[ 3 ] Kekasih Tuan Ketiga Jiang

551

Bai Wei merasa tertekan saat memikirkan hal ini.

Aku tahu apa yang terjadi padanya sebelumnya, dan aku harus membujuk mereka untuk tetap bersama!

Jiang Feng mendengarkan kata-kata Bai Wei, dia biasanya tidak pemarah, jenis yang terlihat sangat lembut dan lembut, dan sekarang dia mendengar kata-kata ini darinya, dia merasa tertekan.

"Meskipun kamu tahu bahwa kamu peduli pada Gu Xiang, kamu terlalu berlebihan untuk mengatakan ini."

"Biarkan saja keluargamu begitu kepada Gu Xiang karena mereka mengkhawatirkan Jiang Chi, dan tidak mengizinkanku bersikap begitu kepadamu karena mereka mengkhawatirkan Gu Xiang?"

Mendengarkan kata-katanya, Jiang Feng tidak bisa membantahnya.

Dia berkata: "Jangan bikin masalah! Aku tahu kamu orang yang paling bijaksana. Ambil saja demi saudara kedua kamu dan bantu aku."

Bai Wei melirik Jiang Feng dan menemukan bahwa sikapnya sangat tulus, terlihat bahwa dia khawatir dengan hubungan antara keluarganya dan Gu Xiang, Gu Xiang benar-benar meninggalkan Jiang Chi.

Bai Wei berkata: "Sebenarnya, kamu tidak perlu terlalu khawatir. Gu Xiang tidak akan pergi. Bahkan jika aku membujuknya, dia akan pergi. Bawalah dia ke dalam hati. "

Jangan katakan bahwa Jiang Chi baik-baik saja sekarang, bahkan jika sesuatu benar-benar terjadi ketika Jiang terlambat, dia tahu bahwa Gu Xiang tidak akan pergi.

Dia masih harus khawatir tentang bagaimana dia akan membujuknya untuk melepaskan Jiang Chi.

Jiang Feng berkata, "Kalau begitu, tinggallah bersamanya. Kamu memiliki hubungan yang baik dengannya, dan dia pasti sangat bahagia saat kamu berada di sana."

“Aku tahu.” Bai Wei terus mencuci piring.

Jiang Feng menemaninya untuk membersihkan dapur.

Nini berbaring di pangkuan Gu Xiang, setelah makan, Nini agak mengantuk sekarang.

Gu Xiang memandang pria kecil ini dan dengan lembut menyentuh kepalanya.

Jiang Feng mengedipkan mata pada Bai Wei, lalu berkata, "Yuanzhou dan aku akan turun dan membereskan semuanya. Bai Wei, kamu bisa istirahat di sini."

Bai Wei mengerti apa yang dia katakan dan berkata, "Oke."

Dia bisa melihat bahwa Jiang Feng sangat mengkhawatirkan Gu Xiang sekarang. Baginya, Gu Xiang tampaknya menumbuhkan hati kaca, yang akan pecah jika dia tidak berhati-hati.

Namun, Gu Xiang tidak banyak berpikir.

Badai dan ombak besar apa yang belum pernah Anda lihat selama beberapa tahun ini?

Ketika dia menghadapi hal seperti itu, tidak peduli betapa khawatirnya dia, dia akan membuat dirinya kuat.

Meng Yuanzhou mendengar kata-kata Jiang Feng dan turun untuk membawa barang-barang ke dalam mobil bersama Jiang Feng.

Mendengar mereka menutup pintu, Gu Xiang menatap Bai Wei yang sedang duduk dan bertanya, "Apa yang baru saja kamu bicarakan dengan saudara kedua di dapur?"

"Tidak ada yang perlu dibicarakan." Bai Wei berkata kepada Gu Xiang: "Ini hanya mencuci mangkuk."

Gu Xiang tahu bahwa Bai Wei menyukai Jiang Feng, dan berkata kepada Bai Wei, "Saya sangat senang dengan saudara kedua saya, kan?"

Bai Wei memandang Gu Xiang, di mana dia tampaknya membutuhkan kenyamanannya sendiri sekarang?

"Apakah kamu masih ingin menggodaku? Apakah kamu membencinya?"

Gu Xiang berkata, "Sebenarnya, aku tidak ingin kamu bersamanya sebelumnya, tetapi sekarang, jika kamu benar-benar menyukainya, ikuti kata hatimu. Hidup ini sangat singkat, dan sangat bahagia berada bersama orang yang kamu sukai. Ketika Jiang Chi ada di rumah sebelumnya, saya masih tidak berpikir, mengapa saya harus menyimpannya di hati saya ketika memikirkannya begitu lama, mengapa saya harus berkeliling dengannya setiap hari. Sekarang saya benar-benar menyesal bahwa saya tidak memperlakukannya dengan lebih baik. "

“Jangan bilang Jiang Chi tidak bisa kembali, dia akan kembali.” Bai Wei menghibur.

Gu Xiang berkata: "Saya juga percaya bahwa dia akan kembali. Saya selalu bernasib buruk di masa lalu, dan sulit untuk mendapatkan apa yang saya inginkan. Saya selalu harus berusaha lebih keras untuk tidak memiliki barang-barang yang orang lain dapat dengan mudah dapatkan. Sekarang tidak mudah. Dengan dia, saya tidak percaya dia akan meninggalkan saya sendiri. "