1.0 Between

134 11 3
                                        

Ryuuzaki Nanami, gadis yang merupakan tunangan Akashi Seijuuro sejak mereka masih kecil. Keluarganya terpandang meski bukan berasal dari golongan pengusaha tingkat atas. Alih-alih pengusaha, keluarga Ryuuzaki justru terkenal sebagai keluarga para akademisi. Hubungan keluarga Akashi dan Ryuuzaki semakin erat saat pertunangan antara dua anak itu terjalin. Akashi Masaomi, kepala keluarga Akashi tidak mencari seorang berlatar belakang konglomerat seperti dirinya untuk pendamping putranya. Dia mencari satu sosok terpelajar yang bukan hanya dibesarkan dengan kemewahan yang membuat mereka tidak memiliki mental baja. Yang Akashi Masaomi inginkan adalah seorang anak berpendidikan yang bisa mengimbangi putranya yang nyaris tanpa cela itu. Dia tidak butuh gadis manja yang terbiasa dimanjakan dalam keluarga. Dia butuh seorang gadis yang memiliki mental kuat. Sosok yang bukan cuma akan mengikuti semua yang dilakukan putranya, namun juga di sisi lain, dia bisa melakukan sesuatu untuk putranya. Tujuan Akashi Masaomi adalah itu. Sebuah kebebasan yang tidak pernah bisa dia berikan pada putra semata wayang nya. Setidaknya, meski dia tidak bisa memberikan kebebasan seperti pada anak normal lain, putranya memiliki kebebasan saat berhubungan dengan pendampingnya. Sama seperti dirinya dan mendiang istrinya. Akashi Shiori.

Seperti yang sudah Masaomi perkirakan. Seijuuro dan Nanami berteman baik. Berbeda dengan gadis seumurannya yang akan menempeli sosok menawan macam putra semata wayangnya, gadis itu cerdas. Pintar membaca situasi. Dia bertindak seperti seorang teman. Mendekat namun tidak pernah menghapus jarak. Mengagumkan. Masaomi tidak pernah sepuas ini saat menghadapi seorang anak perempuan. Pilihannya (lebih tepatnya usulan mandiang istrinya) tepat. Seijuuro juga terlihat santai saat berhadapan dengan gadis kecil itu. Dia benar-benar puas akan hasil yang didapatnya. Saat melihat reaksi keluarga Ryuuzaki, dia juga merasa lega. Mereka terlihat puas oleh suasana yang dibangun dua anak itu.

Kelas lima SD. Usianya mungkin sekitar sebelas tahun saat Nanami diberitahu akan menjadi tunangan seorang pewaris keluarga ternama. Awalnya, Nanami tidak pernah mengerti mengapa tiba-tiba saja kakeknya (kepala keluarga Ryuuzaki) memilihnya untuk ditunangkan dengan orang penting semacam itu, padahal, cucu perempuan di keluarga Ryuuzaki lebih banyak daripada cucu laki-laki. Lebih lagi, dilihat dari manapun, sepertinya hanya Nanami cucu perempuan yang paling bermasalah di keluarga mereka? Tadinya, Nanami kecil akan menolak dengan cepat permintaan kakeknya. Kenapa? Tentu saja karena merepotkan. Bagi Nanami hal seperti bertunangan sejak kecil adalah sesuatu yang merepotkan. Lagipula, kakeknya juga bukan orang tiran yang tidak mendengarkan permintaan keluarganya saat mereka memberi penjelasan logis dan bisa diterima dalam keadaan apa pun, namun, konfrontasi itu gagal sedetik sesaat sang kakek memanggilnya seorang diri.

Kakek yang Nanami kenal itu bukan cuma seorang sepuh dengan tubuh yang masih bugar (bahkan guratan rupawan masih terlihat jelas di wajah tuanya), tapi, kakek yang dikenal Nanami lebih dari itu. Kakeknya selalu membacakan cerita-cerita sejarah padanya. Tentang penemuan-penemuan arkeologi, tentang bintang-bintang, tentang penemuan ilmiah, semuanya tentang hal-hal seperti itu. Ah, kadang kakeknya juga menceritakan tentang legenda-legenda kuno yang dipercaya masyarakat Jepang. Jadi, berbeda dengan gadis kecil seusianya yang memimpikan menjadi seorang putri raja yang hidup di kastil indah lalu bertemu dengan pangeran berkuda putih, Nanami tumbuh menjadi seseorang yang selalu mendambakan mengorek misteri sejarah. Sedekat itu hubungan Nanami dengan kakeknya sehingga dia tidak akan segan mengatakan isi kepalanya. Lalu, saat dia menemui sang kakek guna meminta pembatalan keputusan yang dibuat, Kakeknya hanya tersenyum sebelum membawanya duduk di kursi yang sama.

"Nana, kau tahu kenapa kakek memilihmu menjadi tunangan Akashi muda?"

Mata bulat berwarna hitam pekat itu menggeleng. Dia jelas memahami situasinya. Untuk anak seumurannya dia sungguh pandai mengerti situasi. Tangan keriput itu mengusap lembut kepalanya. Rambutnya sudah tumbuh agak panjang mengingat biasanya gadis ini satu-satunya cucu perempuan yang tidak pernah membiarkan rambutnya tumbuh panjang, dia terlihat senang.

An ImaginaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang