(1)Terlambat

407 33 0
                                    

"MAMA," Teriak seseorang dari dalam kamar.

Seorang pria lucu itu berlari menuruni tangga satu persatu, wajahnya yang ditekuk itu menampilkan senyum dari mama nya yang sedang menyiapkan makanan di meja.

"Gun, hati-hati turun nya nak,"

Gun tersenyum saat dirinya tak sengaja menjatuhkan beberapa buku yang di bawanya. Senyum yang mengesalkan di mata semua orang.

Gun memasukkan bukunya ke dalam tas lalu mendekati meja makan untuk mengisi perutnya yang sedari tadi bersuara.

"Ma, ini gun boleh ga makan duluan?gun telat huhuhu,"

Mamanya menggangguk, gun langsung mengambil nasi dan lauk pauk yang tersedia di meja. Tak lupa untuk berdoa sesuai apa yang selalu diajarkan oleh kedua orang tua nya.

Gun melahap makanan nya dengan cepat sambil melirik-lirik jam tangan nya, angka di jam itu melaju cepat sementara makanan yang ada di piringnya masih banyak.

Gun tersenyum pada ibunya yang sedang menatap nya, lalu mengedipkan kedua matanya.

"Ma, gun berangkat sekarang ya? Nanti gun beli di kantin makanan deh, ini jam nya cepet banget," gun berbicara pada mamanya sesekali ia menunjukkan jam tangan nya bahwa dirinya sudah terlambat masuk kampus.

"Nanti jangan lupa makan siang ya gun, mama gak mau denger kamu sakit lagi pokoknya," sang mama mengantarkan anaknya sampai ke depan pintu.

"Iya ma, gun berangkat ya, bilang ke papa gun duluan," gun berlari ke arah mobilnya lalu tak beberapa lama mobil gun mulai melaju meninggalkan mama nya yang sedang menggelengkan kepala.

"Ma," ucapan papa gun mengangetkan mama gun yang akan berbalik badan.

"Papa, ngapain disini ngagetin mama aja,"
Mama gun masuk ke dalam untuk menemani suaminya sarapan.

"Ma, gun udah berangkat tadi?" Papa gun duduk di kursi biasanya.

"Iya, dia lupa kalau kelas pagi katanya," ucap mama gun.

Papa gun hanya menggangguk-angguk saja mendengar istrinya menjawab pertanyaan nya.

"Ma, kapan kita mau bilang ke gun?"

Keduanya saling menatap, keduanya lupa akan memberi sesuatu pada anak laki-laki nya itu.

"Besok aja pa kalau kita semua lagi santai, gun tadi keliatan banget lagi banyak tugas," ucap mama gun.

"Papa harap gun mau mengenalnya lebih dulu saja, gun pasti terkejut kalau dia dijodohkan," ucap papa gun.

"Gun anak yang baik pa, kalau gun gak mau, kita gak usah maksa dia ya?"

"Papa tau, soal nerima atau engga nya itu pilihan dia, papa akan setuju-setuju saja asalkan kita udah berusaha buat nepatin janji kita,"

~~~~

Gun yang baru sampai kampus nya langsung berlari untuk masuk ke dalam kelasnya.

Tak beberapa lama, gun bisa mendengar suara dosen nya yang sedang menjelaskan sebuah materi di dalam kelas sana.

"Atthapan, sini kamu masuk," dosen tersebut berjalan mendekati gun.

Gun terkejut bukan main saat dosen nya mengetahui bahwa dia berada di depan pintu kelas.

"Pa Fian, maafin Gun," gun mendekati Dosen yang bernama Pa Fian lalu memberi salam.

"Segera lihat catatan temanmu dan jawablah pertanyaan yang ada di papan tulis," Pa Fian mengetukkan spidol yang ada di jarinya ke papan tulis menimbulkan suara yang sedikit bising.

Married To A Lecturer {offgun}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang