Chapter 6

896 91 15
                                    

Setelah menyelesaikan persiapannya, Syo berangkat ke sekolahnya. Tentu saja dia berpamitan lebih dulu dengan Yukina dan Valina.

Untuk saat ini Valina akan tinggal di rumahnya, dia juga sudah menfapatkan izin dari Azazel. Syo berjalan menuju sekolah, yang sama sekali tidak menarik.

Dia sudah pernah pergi ke sekolah di dunia sebelumnya, jadi kalau bukan karena banyak kejadian menarik di sekolah ini dia mungkin akan tinggal di rumahnya dengan Valina.

Berjalan perlahan di jalan, Syo tidak repot-repot memandangi orang-orang atau murid-murid di sekitarnya. dia sudah merasa seperti binatang langkan karena banyak sekali orang yang menatap ke arahnya.

"Hm? ... Apa yang kau lakukan?" Syo berhenti di tempatnya sebelum melihat orang licik di belakangnya. Ada seseorang yang mengikuti Leo selama hampir dua menit sekarang.

"Tidak, tidak apa-apa ..." ucap Saji.

Saji menurunkan tangannya saat dia menggaruk bagian belakang kepalanya karena dia gagal untuk mengejutkan Syo. Dia penasaran bagaimana Syo bisa mengetahui kalau dia ada di belakangnya.

"Jadi, apa yang terjadi kemarin?" Saji bertanya padanya karena kemarin dia tidak masuk sekolah.

"Tidak ada ... Kecuali aku ingin mencekik seseorang atau menggunakannya sebagai karung tinju ... Seperti biasa." kata Syo dengan tenang sementara Saji semakin berkeringat.

Sepertinya Syo masih kesal pada Azazel karena selalu menyembunyikan hal penting padanya. Dan itu selalu membuat kepalanya pusing.

'Oi Oi Pasti ada sesuatu yang terjadi!!'Saji tersenyum kecut karena dia merasa percakapan ini sangat berbahaya baginya sebelum mengganti topik.

"Kenapa kau tidak menjawab telepon ku kemarin?" Saji mencoba menyelamatkan dirinya dengan pertanyaan ini.

"Ada beberapa hal yang terjadi dan Ponselku rusak." Balas Syo.

Ponselnya rusak akibat pertarungannya melawan Valina, dia lupa menaruh ponselnya sebelum pertarungan itu.

"Benarkah?" Saji curiga padanya.

"Yah aku akan beli yang baru nanti sepulang sekolah." Balas Syo.

"kau tahu ... Kau bisa saja bertanya padaku apakah kau butuh bantuan tentang sesuatu." ucap Saji memandang Syo.

"Mungkin ... Tapi aku bisa mengurusnya." jawab Syo tanpa melihat Saji karena benda itu tidak terlalu penting baginya sebelum dia berkata "Tapi kau bisa menjadi samsak kalau kau mau."

"Kalau itu aku tidak mau ... kau bisa mencari orang lain." Balas Saji.

Dia masih sayang dengan nyawanya. Wajahnya ini rata-rata dan jika dia menjadi samsak dia mungkin tidak akan mendapat pasangan di masa depan.

Kedua pria itu melanjutkan perjalanan mereka dengan diam karena Saji tidak tahu apa yang harus dia katakan dan Syo mengabaikan sebagian besar yang ada di sekitarnya sebelum mereka mencapai gerbang sekolah.

Akademi Kuoh seperti biasa dengan desainnya yang mewah dan jumlah siswi yang banyak dan ada OSIS yang sedang mengawasi para siswanya.

Syo menatap mereka sesaat sebelum berjalan ke depan, tetapi seorang gadis dengan rambut hitam panjang dan ekspresi serius di wajahnya menghentikannya.

World DxD: Reincarnated As LeviathanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang