Chapter 5

666 55 0
                                    

Biiippp biipp biiiipp

Suara handphone berwarna hitam membuat Jihoon terbangun dari tidurnya yang baru saja terlelap, dia melihat jam di dinding dan mengambil handphone nya yang terletak di meja samping tempat tidurnya, ia melihat siapa yang menelfon lalu menggeser layarnya menerima telfon masuk

"Euh.. halo sahi, ada apa? Ini sudah jam 2 kenapa kau menelpon? Berisik sekali! Apa terjadi sesuatu? "

"Halo?"

"Halo?" Jihoon melihat handphonenya, masih tehubung

"Halo Asahi?" lalu terdengar beberapa ketukan kemudian hentakan yang sangat keras seketika sambungan telfon mati

Jihoon duduk dari tidurnya mencoba menelfon Asahi kembali tapi tidak bisa. Jihoon yakin hentakan terakhir itu karena handphone Asahi terjatuh atau mungkin.. dibanting?

Jihoon segera memakai jaket, membawa kunci lalu ke garasi menyalakan mobil yang membuat satpam menghampirinya

"Tuan jihoon, ingin pergi ke mana malam malam begini? Apa perlu saya yang membawa mobilnya?"

"Tidak perlu, aku bisa sendiri, tolong buka pagar" jawab Jihoon kemudian menjalankan mobilnya keluar dari halaman rumah

Jihoon memasang earphone-nya dan mendial nomer Jaehyuk

"Halo jae"

"Ya ji.. ada apa? Aku baru saja akan tertidur"

"Maaf mengganggu, tapi bisakah kau ke apart sekarang, aku tidak tau pasti apa yang terjadi tapi cepatlah ke apartmu dulu aku akan menjelaskannya saat sampai disana"

"Baik, aku kesana" jawab Jaehyuk

Jihoon mematikan telfonya dan menjalankan mobilnya dengan cepat, untung saja jam segini jalanan sangat lenggang.

☔☔☔☔☔

Jaehyuk berlari menuju Jihoon yang menunggunya di lobby karna tidak bisa masuk ke atas jika tidak ada akses, lalu mereka naik lift bersama

"Ada apa ji?"

"Tadi asahi menelfon ku tapi tidak bicara apa apa, lalu ada beberapa ketukan dan hentakan keras yang sepertinya telfon itu jatuh atau dibanting"

"Ketukan 9kali?"

Jihoon tidak langsung menjawab ia meraba ingatannya

"Seperti... 3 ketukan cepat, 3ketukan lama yang memiliki 2 detik dalam setiap ketukannya, lalu 3 ketukan cepat lagi. Aku tidak begitu mengerti, seingatku asahi pernah mengajarkannya padaku, tapi apa artinya itu?"

Lift terbuka Jaehyuk langsung berlari ke pintu apartmennya dan memencet password lalu pintu terbuka

"Itu artinya dia meminta tolong jihoon. Asahi!!" panggil Jaehyuk

"Asahi!!" panggil Jihoon

Jaehyuk membuka pintu kamarnya lalu menyalakan lampu kamar tapi tidak ada Asahi

"Jaehyuk" panggil Jihoon, Jaehyuk menoleh dan Jihoon menunjuk kaki Jaehyuk

"Darah?" ucap Jaehyuk lalu membuka pintu kamar mandi

"ASAAA!!" teriak Jaehyuk melihat keadaan Asahi yang duduk bersimbah sadar dengan pisau yang masih menusuk di perutnya kemudian Jihoon mendekati Asahi dan memegang tangan Asahi untuk memeriksa detak jantungnya

"Dia hidup, bawa dia ke rumah sakit, ayo jae angkat sahi" titah Jihoon lalu lari kedepan membuka pintu lebar lebar kemudian memencet lift

Mereka turun ke lobby dan memasukan Asahi ke dalam mobil, Jaehyuk memangku Asahi di belakang dan Jihoon yang mengendarai mobilnya dengan cepat.

☔☔☔☔☔☔☔

Asahi di masukan kedalam ruang operasi

Jihoon menggunakan baju oprasi, memakai masker, memakai pelindung kepala, lalu mencuci tangannya kemudian berjalan ke arah ruang oprasi, tapi seseorang menahannya

"Boomin, aku sedang menangani pasien" lirih Jihoon

"Biar aku yang menanganinya ji" ucap Boomin kemudian mengusap air mata Jihoon lalu mencuci tangannya

Jihoon melepas pelindung kepala dan maskernya kemudian berjongkok dan menangis

"Aku akan melakukannnya yang terbaik jihoon" ucap Boomin meyakinkan lalu pergi ke ruang operasi.

☔☔☔☔

Jihoon berjalan ke arah Jaehyuk yang menunggu didepan ruang oprasi

"Bukan kau yang menanganinya?" tanya Jaehyuk

"Tidak, boomin yang menanganinya. Aku mau melihat oprasi dari ruang tunggu yang di atas. Kau ingin ikut denganku?"

"Tidak, aku harus segera kembali ke apartmen. Anak buahku sudah ku suruh kesana duluan, lebih cepat investasigasi lebih baik, aku titip asahi, ji"

"Tentu saja, jaga dirimu jae jangan terlalu dipaksakan. Serahkan saja pada anak buahmu, ini kunci mobil ku, motormu kau tinggal di apart kan?" ucap Jihoon sambil memberi kunci mobilnya

"Terimakasih ji, aku di jemput junghwan tenang saja, aku pergi dulu" Jaehyuk mengelus kepala Jihoon sebentar lalu pergi setelah Jihoon hanya menganggukan kepalanya tanpa tersenyum.


Continue...

JAESAHI | CASE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang