#6. Mengecil

183 51 12
                                    

mian baru up, soalnya aku tampung dlu
jangan lupa vote dan komenn 🐍
ramaikan part 6🐤
.
.
.
.
.
.

Suara teriakan dari para penjaga yang telah di siapkan Kim Seok Jin mendobrak kembali kesadaran Kim Taehyung. Dia membuat gerakan spontan dengan menyembunyikan tubuh rubah asing di belakang punggungnya, berteriak membalas panggilan khawatir para pengawal di seberang. "Aku baik-baik saja! Tunggu aku di dalam mobil! Aku ingin waktu sendiri di sini!"

Sahutan terdengar dari arah lain. Beberapa saat kemudian suasana kembali menjadi tenang dan damai. Suara lembut aliran air di bawah jembatan mengalun merdu di sunyinya kegelapan malam.

Rubah berekor sembilan di belakang punggungnya terlihat jinak, cantik, dan penurut. Tetapi, dari mana rubah ini datang? Benarkah keluar dari lukisannya?

Presepsi tersebut terlahir dari spekulasi impulsif di dalam pikirannya. Mungkin karena dia terlalu sering membaca novel-novel china yang menceritakan makhluk keluar dari karangan yang di buat si penulis, kemudian manusia dari lukisan tokoh utama, dan banyak lagi.

Tapi apa mungkin semua karangan dari buku bisa menjadi kenyataan yang bisa di lihat jelas oleh mata manusia? Ini terdengar mustahil.

Mengabaikan itu sejenak. Kim Taehyung menatapi rubah yang duduk dengan mengangkat sembilan ekor di dekat kakinya.

Mata biru itu memiliki ketenangan yang sangat dalam, seolah merampas jiwanya yang kemudian menenggelamkannya di genangan air berwarna biru laut.

Zui Yu mengangkat dua cakar kecil bagian depan, menempatkannya di salah satu kaki Kim Taehyung yang terlipat.

Pemuda itu nampak terkejut dengan pergerakan ekspresif rubah asing ini. Dia- sebenarnya kurang suka di sentuh oleh orang-orang asing maupun hewan asing. Tapi melihat kecantikan rubah ini, di tambah mata birunya yang sangat indah.

Kim Taehyung melunak.

Melonggarkan rasa tidak nyaman di hatinya, dia mengulurkan tangan mengusapi bulu-bulu orange lembut yang sangat halus dan bersih. "Kau sepertinya berjenis kelamin perempuan. Aku benar?"

Zui Yu menjawab dengan dengkuran seringan kapas. Kepala mungilnya bergoyang ke kanan lalu ke kiri. Orang ini pasti reinkarnasi suaminya di masa depan. Jadi, bukan masalah kan jika dia berusaha mencuri perhatian suaminya dari dunia masa depan?

Tentu saja tidak! Bagaimanapun, Zui Yu adalah istri sah dari Ling Taehyung.

Tanpa berpikir panjang, tubuh rubahnya melompat girang. Menabrak dada lebar yang di lapisi pakaian tebal. Malam hari ini suhu sangat dingin.

Alasan Kim Taehyung keluar adalah kesepian mendalam ketika berdiam diri di rumah sendirian tanpa ada kehadiran seorang teman. Dia ingin berteman dengan para pelayan, tapi dia sendiri tidak terlalu suka dekat dan bersentuhan dengan orang asing.

Taehyung mengangkat tangan, memeluk tubuh rubah di gendongannya. "Kau sangat berat," keluhnya, mengerutkan kening.

Apa? Apa? Di dunia masa lalu, dia perempuan cantik dengan tinggi semampai dan tubuh langsing menawan!

Sialan, Zui Yu meraung sedih mendapatkan cibiran lugu dari Kim Taehyung. Untuk para perempuan di dunia masa depan, cibiran lembut seperti ini tidak di anggap masalah besar.

Namun berbeda dari Zui Yu yang berasal dari masa lalu dimana orang kuno berkumpul. Belum lagi dia berada di wilayah Timur yang lebih menekankan mengenai tata cara menjadi perempuan yang baik dan istri yang cantik. Dia tentu saja tahu dengan ilmu ini!

Ketika suami berkata kepada sang istri, "Kau sangat berat."

Itu sama saja dengan pukulan telak yang membuat istri malu untuk menaruh pantat di acara sarapan pagi resmi keluarga sekalipun!

Perempuan dari jaman kuno sangat memperhatikan bentuk tubuh mereka. Menjaga sebaik mungkin kesehatan tubuh dan kesehatan kulit. Pandai menggunakan ramuan herbal untuk merawat kulit dan meremajakan. Tak elak bahkan seorang istri yang berumur 40 tahunan bisa mempertahankan kulit cantik yang terlihat seperti gadis 25 tahunan.

"Rubah kecil, apa kau menangis?" Tanya Taehyung lembut. Ringikan kecil mengalir merambati telinga merahnya yang kedinginan. "Kau marah karena aku mengataimu berat?"

Zui Yu mengangkat kepala dari pundak kokoh beraroma wewangian lembut buah-buahah segar. Kepala rubahnya mengangguk cepat, mengkhawatirkan jika bisa saja kepala itu akan copot sedetik kemudian.

Kim Taehyung membelai sembilan ekornya, "Aku minta maaf. Dari mana kau berasal? Kenapa bisa sampai di sini? Dan kenapa kau mendorong aku?"

Zui Yu, bagaimanapun, tidak bisa berbicara menggunkan bahasa manusia, hanya bisa memahami saja. Ini membuat dia marah hingga ke tahap bersiap meledak dan meraung meminta keadilan kepada dunia!

"Ah... " Taehyung menggaruk keningnya gagu. Bodoh, mana mungkin rubah bisa menjawab bahasa manusia. "Masyarakat tradisional china percaya jika rubah berekor sembilan adalah satu dari empat jenis hewan agung penguasa alam Illahi yang setara dengan alam Dewa. Aku berpikir itu hanya mitos, melihat kau sekarang, aku... tidak takut..."

Zui Yu melebarkan mata birunya. Menggoyangkan ekor di belakang senang hati, berniat meluluhkan hati Kim Taehyung memakai keimutannya saat ini.

Dalam hati, ia menggeram marah. Meskipun dia mencintai Ling Taehyung, dia bukan wanita penurut atau pemalu yang bersedia bersikap manis di depan orang yang dia cintai. Dia tipikal wanita lugas dan selalu mengatakan apa yang dia inginkan.

Namun ini semua demi dia bisa hidup di dunia modern. Feng Jiu pasti mengatur pertemuan di antara keduanya, wanita cantik itu pun di yakinkan telah mengurus semua hidupnya di dunia ini.

Bertemu reinkarnasi Ling Taehyung, hidup di masa depan dengan pria yang dia cintai, jatuh cinta, saling menjaga, hidup bahagia.

Membayangkan semua itu. Zui Yu semakin bahagia, ekornya bergoyang menggebu.

"Tubuhmu ini terlalu besar. Aku ingin membawamu pulang, tapi Hyung akan bertanya banyak hal. Menyembunyikanmu sangat susah untuk aku lalukan."

Setuju atas keluhan Kim Taehyung. Tiba-tiba Zui Yu berbalik mengutuk Feng Jiu di dalam benak.

"... Aku ingin kau bisa berubah menjadi kecil." Sambung Kim Taehyung.

Angin berdesir kencang. Rambut sehitam tintanya yang tersisir rapi sedikit berantakan karena terbelah hembusan udara kencang. Manik matanya mengecil sebab terkejut.

Begitu dia mengatakan ingin rubah di tangannya berubah menjadi kecil. Secara ajaib, rubah berubah menjadi seukuran anak kucing menggemaskan.

Warna bulu-bulunya berubah. Juga ada tambahan warna coklat indah! Gigi taring kecilnya mencuat menggemaskan.

Zui Yu menggerutu lagi. Dia mencoba berdiri, tetapi terhuyung dan jatuh kembali ke atas tapakan. Dia mencoba untuk kedua kalinya, hasil masih sama, dia ambruk kembali dan jatuh dengan wajah ketakutan.

Kim Taehyung mampu membaca kesulitan dan tekanan di wajah rubah kecil. Alhasil, dia membawa masuk kembali rubah asing ini ke dalam gendongannya. "Aku tidak menyangka kau bisa berubah menjadi kecil, kau terlihat lebih manis ketika menyurut. Mungkin jika kau tidak datang tadi, aku sekarang ini pasti sudah berada di rumah sakit."

Melawan ajal!

Zui Yu diam. Menikmati kembali aroma buah-buahan segar dari tubuh Kim Taehyung.

Pemuda ini naif, tidak seperti Ling Taehyung. Juga, mudah di bujuk, lembut, berpikiran sempit, terlihat lumayan kesepian? Wajah tampannya benar-benar lugu!

Di sepanjang jalan, Kim Taehyung bergumam dalam diam di dasar hati, "Mungkinkah Rubah ini di kirim oleh Ayah dan Ibunya dari surga sebagai temannya bermain di hari-hari sepi sendirian di rumah saja?"



.
.
.
.
.
.

selesai part 6!
salam singa dan rubah imut 🦁🦊

[Taetzu] The Empress Soul TransferTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang