Part 1- Tak Menyangka

32 4 0
                                    

Pagi yang cerah diiringi kicauan burung yang mangalun, tapi tidak dengan hati ini yang pilu. Setelah drama menagis tadi, Aku langsung bersiap untuk pergi ke kampus karna akan ada persiapan menjelang magang. Tak lupa Aku sudah membereskan sarapan yang tak dimakan Mas Irsyad. Aku sudah berjalan di area taman kampusku yang asri.

 Ya, Aku adalah seorang mahasiswi keperawatan semester 6 yang akan magang. Di kampus Aku punya 2 orang sahabat, Maira dan Bella. Maira dengan sikap tegas tapi bar-bar sedangkan Bella adalah gadis cerewet dengan segala tingkah laku ajaibnya. Aku bersyukur memiliki sabahabt seperti mereka.

------------------

"Assalamu'alaikum ukhtiku" ucap Maira yang mengagetkanku.

 "Astaghfirullah Maira, Wa'alaikumussalam, gausah teriak-teriak ih". 

"eukheemm. Ekhem ,uhukk, uhukk aduhh penganten baru ampe keselek tenggorokan mulus Bella cangtippp" . Kamipun tertawa dengan ucapannya

 "Ya allah Bellaku, sampai batuk gitu" ucapku seraya menepuk pelan punggung wanita tersebut.

 "Biasalah Rish, tu anak emang suka makan michin jadi ya begitulah yaa" ucap Maira dengan ejekan. 

"heh mulut lo ngga disekolahin apa? Sekolahin sono gih biar tau attitude wadoooo". 

"enak aja lo Bel, ni mulut gue udah sarjana S5 perjulidan yang disiapin buat lo seorang, Bella Ananda Putri".

 "Kampret lo Mai, tega banget lo ama gue istrinya Cha Eun Wo" . 

"Dih najesss batt" .

 Aku pusing sekaligus tertawa melihat mereka berdua yang selalu adu mulut diamana aja, kapan aja. Huh dasar mereka . 

"ish, udah gih Mai, Bell. Udah gede juga masi aja seneng berantem, ga malu tuh diliatin anak kecil?" . 

"Gaa, bodo amat. Hak asasi manusia" jawab mereka kompak.

 Akupun hanya menggelengkan kepala dan seraya mengajak mereka untuk pergi ke kelas.

-----------------------

Sampai di kelas kamipun dikejutkan dengan para ciwi-ciwi kelas yang bersorak karna gosip menyebar jika ada dosen muda baru. Entah itu siapa aku tak peduli. Aku memilih duduk di bangku pojok nomor 3 diikuti Bella yang ada di sampingku dan Maira yang ada di belakangku.

 "anjirr, gans batt ni dosen! FIX GUE GEBETT INI MAH!!" ya itu adalah suara Friska, si cewek pengagum semua cogan.

 "cuih, gaya lo Ka, gimana kabar doi lu kelas sebelah hah!" Balas rizal yang kesel dengan Friska .

 "ehh iya, t-tapi au ah bomatt" .

 "dah lah gausah ribut, tu dosen milik Malika seoranggg.. Hahaha" ucap malika dengan lantang dann PD overload.

 "huuuuuu"

 "He Malika, kedele item yang dirawat bapak lu dengan sepenuh hati, gausah halu deh lo. Dah lah mending sama Bobby aja noh yang ngincer loo" ucap Azka pedas. 

"Bomat Az, bomatt" . 

"woi dosennya otw woii" ucap Rizal.

 Para mahasiswa pun langsung duduk di tempat masing-masing dan seketika kelas menjadi hening,hingga terdengar suara "Assalamu'alaikum"

..deg..

Aku sangat kenal dengan suara ini, perlahan ku doangakkan kepalaku dan disitulah tatapan kami bertemu. "Mas Irsyad" ucapku lirih.

Kenapa?

Kenapa Mas Irsyad??



Assalamu'alaikum semuaa:))

jangan lupa vote dan komen yaa hehe

oh ya, share juga ke temen-temen kalian biar rame ni lapak xixixi

next??

Akhir dari Sebuah PenantianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang