Di sebuah ruangan dengan pencahayaan yang kurang terlihat seorang remaja berusia 25 tahun sedang duduk di depan komputer nya.
Tangannya yang tidak kurus juga tidak gemuk dengan lincahnya menari di atas Keyboard. Entah apa yang sedang di kerjakannya tapi dia terlihat sangat serius.
Kantung matanya agak hitam terlihat dengan jelas bahwa remaja tersebut sering bergadang. Dia memakai kacamata bingkai warna merah.
"Selesai! Selesai! Akhirnya selesai! Yeah~! Tak sia-sia aku tiga hari bergadang."
Tangan yang tadi mengetik keyboard berhenti, remaja tersebut terlihat sangat senang tidak peduli dengan tubuhnya yang kelelahan.
Remaja tersebut merenggangkan tubuhnya yang kaku karena terlalu lama duduk.
Dia kemudian mengambil secangkir kopi yang berada tak jauh darinya, dia lalu meminumnya hingga habis.
Setelah meminum kopi dirinya terlihat lebih segar rasa kantuknya sedikit berkurang.
"Sekarang tinggal mempostingnya saja! Tapi mungkin nanti saja!"
Kruukk
Untung saja tidak ada seorangpun disana jadinya dia tidak malu karena karena perutnya berbunyi begitu keras.
Remaja itu bangkit dari tempat duduknya berjalan keluar dari kamarnya yang cukup berantakan karena sudah lama tidak di bereskan.
Sampah bekas mie instan berserakan, celana dalam menggantung di pintu, buku-buku berserakan di ranjang.
Sungguh tidak mencerminkan kamar seorang remaja.
"Sial! Makananku habis!"
Remaja tersebut menggaruk kepalanya yang gatal, di saat seperti ini kenapa stok makanan malah habis?!
Dia menghela nafas lelah, mau tak mau dia harus pergi ke toserba untuk membeli stok makanan lagi.
"Haah! Aku cuci muka dulu saja."
Dengan langkah gontai remaja tersebut pergi menuju ke kamar mandinya. Dia hanya akan cuci muka dan gosok gigi saja.
Kalau memaksakan mandi itu akan terlalu lama, bisa-bisa ia pingsan duluan sebelum bisa sampai di Toserba.
Sepertinya dia terlalu lama berada di dalam kamarnya, sekarang sudah malam. Sesampainya di toserba remaja itu membeli beberapa makanan cepat saji.
Remaja itu juga membeli beberapa roti untuk mengganjal perutnya yang sudah minta diisi.
Di perjalanan pulang, dia melihat sebuah bola memantul di hadapannya dengan seorang anak yang mengikutinya.
Dia mengerutkan keningnya, ketika bola tersebut melewati jalan dengan anak itu yang berlari mengikutinya, sebuah truk datang dan dia memperhatikannya.
Walaupun begitu dia tetap terdiam di tempatnya, dia punya firasat tentang kejadian yang akan terjadi selanjutnya.
Truk yang sedang mengebut tidak berhenti dan menabrak anak yang melintas. Tapi truk itu tidak berhenti dan terus melintas. firasatnya benar, anak itu hantu!!
Ada beberapa rumor yang beredar tentang jalanan ini bahwa seorang anak akan lewat dan sebuah truk akan datang, maka orang yang ada di dekatnya akan mencoba untuk menyelamatkannya.
Tetapi anak itu tidak pernah ada sejak awal sehingga orang yang menyelamatkan anak itu hanya akan mati sia-sia.
(A/N: njir kok jadi horor ya😅)
Remaja itu melanjutkan perjalanan nya tanpa memperdulikan kejadian yang baru saja terjadi di depannya.
Remajat itu merupakan seorang Novelis dan juga Otaku, dia orang berbudaya, menyukai Manga, Anime, dan Game.
Ketika dia sedang melewati Zebracross, sebuah cahanya melaju ke arahnya, gadis itu menyipitkan matanya dan melihat truk melaju ke arahnya.
Dia mendongkak melihat lampu merah masih menyala tapi firasatnya mengatakan bahwa hal buruk akan menimpanya.
Kejadian tadi memperkuat firasatnya, tangan yang menggenggam kantung belanjannya mempererat, dia kemudian melopat menghindari terjangan mobil tersebut.
Telat beberapa detik saja mungkin nyawanya sudah melayang, tatapannya mengikuti truk tersebut.
"Aku memang ingin bereinkarnasi tapi, aku tidak akan menyerah begitu saja." Untung saja kantung belanjaannya cukup tebal sehingga tidak robek.
Bruummmm
Remaja itu menoleh mendapati Truk lain yang melaju cepat ke arahnya, dengan Refleks yang cukup bagus dia berhasil menghindari kecelakaan.
Walaupun dia seorang Otaku tapi remaja itu tidak pernah lupa berolahraga dan berlatih parkur. Dia tau kalau dia tidak berolahraga mungkin tubuhnya sudah bulat.
Tapi sepertinya Truk tadi masih belum menyerah, truk tersebut berbalik dan melaju kencang ke arahnya. Remaja tersebut berdiri dan berbalik kemudian lari secepat yang dia bisa.
Apa kesalahannya hingga Truk itu begitu kekeh untuk membunuhnya.
"Agrh~ apa kejadian ini tidak bisa lebih buruk lagi!!"
Yah sepertinya ucapannya di kabulkan, di depannya sebuah truk lain melaju tanpa ada tanda-tanda berhenti. Dengan langkah epik remaja itu berbelok menghindari tergencet oleh kedua truk.
'Atas nama Jasmin, Akasha, Thanos, Madara dan Haru. Kenapa Truk sialan ini tidak menyerah sih?!!.'
Bruuummmm
Menoleh ke arah belakang, dia mendapati kedua truk itu masih mengejarnya. Di depannya truk lain melaju ke arahnya.
'Hanya ada satu cara.' batinnya.
Remaja itu berhenti dan menoleh ke kanan kiri, dia kemudian berlari menuju ke dalam gang yang tak jauh dari jalanan itu.
Merasa sudah tenang remaja itu berhenti dan bersandar di tembok, tubuhnya merosot membuatnya terduduk.
Keringat bercucuran di tubuhnya, nafasnya memburu. Kejadian barusan begitu menguras tenaganya serta membuat mentalnya lelah.
Tapi walau begitu senyum sombong terukir di wajahnya, tapi hal itu tidak bertahan lama begitu siluet kecil yang membawa tongkat berdiri di depannya.
"Kau benar-benar membuat kami kerepotan."
Siluet itu memukul kepala remaja tersebut dengan tongkat logamnya. Pandangannya menjadi cukup buram, kepalanya terasa berat, dia bisa melihat sekilas siluet itu.
Dia menganalnya, itu adalah hantu anak kecil yang dilihatnya tadi. Sekali lagi anak itu memukulnya dengan tongkat logam membuatnya pingsan.
"Haah~! Anak jaman sekarang sangat merepotkan."
Siluet kecil itu kemudian menghilang seperti tidak pernah ada disana.
To Be Continue
Jangan lupa untuk Vote, Comment, and Share.
Salam Akasia!
KAMU SEDANG MEMBACA
World DxD: Reincarnated As Leviathan
AzioneSeorang pemuda Otaku meninggal dunia setelah pertarungan epiknya dengan sang dewa terkuat Truk-Sama. Hal yang mengejutkan terjadi padanya, dia terbangun mendapati dirinya berada di tempat yang sangat tidak diketahui olehnya. Tapi dia tampak familiar...