Sekosan akhirnya ninggalin Kay sama Kayla buat ngomong berdua setelah insiden Kay yang gak sengaja mau turun buat ambil minum tapi malah denger curhatan Kayla yang parahnya langsung to the point.
"Hmm," Kay bergumam.
Jujur dikeadaan kayak gini sikap Kay berbanding terbalik sama yang Sky bilang sebelumnya. Kay malah gak tau kenapa dia canggung banget sama Kayla padahal biasanya nyerocos ya nyerocos aja gitu kalau ngomong.
"Hmm," Kayla ikut berdeham.
"Lo suka gue?" tanya Kay setelah mengumpulkan keberaniannya dari lahir.
Seumur hidup Kay gak pernah nanya orang langsung kayak gini apalagi masalah cinta-cintaan. Kay itu bukan Sky yang gamon atau Al yang bucin banget atau Jenggala yang punya gelar raja bucin atau Bumi yang gak jelas suka sama siapa sebenarnya. Kay itu lurus hidupnya, dia jelas tentang apa yang dia suka dan tidak suka ditambah masalah cinta-cintaan bukan list masalah dalam hidup Kay.
Tapi, hari itu datang juga dan masalahnya ternyata dibuat sama sahabatnya sendiri, Kayla.
"Kok gak jawab? Tadi kayaknya semangat banget jawabnya," goda Kay mencoba mencairkan suasana.
"Iya. Maaf," jawab Kayla.
Kay malah ketawa dengar jawaban Kayla, gak tau kenapa rasanya gemesin banget suara ragu-ragu Kayla ditelinganya dia.
"Kenapa minta maaf?"
"Gue menyalahartikan persahabatan kita. Jadinya runyam kayak gini. Harusnya gue gak suka sama lo, harusnya gue gak ngambek-ngambek sama lo. Tapi gue gak bisa nahan juga, ribet banget tau gak sih rasanya suka sama sahabat sendiri?" protes Kayla.
Kayla langsung nangis, rasanya ngomong sama Kay setelah sekian lama itu nyenengin banget sampai-sampai Kayla ngerasa lega padahal Kay adalah masalah utama kegelisahannya belakangan ini.
"Hei, kok nangis, Kayla?"
"Gak tau. Seneng ngomong sama lo lagi..." ungkap Kayla terlalu jujur.
"Lo kenapa bisa suka sama gue akhirnya?" tanya Kay.
"Gue ngelihat lo kayak gue ngelihat diri gue sendiri. Setiap gue ngomong sama lo kayak gue ngomong sama kembaran gue sendiri. Gue seneng setiap lo pulang kampus lebih cepet, gue seneng setiap lo ada di kosan bukan malah jalan-jalan, gue seneng setiap lo ngetok-ngetok kamar gue nanya duit lo kemana, gue seneng setiap lo tiba-tiba komen instagram gue, dan gue seneng setiap lo ada disamping gue. Intinya gue seneng ada lo! Seneng banget sampai rasanya sakit karena gue takut salah langkah."
Semua yang Kayla katakan barusan ini ungkapan perasaan Kayla sejujur-jujurnya, Kayla itu sama kayak Kay gak punya pengalaman banyak tentang perasaan atau pacar-pacaran. Tapi, Kayla sekarang tau rasanya sakit hati.
Kayla mengusap air matanya dan melanjutkan unek-uneknya ke Kay.
"Gue kesel waktu lo bisa tau Oline suka kucing. Gue kesel waktu dia ada disebelah lo pas seminar. Gue kesel waktu dia tiba-tiba nyamperin lo pas lo sama kita. Gue kesel pokoknya sama semua tentang dia kalau yang berhubungan sama lo!"
"Lo serius suka sama gue? Gue nyebelin lho?" goda Kay. Gak tau maksud apa dibalik pertanyaan Kay yang kayaknya gak terlalu anggap serius pengakuan Kayla.
"GUE TAU LO NYEBELIN! TAPI GUE SUKA GIMANA DONG?" pekik Kayla frustasi.
Kayla malah makin nangis selain senang ngomong sama Kay, dia juga merasa lega telah memberitahu semua perasaannya selama ini. Ternyata rasanya sakit memendam perasaan itu, jadi jangan pernah dipendam ya jika punya perasaan.
Anehnya, Kay malah tertawa.
"Jangan ngetawain gue, lagi gak mood diketawain," ujar Kayla sinis.
Disinisin Kayla sambil nangis-nangis bukan kesel tapi Kay malah jadi gemas. Kay pindah ke sebelah Kayla membuat Kayla sedikit bergeser agar menciptakan jarak diantara keduanya takut-takut Kay gak nyaman deketan sama Kayla sekarang. Tapi, Kay langsung nahan lengannya Kayla kuat.
"Ngapain geser?"
"Social distancing," jawab Kayla seadanya.
"Kayla, dengerin gue.." pinta Kay kali ini nadanya lebih serius bahkan suara kekehan yang tadi sempat terdengar sekarang sudah tidak ada lagi.
"I-iya, gue dengerin."
"Gue belom bisa sayang sama lo kayak lo sayang sama gue, gue juga gak yakin bisa balas semua perasaan lo saat ini juga," Kay berhenti sebentar karena Kayla nangis lagi.
Kalau udah menyangkut perasaan tuh riangnya Kayla langsung hilang, emang berat ya. Makanya jangan main-main sama perasaan. Repot.
"Belum selesai," sela Kay.
"Oh be-belom selesa-sai?" tanya Kayla polos sambil sesunggukkan.
Kay mengangguk, "Dengerin lagi ya," pinta Kay.
Kay sebenarnya lebih terlihat lagi nenangin adiknya yang nangis karena gak boleh beli mainan, gak nyangka si mahasiswi primadona ini ternyata punya sisi childish yang Kay setengah mati nahan gemes biar gak nyubit pipinya sampai merah.
"Ya udah ayo pacaran, gue janji bakal belajar buat balas perasaan lo sepenuhnya, belajar buat sayang sama lo kayak lo sayang sama gue bahkan lebih. Mungkin sekarang perasaan gue belom sama kayak lo, Kayla, tapi lo punya tempat sendiri buat gue dari awal."
Kayla mengangkat kepalanya menatap nanar mata Kay yang lembut.
"O-oline gimana?"
"Lo udah kayak korban bencana alam gini masih sempet-sempetnya mikirin orang lain?" sindir Kay. "Dia bukan siapa-siapa kalau dibanding sama lo."
KAYLA MAU TERIAK AJA!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Pretty Roommate ✔
FanficAda 5 tipe cewek menurut geng uget-uget Kosan 127: 1. Galak kayak Disa. 2. Iseng kayak Kayla. 3. Lembut kayak Sheila. 4. Bawel kayak Alea. 5. Moody kayak Cilla.