SANDYA POV
Nungguin kamu?
Maksudnya apa, sih? Seharusnya 'kan aku yang bilang begitu. Walaupun kenyataannya aku nggak nungguin Pandu, tapi dulu dia sendiri yang memintaku untuk menunggunya di sekolah.
Setelah Niken menyampaikan amanatnya, aku langsung mengalihkan topik pembicaraan, yang penting tidak pada penyanyi terkenal itu.
Dari percakapan kami, aku tahu sekarang Niken masih tinggal di desaku dulu. Desa tempat tinggalku itu bukan di Jawa Barat, melainkan desa kecil di Jawa Tengah. Itulah kenapa aku sulit untuk pulang. Mengingat jadwal Kayla dan juga jarak yang melintang jauh.
Sehabis dari Cosmo, aku mengantarkan Kayla pulang terlebih dahulu. Rasanya hari ini lelah sekali. Kayla pun sampai tertidur di mobil. Selepas melaksanakan pekerjaanku itu, aku memutuskan kembali ke kost-an tempat tinggalku.
Mandi setelah melakukan pekerjaan yang berat memang sangat melegakan. Rasanya beban berat yang dipikul langsung hilang entah kemana. Sekarang saatnya bersantai. Aku memutuskan membuat coklat panas untuk mengisi hari diwaktu sore.
Sebuah notifikasi terpampang di layar ponselku. Aku mengerutkan kening sejenak. Kulihat Tante Suci yang mengirim pesan. Dia menyuruhku menonton acara gosip 'bisik-bisik' untuk memastikan bahwa anaknya tidak masuk dalam pemberitaan.
Oh, ayolah! Itu memang bagian dari pekerjaanku. Aku rela membayar mahal untuk membeli televisi atas permintaan tanteku itu. Kalau harus memilih, sebenarnya aku nggak ingin membelinya karena memang nggak butuh. Sekarang zamannya sudah berubah, kita bisa mengakses berita lewat youtube, bukan?
Menuruti keinginan ibu dari Kayla, aku menyalakan televisi dan mencari acara 'bisik-bisik' tersebut. Lama kelamaan aku larut dalam tontonan dan coklat panas yang menghangatkan.
Namun sialnya, berita gosip itu justru memberitakan tentang Pandu. Kenapa dia selalu muncul dimana-mana, sih? Aku mendengus tapi tetap melanjutkan menonton. Seperti yang kubaca kemarin, penyanyi karismatik itu memutuskan kontrak kerja dengan Trik Entertainment.
Setelah menonton sampai habis, aku mengabari Tante Suci bahwa putrinya bersih dari gosip. Cukup sudah hari ini, aku bergerak ke kamar mandi untuk gosok gigi lalu tidur. Berharap besok ada berita baik yang menghampiri.
***
Pagi hari tiba. Setelah melaksanakan kebutuhanku yaitu salat--ibu memang mengajariku untuk taat beribadah--aku bergegas mandi. Takut terlambat lagi seperti kemarin.
Duduk di kasur sambil membaca jadwal Kayla, aku teringat akan mengirimkan uang pada ibu.
Segera saja aku melakukannya lewat online. Tetapi, kirimanku sekarang aku lebihkan sedikit karena kondisi ibu yang sedang sakit. Aku menghela napas karena mengingat harus berhemat untuk beberapa hari kedepan.
Hari ini aku hanya akan menemani Kayla di Cosmo karena syuting sinetron kemarin telah rampung. Ternyata ada perusahaan makanan yang meminta Kayla menjadi model iklan. Aku bergegas memasukannya ke dalam list jadwal.
Kata Sabrina--teman di Cosmo--hari ini akan ada artis baru. Jadi, semua anggota Cosmo harus hadir lebih awal untuk penyambutan. Mengingatnya membuatku bersemangat karena penasaran.
Sampai di latar rumah Kayla, aku langsung disambut Tante Suci yang sedang bersidekap tangan.
"Anterin Kayla dulu ke Cosmo, habis itu balik lagi beliin kue buat tamu Tante."
"Aku 'kan asisten Kayla, Tan. Pekerjaanku itu ngurus jadwalnya dia, bukan beliin Tante kue," ucapku kesal.
"Ck, udah, deh. Nggak usah kebanyakan protes. Nanti Tante tambahin gaji kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tarik Suara (Terbit)
Chick-LitAlih-alih menyukai Kayla, gadis cantik nan sempurna, Pandu justru lebih menyukai Sandya, asisten Kayla. *** Pandu Dewanata adalah seorang penyanyi tampan yang digilai banyak wanita. Namun, siapa sangka, Pandu ternyata jatuh cinta pada seorang gadis...