Semua kisah yang ada di sini sesuai imajinasi aku ya! Bukan menurut pada suatu sejarah atau perbatasan yang sebenarnya!
Jangan lupa Vota dan Komen!
Ramaikan chapter pertama 😘
.
.
.
.
.∆
"Ling Taehyung!"
Pria dengan ikat kepala merah di dahi berhenti memacu kuda, ia menoleh ke belakang. Mendapati Permaisuri baru saja datang, berlari dengan tangan menjingit kain hanfu merah.
Selir Song Qiutong menahan kesal melihat kedatangan Chou Zui Yu, kepalanya mendongak menatap sang suami, "Tuanku, mohon segera bergegas. Perbatasan hampir tersapu habis oleh serangan gabungan antara Dinasti Joseon dan Dinasti Ming. Keamanan kita bisa terancam. Kerajaan Linchou baru saja di bangun, para budak baru saja mendapatkan semua kebebasan yang patut mereka dapatkan. Jangan dengarkan Permaisuri, perdamaian tidak bisa lagi di gunakan."
Ling Taehyung, yang duduk di atas punggung kuda, mengerutkan sepasang alis setajam bilah pedang. Runcing dan terlihat mematikan dalam satu waktu. Bibirnya terbuka mengucapkan sebuah kalimat, "Kau benar, Selir Song. Aku pergi ke medan perang sekarang, jaga baik-baik dirimu dan bayi kita. Aku akan kembali dengan baik."
Membungkukkan tubuh, Song Qiutong berkata pedih dengan suara halusnya yang mengundang welas asih siapapun, "Istri akan selalu menunggu Tuanku pulang kembali membawa kemenangan."
Kuda mulai bergerak. Ribuan pasukan maju seperti pasukan gajah. Bumi bergetar merasakan pijakan keras membara. Seluruh penghuni di Kerajaan Linchou dulunya adalah budak dari Dinasti Joseon dari wilayah selatan dan Dinasti Ming dari wilayah timur.
Ling Taehyung merupakan anak buangan berdarah Selatan dan Timur. Dua wilayah saling bentrok sejak puluhan tahun. Di suatu waktu, tanpa sengaja dia bertemu dengan budak bernama Chou Zui Yu.
Pertemuan tidak sengaja antara mereka di perbatasan hutan belantara membawa keduanya dalam hubungan persahabatan.
Ling Taehyung memiliki semangat seorang jenderal di aliran darahnya, begitu pula Chou Zui Yu. Mereka sepakat mengumpulkan budak dari dua wilayah, menyatukan kekuatan serta berlatih diam-diam.
Mulai membangun kelompok pembelot, mempunyai satu tujuan yang sama. Yaitu meruntuhkan Dinasti Joseon dan Dinasti Ming. Memberikan kebebasan pada banyak budak.
Pasukan budak berhasil menggulingkan pasukan Kerajaan. Beberapa budak yang berjiwa baik ingin membalas budi atas jasa Ling Taehyung dan juga Chou Zui Yu. Bersedia menjadi bawahan mereka, bersumpah setia di atas nama Pimpinan mereka.
Akhirnya semua berada di suasana tenang. Kerajaan Linchou merupakan Kerajaan Ming yang di ganti nama menjadi Linchou, gabungan antara marga Taehyung dan Zui Yu.
Taehyung menikahi Zui Yu sebagai Permaisuri, berusaha membalas budi atas kerja sama dari perempuan tersebut. Namun dia menolak untuk mencintai Zui Yu karena dia telah lebih dulu jatuh cinta dengan budak dari Dinasti Ming bernama Song Qiutong, selir Song.
"Kalian semua siapkan kuda untukku, aku akan menyusul Yang Mulia Raja menuju medan perang," titah Zui Yu. Suaranya menggelegar di halaman Kerajaan. Semua prajurit merunduk hormat.
"Maaf, Permaisuri. Yang Mulia Raja melarang kami membiarkan anda ikut dalam perang. Mohon anda berdiam di istana, menjaga pemerintahan selagi Yang Mulia Raja berada di tanah perang," nasihat ini berasal dari Penasihat Raja.
Beliau adalah pria paruh baya yang selalu membantu Ling Taehyung di kehidupan sulit. Moon Joong.
Zui Yu berujar sengit, "Aku adalah Ratu! Titahku adalah perintah terkuat kedua setelah Raja. Cepat laksanakan!"
Song Qiutong menyela dari samping, terkikik geli melihat kemarahan Permaisuri, "Kakak perempuan, seharusnya kau berdiam diri di sini. Mengerjakan semua pekerjaan yang seharusnya kau tuntaskan. Bukan membuang-buang waktu di tempat yang seharusnya di isi oleh kaum laki-laki."
Zui Yu memandang tajam perempuan ular perebut pria tercinta, "Cih," bibirnya meludah tepat ke wajah Song Qiutong. "Tahu apa wanita pelacur seperti dirimu mengenai dunia perang? Kau hanya bisa menggunakan mulut busuk dan tubuh bekasmu untuk memikat suamiku! Enyah sebelum aku memotong kepalamu!"
Wajah putih Song Qiutong memerah menahan malu, kesal, dan jengkel. Otoritasnya memang masih di bawah Zui Yu, namun kasih sayang Raja jelas sangat besar untuk dirinya. Dengan alasan tersebut, dia berani membantah, "Mulutmu itu sangat kotor! Sungguh berani mengatai hal buruk tentang diriku! Ingat, Permaisuri. Aku sedang mengandung anak Yang Mulia Raja! Jangan berani-beraninya kau mengancam kesayangan kecil ini!"
Pelayan pribadi di kedua sisi Zui Yu menarik lengan Nyonya mereka. Berjalan mundur daripada harus berdebat dengan ular berbisa seperti Song Qiutong.
"Xiao Lu, Xiao Yi, cepat ambilkan pedang dan baju zirah di ruangan rahasia pemandian air panasku." Perintahnya sesaat setelah mereka bertiga sampai di kamar utama Paviliun Zuihyung.
Xiao Lu khawatir, "Nyonya, jangan seperti ini. Yang Mulia Raja sudah melarangmu untuk tidak ikut campur dalam perang kali ini. Tabib pernah berkata jika tubuh anda belum berada di kondisi stabil setelah perang besar sebelumnya."
Xiao Yi bersujud di atas geladak lantai, "Permaisuri. Kami mohon, jangan pergi. Kami takut terjadi sesuatu pada anda."
"Terlambat. Keputusanku sudah bulat. Aku akan pergi meski mati adalah bayaran yang harus aku tanggung. Suamiku sedang melawan dua suku yang di penuhi dendam, siapa yang bisa menjamin dia akan kembali dengan tubuh utuh?"
Dua pelayan membisu tanpa mampu menjawab satu kalimat pun.
Zui Yu menghembuskan nafas. Menarik paksa dua tusuk rambut emas berbentuk burung vermilion. Kemudian mengurai gelungan yang mengikat setengah rambut bagian atas.
Setelah semua rambut di urai, ia menguncir rambut hitamnya menjadi kuncir kuda. Berdiri tinggi di pucuk kepalanya, tangannya meraih satu mahkota giok, mengikatkan mahkota giok tersebut pada rambutnya.
"Kalian berdua di sini, aku akan pergi melalui ruang bawah tanah. Awasi ular Song, tahan dia ketika dia ingin bersikap sembrono di wilayah kekuasaanku."
Xiao Lu dan Xiao Yi di banjiri air mata. Keduanya sama-sama menjatuhkan kepala ke atas lantai, menghantukkan kening mereka puluhan kali seolah lantai kayu ini adalah kapas empuk di mata mereka.
Zui Yu menurunkan kelopak mata, bulu matanya yang panjang bergetar. Setengah manik mata caramel terlihat sendu, "Aku menyayangi kalian, seandainya dalam peperangan ini, nyawaku yang di rampas. Aku serahkan barang-barang di lemari bulan sabit itu kepada kalian. Berikan semua barang itu kepada Yang Mulia Raja."
"Permaisuri....."
"Permaisuri....."
Berjalan ke arah belakang Paviliun. Zui Yu mendekati salah satu pembatas lukisan pemandangan pegunungan. Ia membuka pembatas kain tersebut, muncul pintu di belakangnya.
Dia segera masuk ke dalam ruangan bawah, membungkus baju zirah perang, pedang, serta pisau, tidak lupa membawa beberapa racun buatannya sendiri.
Semua barang selesai di kemas. Zui Yu melanjutkan perjalanan menuju ke pintu ruangan bawah tanah, membuka kayu reot yang memunculkan lorong tanah kering. Hanya muat untuk di lewati satu orang dewasa.
∆
.
.
.
.
.Finally! Chap 1 selesai!
Salam Singa dan Rubah imut🦁🦊
Di tunggu Next Chapnya! 💜Feel untuk Part 1? 🐱
KAMU SEDANG MEMBACA
[Taetzu] The Empress Soul Transfer
FanfictionCover By @haraboji29 on instagram. Pada detik terakhir diambang kematian, jiwa Permaisuri Chou Zui Yu tiba-tiba terlepas dari raga dan terjebak ke dalam tubuh seekor rubah berekor sembilan. Belum puas takdir membuatnya terkejut, kenyataan lain yang...