"Alya, ayah dan ummi hari ini berangkat ke Bontang, mengurus pengunduran diri ummimu, kata ayah Alya saat sarapan.
"Ayah bukankah rencananya besok ayah dan ummi otewe ?", jawab Alya.
"rencana nya iya, tapi semalam ada telepon dari kantor bahwa hari ini ada meeting penting yang harus ummi hadiri Alya", sahut Nadya. "Nga apa-apa kan Alya ?, apa kita cari bibi untuk menemani dan membantu Alya di rumah ya", kata Nadya lagi membujuk anak sambung yang juga keponakan tersayangnya. Memang Alya sejak awal menolak tidak mau ditemani asisten rumah tangga, dia mau mandiri.
"Tidak usah ummi, Alya kan mau belajar mandiri, percaya sama Alya ya ayah, ummi. Alya bisa jaga diri". sahut Alya.
"Tapi setidaknya Alya cari teman di kampus yang cocok untuk diajak tinggal di sini untuk menemani Alya", kata Nadya.
"Iya, um. Alya akan pendekatan dulu dengan teman-teman, lagian Alya baru satu hari di kampus belum kenal dengan mereka um, baru kenal dengan Salma dan Kartika hehehe...", jawab Alya senyum.
"oke, cari yang baik dan soleha ya", kata ayah Alya.
"Siap ndan", sahut Alya tegas tapi lucu.
Ayah Alya beserta istrinya sudah berangkat ke bandara, mereka dijemput taksi. Sementara Alya bersiap untuk ke kampus. Alya sudah mengeluarkan mobil dan bergegas menutup pagar rumah minimalisnya yang go green habis. Selang sekejap Alya mulai melaju di padatnya lalu lintas kota Bandung, tidak berapa lama Alya sudah sampai di kampus.
"Assalamu'alaikum", terlihat Salma menyapa Alya yang baru selesai memarkirkan mobilnya.
"Wa'alaikum salam", jawab Alya senang karena langsung bertemu temannya.
"Hai Salma, apa kabar ?, eh kamu tinggal di mana ?", tanya Alya pada Salma sambil berjalan berdua.
"Hai, saya kost dekat sini, Alya, itu lewat pintu samping, di sana banyak kost-kost an, selain dekat kampus juga dekat dengan lapak makanan hehe...", sabut Salma, "Kalo Alya tinggal di mana ?, tanya Salma juga.
"Saya tinggal tidak jauh juga dari sini, tadi saja nga cukup 10 menit sudah sampai, tapi lupa nama perumahannya, Maklum baru dua hari". jawab Alya. "Eh kapan-kapan main ke rumahku ya, saya tinggal sendiri nih". ajak Alya.
"Siap, nanti klo diajak hehehe", kata Salma.
"Eh jadi kita belum mulai kuliah tatap muka ?", tanya Alya
"Belum, masih di LMS, tapi minggu ini kita masih sibuk dengan Turnamen kampus, sudah berjalan dalam 1 bulan ini, jadi begitu dapat izin satgas kegiatan yang sudah 2 tahun tertunda lanjutkan lagi, hari ini angkatan kita final voli, makanya kita langsung ke GOR saja", jawab Salma.
"Apa ? voli ?", tanya Alya kaget.
"Iya, jam 09.00 mulai Alya, masalahnya tim kita pas-pasan hanya 6 orang yang tersisa di final ini, sudah banyak yang cedera dan tidak bisa turun". Jawab Salma khawatir.
"Kok bisa ?".
"Ya bisalah, orang pertandingannya nga kalah seru dari proliga, dan kita nga bisa rekrut pemain luar angkatan luar angkatan, harus yang satu angkatan jadi ya, yang turun itu-itu terus", Kata Salma menjelaskan.
"Final lawan siapa ?", tanya Alya.
"Lawannya ngeri, anak-anak FPOK tau nga", jawab Salma cemas. "Ayo masuk", ajak Salma, mereka sudah sampai di GOR dan langsung menuju sudut kanan tempat teman-teman mereka sudah berkumpul.
"Assalamu'alaikum", Salma menyapa gengnya. "Kenalkan ini Alya teman baru kita, yang kemarin langsung diberi tugas jadi narsum oleh pak dekan". Salma memperkenalkan Alya ke teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengalahkan Cinta Sekuat Tenaga
SpiritualAlya adalah seorang gadis cerdas, kreatif, energik, pecinta lingkungan, dan terbiasa cuap cuap. Dia juga sangat jago main voli dan memiliki idola seorang pemain timnas. Alya tidak memiliki saudara, dia adalah anak tunggal yang mandiri dan tidak so...