Episode 10

376 36 18
                                    

San Francisco

Duduk seorang diri di lorong rumah sakit, tertunduk sambil menunggu, membuat Irene sedikit merasa cemas. Ia tak berhenti memainkan kuku jarinya.

" Joohyun. "

" Ne ? "

" Kajja. "

Ia bisa tersenyum sedikit setelah Tiffany selesai mengurus pendaftaran. Mereka masuk ke ruang praktek dokter Seohyun.

" Annyeonghaseyo. "

Irene sedikit tenang karena dokternya bisa berbahasa Korea jadi tidak menyulitkan. Seohyun bersikap sangat ramah pada Irene, bahkan Irene merasa jauh lebih nyaman saat bercerita dengan Seohyun dibandingkan dengan Sandara pada waktu itu.

" Aku mengerti kesulitanmu, sebenarnya kau adalah yeoja yang sangat kuat, bahkan jika kau bilang suamimu masih mendampingimu sampai detik ini, kalian pasangan yang sangat hebat. Tidak mudah bagi dua belah pihak menerima hal ini. "

Irene hanya tersenyum kecil dan sedikit tertunduk.

" Aku tidak bisa melakukan treatment dalam satu kali pertemuan, hari ini kau akan menjalani tes untuk analisa detail, karena aku tidak bisa menjadikan hasil dari rumah sakit terdahulu sebagai acuan diagnosis mu. "

" Ne. "

" Kalau begitu ayo ikut bersamaku. "

Seohyun, Irene dan Tiffany pergi ke laboratorium untuk melakukan pengambilan sampel. Namun saat ditengah jalan, seorang anak kecil berlari ke arah Seohyun.

" Eomma! "

Seohyun langsung menoleh dan membentangkan tangannya untuk menyambut anaknya.

" Aigo, siapa yang mengantarmu ke sini ? "

" Mr Gu. "

" Jeosonghabnida, Ms Seo, aku sudah melarangnya tapi dia terus merengek ingin bertemu denganmu. "

" Gwenchana, Mr Gu. "

Tiffany mendapati Irene melamun memperhatikan anak Seohyun. Ia melihat sorot mata Irene yang berbeda saat melihat anak itu.

" Joohyun ? ", bisik Tiffany.

Tidak ada jawaban dari Irene yang masih fokus menatap anak kecil itu.

" Kalau begitu kau tunggu di kantin bersama Mr Gu dan jangan nakal, sebentar lagi eomma selesai. "

" Ne, eomma. "

Dengan pintarnya, anak kecil itu berpamitan dan juga melambaikan tangannya pada Irene.

" Akhirnya aku bisa melihat anakmu. Kemarin aku tidak sempat bertemu dengannya, kau bilang dia sedang sekolah, eoh ? "

" Ne, eonni. Dia memang sedang sekolah hari itu, mianhae. "

" Gwenchana, dia anak yang sangat pintar ya. Entah apa yang ada di kepala orangtuanya tega menitipkannya di panti asuhan. "

" Uhm, jeosonghabnida, itu bukan putri kandungmu ? ", tanya Irene ditengah perjalanan mereka ke laboratorium.

" Sayangnya, bukan. Teman dekatku yang bekerja di sebuah panti asuhan, mengatakan bahwa ada seorang bayi yang ditinggalkan di depan pintu rumah panti asuhan. Temanku bilang wajahnya saat dia melihat bayi itu, dia teringat padaku, karena memiliki tipikal wajah Asia."

" Siapa nama putrimu ? "

" Aku tidak mengubah namanya sejak saat mengasuhnya, nama yang tertulis pada surat di keranjang bayi itu, Seung Hyun. "

The World of The Married - Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang