Chapter 1

2.3K 117 4
                                    

Di sebuah rumah sakit kota Busan hari itu sedikit tenang, karna cuaca diluar pun sangat dingin karna sebentar lagi akhir tahun, sama dinginnya dengan muka lelaki imut yang sedang berdiri di pintu belakang rumah sakit, dia sedang menunggu temannya yang sepertinya datang terlambat

Ia menggunakan kemeja putih dengan dua kancing atas yang dibuka, celana bahan warna putih, sepatu kets baby blue dan jas putih rumah sakit yang lupa dia lepas. Sesekali dia menggosok tangannya karna dingin.

Tak lama sebuah mobil hitam bermerk mahal berhenti di depannya, pemiliknya membuka kaca mobil, menampilkan wajahnya yang gemas dan kulitnya yang coklat terlihat sangat manis dengan anting yang menghiasi telinganya, ya walaupun sebenernya lelaki imut tau kalo seseorang yang manis itu seorang uke dari sepupu lelakinya, Haruto.

"Jihoon hyung?, Ayo naik aku sudah lapar!" teriak pemilik mobil

"Kau yang lama, aku yang di teriaki!" omel lelaki imut itu dan segera masuk ke dalam mobil

"Jangan marah dong, hanya telat sebentar"

"Diamlah, aku sangat lapar..lagi pula kenapa kau sangat lama?!"

"Aw, aku sedang menikmati hari liburku hyung, tapi kenapa kau menyuruhku untuk menemanimu makan siang? Apakah tidak ada orang lain di rumah sakit sampai harus menggangguku?"

"Berhentilah mengoceh, kau terlalu banyak bicara"

"Aah~ sekarang aku paham. Kurasa mereka takut makan dengan singa"

"Jalan lah cepat, aku lapar jeongwoo!"

"Baiklah dokter park, aku berangkat"

Lelaki yang bernama Jeongwoo itu menjalan kan mobilnya pelan tapi secara tiba tiba dia kembali menghentikan mobilnya. Ada seorang lelaki yang mungil nan cantik berdiri didepan mobil

"Hei bocah gila!! Kau ingin mampir ke ruang oprasi atau bagaimana!" Teriak Jihoon sambil membuka kaca nya tapi lelaki cantik itu hanya mempoutkan bibirnya lalu masuk ke dalam mobil dan duduk di belakang

"Aku tidak mengajakmu bocah, turun lah"

"Jihoon hyuuunng, aku sudah jauh jauh kesini mencarimu tapi kau malah mengusir ku. Kenapa kau sangat jahat"

"Ah baiklah, aku dan jeongwoo ingin ma- "

"Ayo ke restoran, aku lapar. Aku harap hari ini kau meneraktirku hyung"

"Jalanlah Jeongwoo, aku muak" titah Jihoon pada Jeongwoo

Jeongwoo hanya menggelengkan palanya dan segera melanjukan mobilnya menuju restoran Jepang yang bernuasa modern.

.

.

Mereka bertiga kini ada di sebuah ruangan dalam restoran dengan tiga mangkuk Ramen pedas dan berbagai macam jenis Sushi.

"Aku baru tau ada ruang privat disini yang dekornya nya sangat estetik sekali. Ini sangat cantik sahi hyung" kagum Jeongwoo saat melihat desain interior dalam ruang privat

"Iya, asahi mengubah desainnya minggu lalu. Aku juga ikut memberi ide desain di area utama" jelas Jihoon

"Ah pantas, hiasan dinding dan bangku bangku di depan terlihat sangat norak sahi hyung" ledek Jeongwoo lalu duduk didepan Jihoon dan lelaki mungil nan cantik itu yang ia panggil Asahi

"Haruskah aku katakan pada bibi bahwa mulut mu itu selalu kau gunakan untuk mencelaku? Dan bibi akan mengatakan "apa benar begitu Jihoon? Ah bibi sepertinya salah menilai jeongwoo, apakah bibi harus menyuruh haruto memutuskannya?" Hahah tamat kau jeongwoo!! Kau tau kan kalau bibi terlalu lembut dan mudah percaya hahahah" ejek Jihoon sambil menirukan suara lembut bibinya

JAESAHI | CASE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang