Di Rumah Alya

11 4 0
                                    

Alhamdulillah... Alya dan Profesor Ratih sudah sampai di rumah Alya. Karena Raymon masih di Tasik  jadi Prof.  akan menginap dulu di rumah Alya hingga sang anak pulang.

"Hati-hati Prof", Alya membantu Prof. turun dari mobil dan membimbingnya berjalan masuk rumah. Pintu rumah sudah terlebih dahulu Alya buka tadi sebelum membukakan pintu mobil untuk Prof. 

"Pak, makasih ya", kata Alya melepas kepergian pak sopir.

Alya kemudian mempersilahkan Prof untuk duduk di sofa, karena Alya akan menyiapkan kamar dulu, mengganti alas kasur, menyapu dan mengepelnya karena hampir seminggu di tinggal. dua hari ditinggal ke Lembang dan 5 hari bersama Prof.

"Sebentar ya Prof, Alya bersihkan kamarnya dulu".

"Iya Alya, terima kasih ya", ucap Prof sambil memegang kedua tangan Alya.

"Andai saya punya anak perempuan seperti Alya, tentu akan sangat bahagia sekali", katanya lagi.

"Prof bisa anggap Alya sebagai anak", kemudian mereka berpelukan.


Di kamar lantai bawah...

Alya telaten sekali membersihkan tempat tidur dan sekarang kamar itu siap untuk ditiduri Profesor Ratih.

"Ayo Prof, istirahat di kamar dulu, nanti begitu masuk  waktu sholat  Alya akan  bangunkan", kemudian Alya  membantu membaringkan Prof. Ratih. Membereskan pakaian dan barang-barang Prof. Di  atas nakas sudah ada air minum, Roti, obat-obatan. 

"Prof, Alya mau masak dulu ya".

"Iya sayang", jawab Prof terharu.

Alya kemudian mulai membuat bubur dan pindang ikan. Kata dokter Prof harus makan bubur dulu minimal 3-4 minggu. Entah apa yang ada di hati Alya, ia merasa Prof Ratih seperti  ibunya. Apalagi semenjak mengucapkan syahadat. Alya sesungguhnya  masih terharu dan bersyukur karena Allah sudah mengabulkan doanya untuk Prof. Ratih.


Allahu Akbar...Allahu Akbar...

Azan Magrib berkumandang, saatnya sholat magrib, Alya membantu Profesor untuk wudhu, Tapi Prof mau mandi terlebih dahulu, katanya biar segar.

Mereka sholat berjamaah, Alya menjadi imam. Setelah itu Alya membimbing Prof untuk berzikir, berdoa dan membaca Alqur'an.  Tidak susah membimbing Profesor karena beliau bisa berbahasa arab. Mereka mengaji sampai azan isya dan baru bangkit setelah sholat isya.

"Alya, tidur di kamar ini ya", Prof meminta Alya menemaninya tidur.

"Baik Prof".

kring..kring... ada vidoe call masuk  di hp Prof dan ternyata  dari ibu sambungnya Alya. Semenjak Profesor dirawat di rumah sakit sudah beberapa kali Nadya video call dengan Prof. mereka seperti sahabat dekat, padahal belum pernah jumpa hehe.

"Assalamu'alaikum...."

"Wa'alaikum salam".

"Prof. gimana keadaannya ? tanya Nadya dengan senyum tulusnya.

"Alhamdulillah, sudah membaik bu Nadya".

Insya Allah besok saya dan suami akan  ke Bandung, saya ingin  bersilaturrahmi dengan Profesor, Alhamdulillah ketika hidayah itu datang tidak ada apa pun yang bisa menghalangi".

"Alhamdulillah, Allah sayang sama saya bu, Hidayah datang sebelum Allah tutup usia saya, terima kasih atas semua kebaikan Alya juga yang sangat sabar dan telaten mengurus saya, bu Nadya beruntung sekali punya anak seperti Alya, saya jadi iri.. he he".

Mengalahkan Cinta Sekuat TenagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang