15. Ngambek

480 56 0
                                    

"Abang!" Rega berlari menubruk seseorang yang baru saja ia panggil.

Pemuda itu menyejajarkan tubuhnya hingga setara dengan tinggi Rega, "ada apa? kenapa kedua matamu bengkak hm? "

Rega tak menjawab, ia memeluk abangnya itu dan membenamkan wajahnya di ceruk leher Xavier yang langsung menggendongnya.

"jujur atau ingin abang hukum? " ucap Xander dari belakang.

"ughh, diancam teruss" gerutu Rega dengan cemberut.

"makanya, coba bilang kenapa? "

"kenapa" ucap Rega polos.

"oke. Jam 7 nanti akan ada hukuman dari abang"

"ishh abang ihh. Kan adek cuma bercanda hiks"

Xander menghela nafas. Sebenarnya ia tau Rega cuma bercanda. Xander juga ingin bercanda, namun sepertinya wajah datarnya terlalu mendukung hingga Rega menganggap itu serius.

Atau mungkin Rega sedang badmood?

Ia mengambil alih Rega dan mem-puk-puk adik sepupunya itu agar berhenti menangis.

"maaf, abang cuma bercanda"

"hiks, ga mau, abang jahat, mau sama bang Xavier" Rega memberontak ingin turun, namun tenaga Xander jauh lebih kuat.

"bagaimana kalau dengan abang? " ucap Kenan yang tiba-tiba muncul dari arah samping.

Tangis Rega semakin keras. Ia ingin melepaskan diri dari Xander namun tak kunjung bisa.

"hiks lep-phas hiks hiks mau bang Ken"

Mau tak mau, Xander dengan berat hati memberikan Rega pada sepupunya.

"udah ya, nanti sesek loh, mau dikurung lagi sama Papa? "

Rega menggeleng ribut. Jika ia dikurung, itu artinya ia takkan bisa bersekolah.

"abang"

"hm? "

"bang Xander nakal, masa' adek cuma bercanda, bang Xander malah mau hukum adek"

Kenan terkekeh, dia mencubit hidung Rega gemas, "bang Xander juga bercanda kok "

"Sekarang bilang sama abang, kenapa nangis hm? Ada yang jahatin adek? "

Rega menggeleng, ia memeluk Kenan erat dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang Kenan "adek takut, abang"

"takut kenapa? Lihat abang, "

Kenan menangkup kedua pipi adiknya. Netra kembar itu sudah berkaca-kaca dan siap menumpahkan tangisnya.

Cup

Kenan mencium kening Rega dan tersenyum kepadanya, "jangan takut, disini ada abang, okey? "

Ekhem

Deheman palsu itu mengalihkan perhatian Kenan dan Rega. Keduanya menatap Xander yang tak jauh dari posisi mereka.

Xander mengambil tempat disamping Kenan, Rega memalingkan mukanya. Ia masih kesal dengan abang sepupunya itu. Walau sebenarnya tidak terlalu, tapi moodnya kali ini benar-benar buruk.

"Rega"

Rega tak menghiraukan panggilan itu, ia malah memeluk Kenan erat, tanpa menoleh sedikitpun.

"Rega"

Tak sengaja ekor mata Rega melihat sekelebat sosok papanya. Dengan cepat ia turun dari pangkuan Kenan dan berlari menuju papanya itu.

"Papa! "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Regal |HIATUS|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang