9 True feeling

73 6 3
                                    

Hai, hai, hai, haiiii!!!

Kayaknya udah agak lama ya aku nggak update 😖
S-sorry banget...kuliah ini benar-benar menyibukkan saya😭
Ini pun curi2 waktu buat update, for y'all...

Okelah, daripada curhat mulu, lebih baik refreshing ae ye kan😅

HAPPY READING~

•••

Petra meletakkan bunga-bunga yang ia bawakan untuk ayahnya ke dalam vas, kemudian meletakkannya di meja. Ia berjalan ke arah jendela dan melihat pemandangan kota Tokyo dari sana.

"Apa kau tidak sibuk hari ini?" Tanya ayahnya yang tengah berbaring di atas ranjang.

Petra menggeleng, "Bagaimana bisa aku meninggalkan ayah yang sedang di rawat seperti ini?"

"Aku akan sering kemari sampai ayah keluar" lanjut Petra.

"Bukankah besok kau harus datang ke acara peluncuran brand perhiasan itu?" Tanya sang ayah.

Petra tersentak, kemudian menepuk keningnya sendiri.

"Astaga! Bagaimana ini ya...?" Gumam Petra.

"Tidak apa-apa. Ayah akan baik-baik saja selama kau pergi nanti. Nanti karir mu bisa hancur, lho" ucap ayahnya.

Petra tersenyum tipis. Ia berjalan mendekati ayahnya, kemudian memeluk beliau dengan erat.

"Terima kasih banyak, ayah..."

Tak lama kemudian, seorang perawat masuk ke ruangan tersebut, "Selamat siang tuan Ral, Nona Petra..." Sapa perawat tersebut dengan hangat.

"Apa tuan Ral sudah menghabiskan makan siangnya?" Tanyanya dengan lembut.

Petra mengangguk, "Tentu!" Jawabnya.

"Baguslah. Aku kemari untuk memberikan vitamin. Permisi, tuan Ral..." Ucap perawat tersebut seraya menyuntikkan cairan vitamin ke selang infus. Setelah selesai, perawat itu pun merapikan peralatan nya kembali.

"Baiklah, selamat siang, tuan Ral..." Ucap perawat tersebut seraya beranjak pergi dari ruangan itu.

"Haah...aku tidak tahu harus menghabiskan berapa hari disini..." Ucap ayah Petra.

"Ayah kenapa? Jangan terlalu banyak pikiran!" Ucap Petra.

"Baiklah, putriku yang cerewet. Sekarang pergilah dan cari makan siang untukmu. Jangan sampai kau ikut-ikutan sakit" ucap ayahnya.

"Ah, benar...hampir jam dua siang. Aku pergi sebentar ya, ayah" Petra pun beranjak keluar dari ruangan tersebut dan turun ke lantai dasar untuk ke cafetaria.

•••

Saat Petra tengah menyantap makan siangnya, seraya mengutak-atik ponselnya.

"Gaun mana yang akan ku pakai besok, ya?" Gumam Petra seraya mengutak-atik ponselnya melihat-lihat jejeran gaun yang ditampilkan di platform online shop dari sebuah brand ternama.

"Apakah mereka bisa mengantarkannya hari ini juga?" Lanjutnya.

•••

Seorang pria bersurai blonde berjanggut tengah berdiri di rooftop sebuah rumah sakit di Tokyo. Di belakangnya, Frieda berdiri seraya memasukkan kedua telapak tangannya ke dalam saku jasnya.

"Jadi, Uri memberikan mu rumah sakit ini?" Tanya pria pirang berjanggut itu.

Frieda mengangguk, "Lelah juga sih mengurus dua usaha sekaligus" ucap Frieda.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Let The Rain Erase Your Tracks [RIVETRA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang