jangan lupa vote dan komen 💜
ramaikan part 10🐍🐍🐍
.
.
.
.
.
.∆
Xiao Lu bersama Xiao Yi berjalan berjajaran melewati jalan setapak. Keduanya saling bertukar pandang, berbicara sebentar dengan dua pelayan penjaga di sisi pintu masuk aula. Lalu memasuki ruangan sepi.
Mereka melihat Raja terduduk di dekat jendela, menatap linglung lapangan latihan para prajurit. Mereka bisa mengetahui, Raja pasti merindukan Permaisuri dan mencoba mencari sisa-sisa kenangan dari tempat-tempat yang sering di gunakan untuk menghabiskan waktu bersama.
"Yang Mulia Raja," Xiao Lu bersuara. Memecah keheningan. Xiao Yi menundukan kepala di samping Xiao Lu.
Ling Taehyung tidak ingin menoleh, dia tidak ingin pelayan pribadi Zui Yu melihat kondisinya sekarang ini. Wajahnya tetap memancarkan aura seperti biasanya, tidak ada yang bisa melihat air matanya dari samping. Dia bergumam sebagai respon bahwa dia memberikan ijin ke mereka, "Hm."
"Kami membawa barang-barang buatan Permaisuri yang telah dia buat selama ini. Sebelum berangkat ke medan perang, beliau memberitahu kami untuk memberikan ini kepada Raja apabila Permaisuri tidak bisa kembali dengan selamat." Xiao Lu memberikan penjelasan dengan sopan di diimbuhi penjelasan.
Xiao Yi ketakutan tepat ketika dia mendongak untuk melihat ekspresi Raja. Saudara kembarnya telah melakukan kesalahan dalam kata-kata. Dia segera menyela, "Yang Mulia Raja, bukannya kami berharap Permaisuri tiada. Tapi menurut kami, benda di dalam lemari pasti sangat penting dan saya sering melihat Permaisuri tidak tidur di malam hari untuk membuat sesuatu. Saya di larang masuk, begitu pula pelayan lainnya. Namun saya tahu, Permaisuri membuat sesuatu untuk Yang Mulia Raja. Kondisi Permaisuri membuat kami sedih dan tidak bisa tenang, akhirnya kami memutuskan untuk memberikan barang di dalam lemari pada Yang Mulia Raja. Berharap Yang Mulia Raja bisa semakin memperhatikan dan menaruh kasih sayang lebih terhadap Permaisuri. Rajaku, Nyonya sangat mencintai dan memikirkan anda di setiap nafasnya. Saya sebagai pelayan ingin mendapatkan kebahagiaan yang bisa di berikan kepada Nyonya."
Ling Taehyung termenung sementara, "Taruh di atas meja. Kalian pergi sekarang, bawa dua pelayan di depan pintu bersama. Aku tidak ingin di temani siapapun. Beritahu pelayan lain agar tidak datang kemari."
"Baik, Nubi mengerti."
"Nubi mematuhi Yang Mulia Raja."
Seperginya empat pelayan dari aula. Ling Taehyung berani bangkit dari lantai dekat jendela. Berdiri dengan topangan tepian jendela, berjalan dengan langkah gontai. Menatap kompleks pada kotak besar yang entah apa isinya.
Taehyung menyusuri ukiran kotak menggunakan jemari telunjuknya yang panjang dan lurus. Meresap sisa kehangatan dari jemari mungil yang sebelumnya pernah sering memegang kotak ini. Membayangkan semuanya, hatinya tercekik kembali.
Kotak terbuka. Barang-barang di dalam benda itu bukan hal penting, tetapi di buat dengan penuh kasih sayang. Ada syal rajut yang terbuat dari sutra Laut Timur, dan ada sapu tangan berlambang bunga begonia mekar yang terdapat naga putih berputar di bagian tengah, kemudian ada kalung giok lagi yang bagian tengahnya di ukir nama 'ZuiHyung'.
Sepucuk kertas terbaring di dekat syal. Taehyung mengambil kertas, membukanya, membaca deretan huruf seksama.
Ling Taehyung. Ketika kau mendapatkan benda ini, mungkin kondisiku tidak memungkinkan aku bisa berdiri di sisimu dalam waktu lebih lama atau mungkin ketika kau membaca ini, aku sudah tidak berada di sisimu lagi.
Di masa muda, kau selalu kedinginan dan mendesak aku merajut syal. Sekarang aku memenuhi keinginanmu, bahan dari syal adalah yang terbaik. Dan ada sapu tangan berlambang naga terbang di temani begonia mekar, itu hadiah dariku khusus untukmu bersamaan kalung giok jimat pelindung.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Taetzu] The Empress Soul Transfer
FanfictionCover By @haraboji29 on instagram. Pada detik terakhir diambang kematian, jiwa Permaisuri Chou Zui Yu tiba-tiba terlepas dari raga dan terjebak ke dalam tubuh seekor rubah berekor sembilan. Belum puas takdir membuatnya terkejut, kenyataan lain yang...