Chapter 8

777 97 18
                                    

Syo menerima ajakan Sona untuk melakukan sebuah taruhan, jika Syo menang dia bisa memakai Headphonya  dan jika Sona menang Syo tidak boleh memakainya lagi.

"Ya, semua benar." Sona menatap Syo sambil tersenyum sebelum berkata. "Kau tahu cara bermain?"

"Apa menurutmu aku akan menerima taruhan ini tanpa tahu cara bermain?" ucap Syo datar.

Syo mengerutkan kening pada Sona sebelum dia berkata. "Aku tahu cara bermain meskipun aku benci catur."

"Hah?"

Sona langsung memelototi Syo seolah seperti Syo telah membunuh hewan kesayangannya.

Iblis dan terutamanya yang masih muda dari generasi ini menyukai catur atau bagaimana mereka bisa membuat keseluruhan sistem dengan tema catur.

Ketika Syo memgatakan kalau dia membenci salah satu hobi paling umum untuk iblis, yang membuat Sona memutuskan bahwa dia akan mengeluarkan semua yang dia bisa dan menyumbat mulut Syo.

'Kapan terakhir kali aku main catur 'ya?' Batin Syo.


Sona memulai lebih dulu karena dia memiliki bidak putih dan memindahkan bidak ke depan sebelum Syo juga memindahkan bidak.

Dengan kemampuannya sekarang dia bisa memprediksi apa yang akan di lakukan oleh sona. Sejak hidup di dunia ini Syo sudah beberapa kali ikut perang jadi hal tentang catur ini cukup mudah untuknya.

Kedua pemain tidak berhenti sejenak untuk berpikir karena mereka bermain sangat cepat sebelum mereka melambat sedikit, tetapi untuk anggota OSIS mereka masih cepat.

'Orang ini cukup hebat.' Batin Sona.

Sona menatap Syo yang bisa mengikuti dia sebelum dia berkata. "Kenapa kau membenci sekolah ini?"

"Hm? Kenapa kau bertanya?" Tanya Syo.

Syo mengangkat kepalanya saat dia mengerutkan kening pada pertanyaan Sona. Memangnya kapan dia pernah bilang kalau dia membenci Sekolah?

"Penasaran." Jawab Sona.

Sona menatap Syo dan dia bertanya-tanya mengapa Syo senang melanggar peraturan. Setelah semua percakapan ini, Sona melihat bahwa Syo adalah pria yang cerdas, sehingga dia tidak dapat memahami alasannya.

Dan mungkin jika dia tahu alasan nya maka mukin mimpinya bisa bergerak selangkah lebih dekat.

"Aku tidak terlalu membenci sekolah atau peraturan, tapi ..." jeda Syo.

"Sistemnya agak berantakan dan perlu perbaikan." Lanjut Syo sambil mememindahkan bidak caturnya.

Dibanding dengan sekokah yang pernah dia datangi di dunia sebelumnya, sekolah ini memiliki beberapa hal yang harus di perbaiki pada Sistemnya.

"Perbaikan?" Tanya Sona.

Dari semua orang Sona tak pernah berharap kalau dia mendengar ucapan tersebut dari mulut Syo.

"Ya, perbaikan. Apakah kau tidak memperhatikan ada sesuatu yang kurang di sekolah ini? Bagaimana siswa berintraksi dan keseimbangan antar siswa?" Tanya Syo.

World DxD: Reincarnated As LeviathanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang