Terperangah? Tercengang? Terkaget? Tentu! Tapi tidak terpental.
Di depanku, lebih tepatnya seluruh kelas pada siang yang terik dan sangat cocok untuk tidur ini sedang berdiri pria yang seperti pahatan dewa Hades *uhukk* harusnya seperti Zeus, tapi entah kenapa cocok saja jika di umpamakan dengan dewa kematian itu.
Lihat saja, dia menjulang tinggi dan tampan! Tapi image nya tidak jauh beda dengan warna hitam. Tetap tidak menampik jika wajahnya tampan. Memang benar julukan bagi dosen ini.
Sexy, free, and Single.
Dia sexy karena memang perangai dewasanya begitu, uhh kalian deskripsikan sendiri.
Dia free,karena wajah tampannya bisa di lihat dan di nikmati secara cuma-cuma. Bandingkan saja dengan idol yang kita harus sedia paket internet untuk melihat wajah mereka. Sedangkan pria ini hanya bermodal duduk dan mendengarkan sudah bisa menikmati pahatan sempurna ciptaan tuhan. Mungkin orang tuanya bangga punya anak sepertinya.
Dia single, katanya... Sampai sekarang statusnya belum menikah, dan juga tidak pernah terlibat skandal. Beh, dosen rasa artis.
Hanya saja, dia dosen matematika! Seumur hidup, bahkan dari lahir aku benci matematika! Kenapa pula ada penghalang ketika kita menemukan seseorang yang terasa cocok untuk kita. -atau aku saja yang geer-.
"Uzumaki Naruto, berhenti melamun atau keluar."
Ini kisahku, yang punya perasaan fifty Fifty antara menyukainya tapi membenci profesinya.
🌹🌹
"Kau itu melamun apa sih?" Sikut Sakura ketika kaki kami melangkah menyusuri koridor.
"Si dosen ganteng itu lah." Sahutku tanpa tahu malu.
Sebenarnya di sini ada dua dosen terkenal, mereka juga punya chemistry. Satu Madara Uchiha, yang aku lamunkan, satunya lagi Hashirama Senju. Sayangnya dia sudah memiliki tunangan. Dengar-dengar penjaga UKS tunangannya.
"Oh, otakku juga sempat terbang kemana-mana ketika melihatnya." Dasar Sakura mesum.
Tapi memang sih, bentuk badannya yang tertutup jas itu menimbulkan otak traveling kemana-mana. Sudah hentikan.
Kami tidak melanjutkan bicara ketika sampai di perpustakaan kampus. Ini tahun pertama kami, setelah melalui banyak rintangan di ospek, akhirnya aku memutuskan mengambil mata kuliah yang sama dengan teman-teman di SMA ku. Seperti Hinata, Kiba, Shikamaru yang sudah di agung-agungkan dosen akan menjadi mahasiswa lulusan cumlaude, dan lainnya. Resiko SMA dekat dengan kampus. Akhirnya larinya pada ke kampus yang sama.
"Aku kesana dulu. Kau juga cari-cari sana." Usir Sakura sambil menunjuk salah satu rak dari sekian rak buku yang tersusun seperti labirin -bagiku-. Karena aku jarang ke perpustakaan, sebenarnya belajar bukan hobiku. Hobiku makan, tidur, jadi beban hidup keluarga, Nice.
Mataku menelusuri setiap nama-nama buku yang berjejer apik, mulai dari anatomi, sastra, aritmatika, sesuai dengan kodenya. Ada tugas yang harus di selesaikan dan aku berniat mencari referensi disini. Kata Sakura, lebih worth it daripada nongkrong di cafe yang menghabiskan uang. Aku akui kecerdasannya jika menyangkut uang.
Tanganku menggeser beberapa buku dan mengambil salah satunya. Tapi mataku terpaku begitu menemukan figur wajah dari rongga kosong.
Wajah Madara, mata kami bertemu. Bahkan jantungku berdegup kencang saat terjerat dalam onyx nya yang dalam. Herannya, bukannya memutus kontak mata, Madara ikut menatapku balik. Seperti ingin menikmati warna yang ada pada netraku.
Canggung.
Suasana nya akward, dengan cepat aku berdehem untuk menetralkan diriku yang bergejolak, kemudian beranjak ke sisi buku yang bisa menutupiku dari rasa malu ini. Wajahku memerah, sial, padahal baru saling melihat tapi aku sudah se salting ini.
🌹🌹
Nyiahahaha, seri ketiga dari cerita Madafemnaru.
Oh ya, aku pengen curhat sedikit. Jadi, kemarin itu aku baca-baca cerita yang satu genre dengan ceritaku. Entah kenapa secara tiba-tiba merasa insekyur, tulisannya lebih bagus, reaksi pembacanya juga kayak friendly banget gitu.
Mendadak perasaan sama pikiran itu kayak, yaudah deh berhenti dulu aja. Kamu kentang banget gitu kalau bikin cerita.
Pernah hampir mutusin buat Hiatus sih.
Enaknya gimana ya? Apa aku Hiatus dulu? Atau di lanjutin aja? Beri pendapat 😟👉👈
KAMU SEDANG MEMBACA
Sexy, Free, and Single!
FanfictionSummary : "Katanya di sini itu ada dosen yang mapelnya kita gak suka banget. Tapi tahu gak sih? Dia itu ganteng banget!" Telinga Naruto membesar begitu mendengar suara temannya Sakura sedang berbincang bersama perempuan berambut pirang, Ino. "Iya...