manten buat dia. Gua kasih ente waktu lima menit kalau kagak mau, gua kagak bakalan ngejual ntu tanah"

Setelah berpikir lima menit,"Baiklah saya setuju menikah dengan putri bapak " ujar Aaron.

"Tapi boss" Bisik Jaber, "Boss kan tahu putri pak Dullah, apa tidak ada jalan lain?" Sungguh Jaber tidak mengerti jalan pikiran boss nya, bagaimana bisa dia menerima tawaran ini.

"Kamu tenang saja, saya tahu apa yang saya lakukan," Aaron menepuk pundak Jaber meyakinkan.

"Jadi gimana, ente setuju?" Tanya Dullah. Dia sungguh terpaksa melakukan ini, dia hanya tidak ingin putri nya di bully orang karena gagal nikah. Dan soal tanah warisan dari sang ayah, bairlah dia rela menjualnya, mungkin setelah ini dia akan langsung minta maaf pada ayahnya.

"Iya pak " Aaron kemudian menyuruh Jaber menyiapkan surat-surat untuk membeli tanah dan surat untuk pernikahannya. Menyelam sambil minum air, itu lah yang Aaron lakukan saat ini, dua masalah terselesaikan bersamaan, masalah tanah dan masalah istri. Dia tidak akan mendengar lagi ocehan ibunya yang menyuruh dia untuk segera menikah. Amora juga tidak menyebut kan kriteria calon menantunya, harus seperti apa.

Dan Aaron berharap dia hanya akan menikah sekali seumur hidup.

Dullah kembali memanggil pak Penghulu. Semua surat memang sudah lengkap nanti hanya tinggal mengganti nama calon mempelai laki-lakinya.

Aaron tidak menggangti pakaian nya, dia memakai jas kerja seperti biasa. Tidak ada persiapan sebelumnya, hanya lima menit Aaron menghapalkan nama calon istrinya. Saat menjabat tangan calon ayah mertuanya, Aaron sama sekali tidak merasa tegang. Aaron berhasil mengucapkan ijab qobul secara lantang dalam satu tarikan nafas.

Setelah selesai mengucapkan akad. Aaron melihat Mae yang sudah SAH menjadi istrinya berlari menghampiri mereka, Aaron sama sekali tidak mempermasalahkan bentuk tubuh Mae, saat melihat Mae pertama kali yang ada di pikiran Aaron saat itu adalah Mae wanita cantik, mungkin dia hanya tidak bisa mengurus tubuhnya.

******

Aaron kaget saat Mae pingsan, "Coba bawa kesini" Aaron menyuruh orang mendudukan Mae di sebuah kursi. "Ada yang punya minyak kayu putih?" Lalu seseorang mengambil minyak kayu putih dari tasnya.

Bukan hanya Mae yang kaget tapi Nyak Iti juga tak kalah shock, bagaimana bisa seorang bule menikahi putrinya.

Sepuluh menit berlalu tapi Mae belum sadar juga.

"Saya akan memberinya nafas buatan, jadi mohon kalian tidak melihat kesini" ujar Aaron. Kemudian semua orang memalingkan wajah mereka ke arah lain.

Bersambung

Yang belum baca kisah Aaron waktu kecil, ada di cerita Amora, sekarang Amora sudah ada dalam versi Ebook

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang belum baca kisah Aaron waktu kecil, ada di cerita Amora, sekarang Amora sudah ada dalam versi Ebook. Tapi alurnya tetap sama.

Ebook asli hanya terbitan Eternity Publishing. Link pembelian nya ada di bio profile ku
Atau bisa menghubungi langsung penerbitnya di
Wattpad/ig/ fb : Eternity Publishing
Wa +62 888-0900-8000

Salam sayang

19 Juni 2021
THB









Jadi Manten Bule (Aldama Family seri 6) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang