Gay?

532 61 9
                                    

“Apa? Sorry, bisa kau ulangi?”

Jisung melirik sekilas ke arah siswa yang lebih pendek darinya, siswa tersebut terlihat gugup dengan kedua tangan yang saling bertaut.

“Itu.. jadi.. uh… aku.. sangat.. menyukai…”

“Maksudmu bukan hanya sebagai teman?” Jisung memastikan ucapan siswa di sampingnya ini, yang ditanya mengangguk malu tanpa menatap ke arahnya.

“Iya.” Kekehan terdengar di akhir. Siswa tersebut adalah Chenle, seorang korban yang kalah dari permainan batu gunting kertas. Sebenarnya dibalik ini ada alasannya, semua gadis yang menyatakan cintanya pada Jisung berakhir ditolak. Itu menyebabkan banyak orang yang bertanya-tanya apakah Jisung sebenarnya gay, termasuk grup Chenle dan berakhir teman-temannya membuat permainan yang berujung salah satu dari mereka yang kalah dalam permainan harus menyatakan cinta pada Jisung, untuk membuktikan apakah benar jika Jisung adalah gay.

‘Sial. Kenapa harus aku? Bagaimana jika dia benar gay dan kita berakhir pacaran.’

‘Dia memang tampan. Gak heran para gadis selalu mendekatinya. Kalau dia benar gay, aku mungkin akan berakhir di kasur bersamanya.’

Chenle terlalu fokus memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi setelah ini, dia lupa untuk melihat bagaimana ekspresi lawan bicaranya. Berakhir dengan Jisung yang menghela nafas cukup keras, membuat Chenle tersadar dari lamunan nya.

“Sorry, aku tak pernah berpikir untuk berkencan dengan pria sebelumnya.”

‘Bagus! Dia gak tertarik!’

“Oh, baiklah haha..” Chenle tersenyum lega mendengarnya.

“Tapi, itu tidaklah aneh kalau kau suka pria. Maksudku.. semangat.”

Chenle terdiam, wajahnya melongo. “Oh. Terimakasih.”

Kenapa malah berakhir begini…

“Ahahahaha.. jadi kau sudah mengkonfirmasi kalau dia bukan gay.” Haechan tertawa sambil memegangi perutnya.

“Kalau dia gay, Chenle dan Jisung akan menjadi hot couple di sekolah.” Jaemin menimpali lelucon itu, tertawa bersama Haechan.

Seminggu telah berlalu semenjak kejadian pernyataan cinta Chenle, pernyataan cinta bohongan. Semanjak itu pula Chenle merasa bahwa selama waktu itu dia selalu ditatap oleh Jisung entah itu saat dia sedang di kelas atau saat dia sedang bercanda bersama temannya. Apalagi saat pergantian jam olahraga, hampir semua siswa berganti pakaian di ruang kelas dan Chenle menangkap basah Jisung sedang melihat ke arahnya.

Dan itu semua berakhir sampai di sini, dimana Chenle yang duduk canggung di temani Jisung di sampingnya yang sedang sibuk mencari sesuatu di tas nya.

Sebelumnya saat Chenle ingin bolos ke kantin tiba-tiba saja Jisung memanggilnya dan meminta Chenle untuk ikut dengannya ke suatu tempat yang tidak ada orang. Chenle jelas panik saat tanganya ditarik menuju tangga paling atas di gedung sekolah yang menuju rooftop dan berakhir kedua nya duduk berdampingan di anak tangga.

Tidak ada obrolan dari keduanya, apalagi Jisung yang meminta Chenle untuk ikut dengannya. Chenle hanya bisa mengambil nafas dengan tegang sambil menutup rapat kakinya. Sampai akhirnya Jisung menyodorkan buku ke hadapan Chenle, tanpa banyak tanya Chenle hanya mengambil buku itu dan terkejut melihat cover nya.

‘Buku apa ini? Kenapa gambarnya dua pria berciuman?!’

Chenle langsung menoleh dan mengembalikan buku itu kembali ke Jisung. Aneh, kenapa tiba-tiba Jisung memberikan ini padanya. “Kenapa kau memberikan buku itu padaku?”

Short Story [jichen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang