#17. Mimpi?

359 53 71
                                    

jangan lupa vote dan komen 💜
ramaikan part 17🐍🐍🐍
.
.
.
.
.
.

Halaman belakang rumah Kim yang berada di Korea Selatan lebih megah dan tentunya lebih asri daripada kediaman yang berada di Shanghai, China.

Tzuyu berlarian di halaman belakang sendirian, Kim Taehyung harus beristirahat karena tubuhnya mendadak jatuh sakit, mungkin karena terlalu khawatir mengenai permintaan rubah kecilnya untuk pulang kemarin malam.

Sesuai janji Kim Seok Jin, tepat di dekat area bambu hijau membungkuk yang di lengkapi meja terbuat dari bebatuan pahat, akan menjadi lokasi paling bagus untuk membangun istana emas kecil khusus untuk rubah kecil.

Tiga hingga lima pelayan datang ke area yang di perintahkan Tuan Utama. Mereka berdiri di dekat pintu sembari mengawasi seluruh pergerakan hewan kecil berbulu oranye cerah yang sedang girang melompat mencoba menggigiti batang bambu yang membungkuk.

Ketika rubah kecil itu bisa mengigit batang bambu, ternyata tubuhnya justru tergantung di udara. Mata biru cerahnya menatap kaki kecilnya yang terhempas sekitar sepuluh sampai dua puluh centimeter dari atas tanah.

Dia bergidik!

Gum Lira melangkah maju mendekati area bambu, menggendong lembut makhluk mungil yang tersangkut akibat berusaha menggigit bambu. Perempuan dua puluh lima tahunan itu tersenyum manis, "Aku dengar namamu adalah Kim Tzuyu dan Madam Xiu bilang kamu biasanya di panggil Xiao Zuwi oleh maid kediaman Kim di Shanghai. Boleh aku memanggilmu dengan itu?"

Gadis-gadis di dekat pintu diam-diam mengangkat kepala kecil mereka, melirik makhluk mungil berbulu di gendongan Gum Lira. Bagi para perempuan, hewan kecil berbulu indah seperti itu, siapa yang tidak akan jatuh cinta pada pandangan pertama?

Tzuyu mengangkat satu kaki dari salah satu dua kaki depannya, menempelkan cakar kecil yang kukunya telah di potong Qian sebelumnya. Kepala rubahnya mengangguk, "Ai~"

Lim Nayung tidak bisa menahan diri tetap berada di dekat pintu bersama maid yang lain. Ia berlari mendekati Gum Lira, mata hitamnya yang sipit menatap minat pada rubah di gendongan sang senior, "Eonni, aku ingin menggendong rubah itu. Bolehkah aku?"

Gum Lira segera memindahkan tubuh kecil Xiao Zuwi ke tangan kurus Lim Nayung, "Ini, jaga dia. Madam Xiu ternyata berkata benar, rubah ini sangat hebat, seolah memiliki kesadaran yang bisa memahami perkataan manusia. Pantas saja Tuan Bungsu sangat menyayangi dan menjaga dengan baik Xiao Zuwi."

Anak gadis lain di dekat pintu ikut berlari meninggalkan posisi awal, berusaha mengulurkan tangan mengusap bulu-bulu halus cantik dari anggota baru di keluarga mereka.

Dari lantai tiga, Kim Taehyung berdiri di dekat pagar pembatas balkon. Iris hitam legamnya terlihat dalam dan seakan menyimpan sesuatu yang tidak menyenangkan. Wajah tampannya yang biasanya memiliki warna kemerahan, berubah pucat lagi.

Pemuda itu memasuki kamar, merebahkan diri di atas ranjang. Menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. Menenggelamkan diri di dalam dunia mimpi, berharap ke depannya, rubah kecil tidak akan pernah meninggalkan dirinya.

Sore menggantung di langit senja. Salju tahun ini tidak seperti salju di tahun-tahun biasanya menurut dari berita global, tahun ini musim salju tidak akan menyebabkan tumpukan es di sekitar lingkungan rumah. Dan jalanan tidak akan di tutup karena jalur transportasi tetap aman pada musim salju kali ini.

Tzuyu berlari menuju salah satu pintu dimana ruang kamar pribadi Taehyung berada. Kaki kecilnya bertumpu pada pintu, menggaruk-garuk dan mengeluarkan ringikan kecil.

[Taetzu] The Empress Soul TransferTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang