7 It's not fine

48 6 4
                                    

Aku udah lama ga up nih cerita, ya?
Duh...maaf banget 😭
Mimin terlalu asyik sama 2 cerita yang lain.
Sekarang baru keinget belum up nih cerita...
Kalo gitu, here u go, dear😊✋

•••

End of Flashback

Petra berjalan di trotoar yang ramai oleh pejalan kaki. Ia melewati toko yang berderet di sepanjang jalan. Langkahnya terhenti di depan sebuah galeri. Di depan, ia melihat sebuah portrait yang menampilkan sosok visual wanita yang tampak depresi melihat seorang pria dan wanita sedang bersama di sisi lain. Petra menatap miris portrait tersebut.

Setelah menatap portrait tersebut beberapa saat, Petra pun memutuskan untuk masuk ke galeri tersebut. Suasananya begitu tenang dan bernuansa elegan. Ia berjalan perlahan seraya memerhatikan satu persatu gambar yang dipajang di dinding. Gambar-gambar yang dipajang di galeri itu merupakan hasil dari para fotografer handal yang ternama. Petra berhenti di depan sebuah gambar yang begitu menarik perhatiannya. Gambar tersebut menampilkan sepasang telapak tangan yang sedang bergenggaman begitu erat dan sepasang telapak tangan itu tampak berkerut. Entah kenapa gambar tersebut begitu menarik baginya.

Gambar itu terlihat sederhana, namun bagi Petra, gambar itu menyimpan sejuta kenangan. Saat Petra sedang asyik mengamati gambar tersebut, seseorang menepuk pundak Petra, membuat wanita itu tersentak kemudian berbalik untuk melihat sosok yang menepuk pundaknya.

Mata Petra terbelalak seketika melihat orang tersebut, "Ibu-! Ah...maksudku, Nyonya Ackerman..." Tatapan Petra kemudian berubah. Ia menatap datar sosok wanita paruh baya yang menepuk pundaknya sebelumnya.

Wanita bersurai hitam panjang itu menatap Petra dengan tatapan yang sulit diartikan, "Sudah lama tidak berjumpa, ya...mantan menantuku"

•••

Petra duduk di hadapan Kuchel dan memasang wajah datarnya. Wanita paruh baya itu mengajak Petra ke sebuah restoran yang ada di dekat galeri tersebut. Setelah memesan, tak lama kemudian, seorang pelayan datang membawakan pesanan mereka, kemudian bergegas pergi.

"Sudah 6 tahun tidak berjumpa ya, Petra-san" ucap Kuchel.

"Ya" jawab Petra singkat.

"Aku mendengar kau sudah memiliki kekasih, ya" ucap Kuchel.

Petra mendengus pelan, "Kami sudah memutuskan hubungan seminggu yang lalu" jawab wanita itu. Kuchel terkekeh pelan mendengar nya.

"Ada apa, Nyonya Ackerman?" Tanya Petra.

"Yah...memang seharusnya begitu, bukan? Siapapun yang pernah menyakiti hati seseorang tidak pantas untuk terus bahagia" jawab Kuchel sinis.

Petra menukik alisnya dan menatap wanita yang ada di hadapannya itu dengan sorot mata yang tajam.

"Apa maksud anda, Nyonya Ackerman?" Tanya Petra sinis.

Kini suasana diantara keduanya terasa begitu dingin dan sengit. Kuchel mengeluarkan sebuah amplop dari tas nya dan melemparnya ke atas meja.

"Buka itu" titah wanita itu.

Petra pun mengambil amplop tersebut dan membukanya. Ia menarik keluar beberapa lembar kertas dari amplop tersebut.

'Ini...rekam medis Levi...?' batin Petra. Petra membalik-balikkan lembaran itu perlahan.

"Selama tiga tahun ini, Levi-"

"Ya. Aku tahu. Jadi, apa maksud anda Nyonya Ackerman?" Petra memotong ucapan Kuchel seraya memasukkan kembali lembaran-lembaran kertas yang ada di tangannya ke amplop tersebut.

Let The Rain Erase Your Tracks [RIVETRA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang