-ONE-

138 8 0
                                    

"Korban diperkirakan sekitar berusia 27 tahun, dia pemilik restoran ramyun di ujung jalan sana, di duga dia dibunuh oleh kenalan lamanya. Ada yang bilang kalau dulu dia pernah menjadi anggota geng dan mungkin dia menjadi incaran kawan-kawan di geng nya. Kau tahu, anggota yang keluar dari geng berbahaya biasanya akan dibunuh. Aku dengar juga, dia memang melakukan pembangkangan sebelum akhirnya keluar dari geng itu..."

Penjelasan Park Yoochun terhenti begitu pria tampan berusia 25 tahun itu melihat tatapan yang tampak tak menyimak dari partner kerjanya, Jung Yunho.

"Yunho..." panggilnya.

Yunho mengerjapkan matanya dan mengalihkan lagi pandangannya pada Yoochun yang sejak tadi berdiri di dekatnya.

"Ya?"

"Kau mendengarkanku, bukan?"

"Tentu, aku mendengarkanmu" sahut Yunho cepat.

Yoochun mengangguk, tak mau memperpanjang. Meski mereka sebaya, tapi Yunho tetap lebih senior daripada dia. Yoochun baru bergabung menjadi seorang detektif, sejak setahun yang lalu sedangkan Yunho sudah hampir 3 tahun, setelah tahun-tahun pertama ia menjadi polisi biasa. Maka dari itu, Yoochun tak begitu berani terlalu banyak menegur.

"Jadi, ini urusannya dengan geng berbahaya—" Yoochun baru akan memulai lagi, tapi di hentikan oleh Yunho yang tiba-tiba mengangkat tangannya, meminta Yoochun untuk tidak menjelaskan dulu. Ia memandang Yunho, bingung, dan Yunho hanya mengatakan 'sebentar' sambil berjalan melewatinya. Yoochun mengernyitkan keningnya memperhatikan tingkah pria tampan itu.

"Aku bilang berhenti memotret, dan jangan terlalu menempel pada police line!" Kim Junsu, salah satu polisi muda juga yang biasa menjadi tim Yunho, menggerutu kesal pada seorang jurnalis yang sejak tadi terus mengambil gambar dalam jarak yang dekat.

"Hanya tinggal sedikit lagi, Junsu..." sahut Kim Jaejoong, jurnalis muda berwajah tampan sekaligus manis itu sambil memberikan tatapan memohon pada Junsu.

"Hey! Jangan menyebut namaku seolah kita berteman akrab!" protes Junsu, tak suka.

"Kau jangan lupa kalau aku adalah seniormu saat di sekolah, Kim Junsu" sahut Jaejoong, sudah terbiasa dengan sikap Junsu yang tak ramah, begitu juga dengan anggota polisi yang lain. Jaejoong memang cukup terkenal di kalangan polisi dan detektif sebagai jurnalis yang sangat gigih mencari berita hingga beberapa kali cenderung mengganggu.

"Tapi sekarang kita sedang dalam pekerjaan masing-masing. Dan kau sudah mengganggu jalannya penyidikan!"

Jaejoong langsung mengulas senyuman, lalu lebih mendekat pada Junsu.

"Kalau begitu, beri aku informasi lagi tentang korban ini, hm?" rayunya tiba-tiba.

"Aish. Tidak, Kim Jaejoong ssi..." elak Junsu, menghindari rangkulan Jaejoong di pundaknya. Satu lagi hal yang cukup terkenal di kalangannya. Jaejoong bisa dan akan melakukan apapun demi berita yang diinginkannya.

"Ayolah, Kim Junsu... aku akan mentraktirmu minum..."

"Tidak—"

"Ada apa ini?" sela Yunho yang sudah tiba disana dan memandang tajam pada kedua pria disana. Sejak tadi ia memang sudah memperhatikan tingkah jurnalis manis ini, ok sebenarnya bukan hanya sejak tadi – tapi sejak dulu, sejak ia menjadi detektif dan jadi sering melihat Jaejoong disana. Dalam beberapa kasus sebelumnya Jaejoong memang sempat diajak bekerjasama, tapi itu tidak akan membuat mereka bisa berteman baik karena tetap saja jurnalis ini selalu mencari berita dengan cara yang berani dan mengganggu.

"Ah, kau lagi..." tambah Yunho pula, sambil menghela nafas panjang, seolah keberadaan Jaejoong adalah sesuatu yang sangat membuat iritasi.

"Oh, Jung Yunho?!" sahut Jaejoong, seperti biasa dengan sikap sok akrabnya. Padahal seingat Yunho, ia tak pernah sekalipun berkenalan dengan pria ini, apalagi menyebutkan namanya.

Lose My Self (YunJae Fanfiction - 2011)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang