chance and destiny

2.1K 270 19
                                    

Kalian tau tidak, kalau sebenarnya ada yang selalu memperhatikan diri kita dari jauh. Memandang kita dengan pandangan yang berbeda. Namun, kita saja yang tidak tau atau mungkin tidak peduli dengan sekitar.

Jauh di dalam lubuk hati kita sendiri pun selalu berharap atau mungkin menantikan seseorang yang dapat mengerti, menguatkan diri. Tapi masalahnya, kita hanya menanti bukan mencarinya.

Beberapa hal tidak selalu bisa hanya dengan kata menanti, melainkan kita sendiri juga yang harus mencari.

Lelaki berambut blonde masih saja terbaring di kasur. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 11 siang, tapi lelaki tersebut tampaknya enggan bangun dari tidurnya.

Jendela kamar yang tidak tertutup itu membuat gorden tipisnya tertiup angin. Seakan menyuruh lelaki itu untuk segera bangun dan memulai aktivitasnya.

Namun sayang. Terpaan angin dan sinar matahari yang masuk tidak juga membangunkan lelaki itu.

Maka dengan sengaja, lelaki lain yang berada di balkon kamar itu mendorong kursi hingga terjatuh.

Kursi kayu itu menimbulkan bunyi yang cukup keras dan itu berhasil membangunkan si lelaki tampan dengan muka bantal nya.

Terkejut bukan main karena kursi kayu itu terjatuh sendiri. Dengan malas, lelaki itu membenarkan kursinya dan menatap sekilas ke arah balkon.

Dengan cepat dia menolehkan lagi kepalanya dan pergi ke kamar mandi.

Butuh waktu sekitar 10 menit untuknya membersihkan diri. Lantas memakai baju santai dan mengacak rambutnya asal.

Langkahnya dibawa menuju kasur, mengambil benda persegi itu untuk mengecek e-mail sambil memakai kacamata.

Cuaca hari ini cukup bagus. Tidak terlalu panas dan juga udara yang cukup bersih karena semalam hujan turun dengan derasnya.

Lelaki itu membawa laptopnya menuju balkon. Disana terdapat meja dan satu kursi yang sengaja diletakkan disana.

Namun, langkahnya terhenti. Ada sosok putih disana. Duduk di kursi memunggungi nya.

Perlahan, dia bawa kakinya mendekat dan terkejut saat sosok itu menoleh dengan senyuman termanis yang pernah dia lihat.

"Sudah bangun rupanya." ucap sosok putih itu sambil bangun dari duduknya dan mempersilahkan lelaki blonde itu untuk duduk.

"Kau siapa?"

"Aku malaikat yang ditugaskan untuk membantumu memperbaiki masa depan."

Lelaki dengan surai blonde itu menyerngitkan dahi. Memang benar sosok di hadapannya ini memiliki sayap putih di punggung nya.

Tapi, apa ini sungguhan? Apakah dia sedang berada di fantasi nya atau dia hanya stres dengan masalah buku nya yang tak kunjung selesai.

"Jisung, kamu hanya punya waktu 2 bulan untuk mengubah masa depan mu."

Yang namanya disebut mendudukkan diri di kursi sambil menatap tak percaya.

"Memangnya aku melakukan kesalahan apa?"

Sosok bersayap itu hanya diam. Jisung yang melihat itu menjadi semakin tak percaya. Lihat saja, sosok itu tidak dapat menjawab pertanyaan nya.

Jisung memijit pangkal hidungnya. Dia jadi pusing karena perkataan dari sosok di depan nya ini.

"Kekasihmu akan meninggalkanmu untuk selamanya. Kau melakukan kesalahan fatal."

Jisung lagi-lagi menyerngit. Dia saja tidak punya kekasih, lalu kekasih siapa yang akan pergi untuk selamanya.

Short Story [jichen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang