Paket, yang aku tidak tahu siapa pengirimnya, apa isinya, dan tiba-tiba muncul seperti jelangkung sore ini.
Ibu dan ayah kebetulan tidak ada di rumah, mereka sedang sibuk di kantor ayah. Aku tidak tahu kenapa ibu juga perlu ikut dengannya, polos sekali diriku.
Kotak besar berwarna kuning ke emasan itu aku bawa bersama diriku masuk ke dalam kamar. Penasaran dengan isinya, apakah ini dari pengirim rahasia berinisial 'M' itu? Otakku sempat berpikir jika ini kiriman dari Madara. Inisialnya sama persis kan dengan nama depannya? Tapi untuk apa dia mengirim hal seperti ini jika dia marah padaku.
Setelah kehilangannya yang tiba-tiba, pagi hari ini saat kuliah aku tidak menemukannya. Dia seperti di telan bumi dan aku hampir tidak percaya dengan pikiranku jika itu terjadi. Hashirama sensei mengatakan padaku saat kami berpapasan, Madara izin dua hari yang artinya besok pun aku tidak akan menemukannya lagi.
Kaki ku naik ke kamar, berencana membukanya di sana. Aku tidak ingin ada pertanyaan aneh-aneh ketika membukanya di ruang tamu dan ayah ibu tiba-tiba pulang. Dikira nanti aku sudah siap nikah dan seret ke pelaminan.
Oke, mari kita fokus ke kadonya karena mataku sudah terbelalak kagum!
Gaunnya sangat indah, dia berwarna kuning hampir sama dengan rambutku. Hanya saja warnanya lebih gelap, ini akan cocok dengan warna kulitku yang putih. Tidak terlalu terbuka tapi cukup apik untuk menghadiri pesta.
Wajahku berkerut, kau tahu? Biasanya yang paling menjadi point penting dalam memakai gaun adalah seberapa pas dia di tubuhmu. Aku takut jika ukurannya nanti tidak pas, bisa jadi lingkar dada nya lebih besar atau bagian pinggangnya kekecilan.Walaupun tubuhku terbilang ideal, aku tetap makan banyak hingga bisa membuat perut berubah menjadi lipatan lemak menjijikkan. Aku tidak peduli, yang penting perutku senang.
Iseng saja kucoba memakainya, jika tidak pas aku bisa memakai gaun lain saat pesta bibi Mikoto. Oh ya, aku sempat mengeluh karena tidak memiliki gaun yang cocok. Tapi setelah melihat gaun ini aku merasa akan memakainya.
Voila! Aku begitu menawan di cermin! Rasa-rasanya aku tidak perlu datang ke penjahit untuk mempermak gaun ini, semua bagiannya pas. Aku suka blink-blink ke emasannya yang terpantul saat terkena cahaya, karena cukup sopan aku bisa dengan percaya diri memakainya.
☘️☘️
Mansion Uchiha, dengan gagahnya berdiri menjulang tinggi, kuat, dan seperti tidak akan runtuh walaupun badai menerpanya dengan kekuatan berkali-kali lipat. Dari mansion ini saja aku sudah tahu bagaimana berbahayanya marga kuno ini, seperti akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang mereka mau.
Simbol dari jayanya marga, terlihat bagaimana besarnya ukuran rumah. Menunjukkan pada siapapun yang melihat jika kekayaan mereka tidak terbatas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sexy, Free, and Single!
FanfictionSummary : "Katanya di sini itu ada dosen yang mapelnya kita gak suka banget. Tapi tahu gak sih? Dia itu ganteng banget!" Telinga Naruto membesar begitu mendengar suara temannya Sakura sedang berbincang bersama perempuan berambut pirang, Ino. "Iya...