5 Our Past #2

82 11 2
                                    

Yo!

Met malam para penghuni dunia oren~!

Today, aku double up nih...

Maksudnya...sekalian UP cerita sebelah...😅

Happy reading~!

•••

Hange tampak berdiri di depan taman kampus sejak 10 menit yang lalu. Ia kemudian menghela napasnya dan menatap arloji di pergelangan tangannya.

"Tumben sekali si shorty membuat ku menunggu", gumamnya.

Tak lama kemudian, Hange tersentak sata merasakan kuciran rambutnya ditarik dengan cukup kuat. Hange kemudian berbalik dan melihat sosok yang ia tunggu dari tadi. Levi.

"Levi!", Serunya kegirangan.

Levi mendecih lalu menendang tungkai Hange sehingga gadis itu meringis kesakitan dan terduduk ketanah. Ia melepaskan tangannya dari rambut gadis itu lalu mengelap telapak tangannya dengan sapu tangan.

"Levi, kau ini kenapa?!", Tanya Hange kesal.

"Seharusnya aku yang bertanya begitu padamu, kuso megane!", Balas Levi acuh.

"Ah! Apa kau maksud hadiah yang kuberikan itu?! Bagaimana? Keren, kan? Seharusnya kau berterima kasih pada-

Belum lagi Hange selesai bicara, Levi langsung menyumpal mulut gadis itu ujung sepatu nya. Hange terbelalak.

"Le-Levi-san!!", Teriak seorang lelaki dari kejauhan. Levi menatap lelaki itu. Itu Moblit—Kekasih Hange.

Levi mendecih lalu menurunkan kakinya dari Hange. Moblit tampak berlari mendekati keduanya. Hange terbatuk-batuk dan dengan cepat Moblit memberikan sebotol air mineral pada Hange. Dengan cepat Hange meraihnya dan meneguknya hingga setengah.

"Terima kasih, Moblit", ucap Hange.

"Moblit, jagalah pacarmu ini dengan baik karena aku sangat ingin menginjaknya", ucap Levi sinis namun Hange malah tertawa terbahak-bahak.

"Kau tidak akan berani melakukan itu, shorty!", Seru Hange. Namun tak lama kemudian, Levi menarik rambut Hange. Lagi.

"Aaakh-"

"Levi-san...tolong hentikan!", Ucap Moblit. Levi hanya menatapnya datar dan menghempaskan rambut Hange.

Hange bangkit berdiri dan Moblit langsung merangkul lengan gadis itu.

"Levi, kau telah merusak penampilan ku! Aku masih ada kelas setelah ini, tahu!", Ucap Hange kesal.

"Kau kira aku peduli?", Tanya Levi acuh.

Beep, Beep, Beep!

Layar ponsel Hange menyala. Hange dengan cepat menatap ponselnya.

"Nah, Levi...aku harus kembali ke kelas. Sial...rambutku...", Gerutu Hange.

"Iya, Iya, aku akan memperbaiki rambutmu...", Ucap Moblit.

"Oi, Levi, kirimkan salamku pada Petra! Kau akan pulang, kan? Bye, bye!!", Seru Hange sebelum berlalu pergi dengan Moblit.

Levi hanya mendecih. Ia melipat kedua tangannya dan melangkah pergi.

•••

Petra tampak serius menyaksikan acara yang ditayangkan di TV. Acara tersebut adalah acara pencarian model. Petra sangat berniat dengan acara tersebut. Di tengah keseriusan nya menonton, tak lama kemudian bel apartemen nya berbunyi. Petra tersentak. Ia bangkit dari sofa dan berjalan menuju pintu. Ia mengintip keluar lewat lubang kecil ditengah-tengah pintu. Petra tersentak.

Let The Rain Erase Your Tracks [RIVETRA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang