Semua undangan sudah disebar luaskan ke para tamu terpilih, Son Dantae juga membiayai semua penginapan dan menyewa beberapa pesawat pribadi yang kan membawa para tamu semua menuju Auckland. Bahkan para tamu juga diizinkan untuk membawa partner mereka, bisa dikatakan undangan ini akan menjadi undangan termahal.
Namun, beberapa undangan masih tersisa di meja Wendy, ia hanya memandangi setumpuk undangan dengan nama tamu yang masih kosong, ia juga diminta untuk mengundang teman-temannya, tapi Wendy enggan melakukan hal itu. Ia tidak ingin membuat teman-temannya melupakan Irene sebagai istrinya juga.
ring..ring..
" Uhm, Rose, sepertinya aku akan mengirim undangan ini ke tempatmu, tidak ada yang ingin aku undang dari circle ku. "
" Wae ? "
" Aku rasa kau tidak perlu tahu alasannya, lagipula kau juga memiliki teman yang lebih banyak, kan ? "
" Kalau abeonim tahu kau seperti ini bagaimana ? "
" Dia tidak akan tahu selagi kau juga diam-diam saja. Sudah nanti aku minta Mr Ong mengantarnya. "
" Arra, ne. "
Wendy langsung mengakhiri panggilan itu dan memasukan semua undangan itu ke dalam kardus.
" Mau berapa ratus orang yang diundang ke Auckland ? Gosh, merepotkan. "
Starlight Energy
tok...tok...
" Joesonghabnida, Ms Bae. Ada dokumen untukmu. "
" Dari siapa ? "
" Dari seorang namja yang tidak menyebutkan namanya, dia bilang dari pihak agensi. "
Irene mengambil amplop itu dan meminta petugas keamanan itu pergi. Amplop coklat tipis yang sama sekali tidak pernah terpikirkan isinya.
Rasa kesal langsung menyelimuti Irene, ia tidak habis pikir siapa yang berani mengirimkan hal seperti itu padanya. Ia langsung membuka rekaman CCTV dari komputer dan mendapati seseorang berpakaian serba hitam yang membawa amplop itu.
" Apa ini ulah Mr Son ? "
Di luar gedung, seorang namja berteduh di bawah pohon sambil memandangi jendela ruang kerja Irene. Ia bisa menggunakan teropong untuk melihat lebih jelas kekesalan Irene.
ring...ring...
" Dia sudah menerimanya. "
" Good. "
P Tower
KAMU SEDANG MEMBACA
The World of The Married - Season 2
Fiksi PenggemarWendy dan Irene harus mati-matian memperjuangkan keutuhan rumah tangga mereka. Wendy terus mendapatkan tekanan dari keluarga Son, sementara Irene terus teror dengan rasa bersalah. Keduanya mengupayakan banyak cara agar rumah tangga mereka tetap semp...