Syo berjalan perlahan menuju kelasnya dan memerhatikan kalau pandangan siswa lain tertuju padanya. Kebanyakan dari mereka melihat headphone-nya, dan beberapa menyaksikan dia memberikan pelajaran hidup kepada Tsubaki.
Syo tidak terlalu peduli dengan murid-murid ini, tapi sejujurnya dia tidak suka orang lain menatapnya seperti hewan langka.
Ini membuatnya cemberut karena dia tidak ingin meledakkan tempat ini, jadi dia berjalan menuju sudut dan menurunkan hawa keberadaannya.
Kemampuan kecil seperti ini tidak membutuhkan banyak tenaga, kemampuan seperti ini adalah kemampuan dasar yang menurutnya wajib di miliki oleh seorang pembunuh atau petarung.
Dan walaupun dia berada di wilayah yang penuh iblis dia tak terlalu peduli. Syo ingin mengatakan bahwa iblis-iblis ini adalah noob dan mereka tidak dapat menemukannya meskipun dia duduk di meja yang sama.
Hawa keberadaan maupun auranya sangat mirip dengan manusia biasa. Kalaupun dia ketahuan, Syo bisa dengan mudan membuat mereka membeku dan menghancurkan tubuhnya.
Heh persetan dengan plot, dia sama sekali tak peduli.
"Halo, apakah Syo Kuroto ada di sini?" Gadis berambut putih itu bertanya ke kelas sebelum terjadi keheningan di antara para siswa.
Para siswa menoleh melihat ke arah nya, mereka tau kalau orang ini adalah Momo Hanakai dari OSIS. Tapi apa yang dia lakukan di sini Dan kenapa dia mencari Syo?
"Kau dari OSIS kan? Kalau begitu ayo pergi ..." Syo menatap gadis terkejut di depannya.
"Apakah kau Syo Kuroto?" Momo terkejut karena ternyata Syo adalah seorang pria tampan tapi dia lebih terkejut karena baru menyadari keberadaanya.
Momo berpikir kalau Syo memiliki hawa keberadaan yang agak rendah.
"Ya, bisakah kita pergi?" Leo mengulangi kata-katanya sebelum berjalan menuju pintu kelas, tetapi dia berhenti pada saat itu.
"Sialan Ikemen!"
"Bajingan beruntung!!"
"Dia terlihat manis ..."
"Sialan! Jalan-jalan dengan Hanakai-san ..."
Syo mendengarkan semua kata-kata siswa di belakang punggungnya sambil memejamkan mata dan menarik napas dalam-dalam, rasa Iri Hati yang mereka pancarkan terserap oleh tubuhnya.
Sebagai sang Iri Hati tentu saja perasaan yang mereka pancarkan saat ini membuat tubuhnya terasa segar, dan kekuatannya terasa meningkat.
Hal ini mungkin menguntungkan baginya tapi dia juga agak kesal dengan mereka. Tapi dia terlalu malas untuk menghentikan ocehan mereka.
Syo meninggalkan ruang kelas karena dia sudah tidak tahan mendengar ocehan para pria penjaka di sana.
"Kuroto-san! Tunggu !!" Syo mendengar suara di belakangnya sebelum melihat Momo yang mengikutinya.
"Kemana kau pergi?" Momo bertanya.
Syo kemudian menjawab. "Ke ruang OSIS."
"Tapi ... Apa kau tahu lokasinya?" Momo mengatakan itu karena Syo berjalan berlawanan arah dengan OSIS.
"Aku tidak!!" Syo berkata dengan serius sebelum dia melihat ke arah Momo dan berkata. "Namun, aku akan sampai di sana pada akhirnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
World DxD: Reincarnated As Leviathan
AçãoSeorang pemuda Otaku meninggal dunia setelah pertarungan epiknya dengan sang dewa terkuat Truk-Sama. Hal yang mengejutkan terjadi padanya, dia terbangun mendapati dirinya berada di tempat yang sangat tidak diketahui olehnya. Tapi dia tampak familiar...