Flashback

766 83 11
                                    

Mm, disini saya mau minta maap lahir batin,
Hehe, maapin yak.


S E L A M A T   M E M B A C A

~13 tahun yang lalu~

"ayah, jangan digodain adek terus ih, jadi nangis kan" omel Rita seraya menenangkan Rega yang menangis.

Arga tersenyum gemas melihat putra bungsunya yang menangis. Sungguh, wajah merahnya membuat siapapun ingin mencubit bakpao mini tersebut.

Cukup. Arga tak tahan. Tangannya terulur untuk mencubit pipi Rega, tapi langsung ditepis oleh sang istri.

Plak

"aduh.. " adu kepala keluarga tersebut, akan tetapi malah dibalas dengan pelototan sang istri.

"makanya, jangan gangguin adek terus"

Drrt drrt

Ponsel milik Rita bergetar, sejenak ia memindahkan Rega ke dalam gendongan Arga dan mengangkat telponnya. Hingga beberapa saat, akhirnya Rita kembali dengan wajah sedikit murung.

"kenapa? " tanya Arga to the point.

"aku harus ke restoran sebentar. Gapapa? " tadi di telepon manager Rita bilang restoran yang ia kelola mengalami masalah. Sebenarnya ini sering terjadi, mungkin hanya masalah biasa. Tapi entah mengapa, kali ini ia merasa berat hati untuk meninggalkan buah hatinya.

Apalagi beberapa minggu ini mereka sempat mendapatkan teror berupa pesan pesan yang seolah mengancam keluarga kecil Mahardika itu.

Arga tersenyum, ia menggenggam tangan istrinya dan menatapnya lamat lamat.

"gapapa sayang, aku bakal jaga anak kita." ujarnya untuk meyakinkan sang istri.

Rita menghela nafas, semoga keputusan ini tidak akan membuatnya menyesal. Ia mengangguk dan memeluk Arga serta mengecup Rega.

"aku berangkat"

Arga melambaikan tanganya, begitu juga Rita. Setelah Rita benar benar hilang dari hadapannya, Arga menatap bayi dalam gendongannya itu.

"adek... "

Rega kecil tertawa melihat ayahnya. Entah apa yang ditertawakan dedek bayi tersebut.

"adek kok gemesin sih? Sini ayah gigit pipinya"

●_●●_●●_●●_●●_●●_●●_●●_●●_●●_●●_●●_●

"tuan" panggil seorang bodyguard menghampiri Arga yang sedang bermain dengan Rega.

"ya? "

"a-ada tamu yang ingin menemui anda tuan"

Arga mengangguk, ia keluar dari ruangan kerjanya dengan Rega, namun baru saja ia hendak membuka pintu bodyguard tadi menghentikannya.

"mm, apa saya perlu membantu anda menggendong tuan muda Rega, tuan?" tanya bodyguard tersebut yang hanya dijawab gelengan oleh Arga.

Regal |HIATUS|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang