Hentakan kakinya, masih terbillang semangat untuk pagi ini. Ia mengencangkan tas rasel punggungnya, dan berjalan masuk kedalam sekolahnya.
“Selamat pagi Lani cantik.” Suara Berat itu terdengar di telinganya. Menyadarkan dirinya pada lelaki yang kini di sampingnya.
Ah sialan, cowok itu lagi. Mengganggu mood paginya saja.
Ia mencoba mempercepat langkahnya yang kini sudah di barengi oleh langkah laki-laki di sebelahnya.
“Eh buru-buru amat. Ini masih pagi ko. Kamu gak bakal telat masuk kelas.” Idra berujar.
Lani menghentikan langkahnya dan menghadap lelaki itu.
“Mau elu apa sih! gangguin gue mulu.” Bentaknya karena geram pada cowok yang sering mengganggunya akhir-akhir ini. Dengan begitu ia juga sudah tak bisa menahan kejengkelan itu.
“Aku gak gangguin kamu ko. Aku Cuma pengen deketin kamu.” Indra lebih the poin.
Lani mendecih. Suara itu seperti di imut-imutkan.
Ia kembali melangkah dan langsung di kejar Indra.
“Kenapa? Kamu gak suka yah?.”Jelas dia tidak suka,masih nanya lagi.
“Jangan jutek gitu dong. Nanti cantiknya ilang loh.”
“Gue gak cantik.” Ketus Lani.
“Ih siapa yang bilang kamu gx cantik. Wolang kamu cantik banget.” Ucapan itu membuat Lani mual mendengarnya.
“Bustlit lo!.” Ketusnya dan mempercepat langkahnya. Ia tidak ingin lama-lama di dekat cowok ini.
“Eh tunggu Lani.” Indra mengejar Lani lagi, dan berhasil mensejajarkan dirinya dengan gadis itu.
“Eh ini buat elu.” Indra meyodorkan sebuah coklat batang dengan pita.
Lani melirik pada coklat itu, namun ia tidak meraih coklat itu.“Udah ambil aja.” Indra memberikan coklat itu langsung ke tangan Lani yang mengagur. Dan gadis itu langsung menghentikan langkahnya, menatap coklat itu dan wajah Indra.
“Udah terima aja yah cantik. Ini aku
beli sendiriko. Di makan yah.” Ucapnya, lalu mengelus puncat rambut Lani.“Kalu gitu gue duluan yah.” Indra berpamitan lalu berlari pergi. Meninggalkan Lani yang masih termenung di tempat.
Ia melihat coklat itu dan langsung tersadar.
“Apa-apan cowok itu. Dasar cowok playboy. Dia kira gue bakal kerayu ama nih coklat.” Celotehnya dan berjalan ke tempat sampah di dekatnya. Ia hendak membuang coklat itu.
“Jika tidak menyukainya, sebainya kau tidak membaungnya.” Lani menoleh ke asal suara itu. Dan langsung mematung di tempat.
“Jika tidak suka coklat, sebaiknya kau berikan pada temanmu saja.” Ucapnya lagi, setelah berhasil mendekati Lani.
“Di luar sana masih banyak orang yang kelaparan. Sebaiknya kau tidak membuang-membuang makan seperti itu.” Kemudian ia pergi setelah mengakhiri perkataannya itu. Dan Lani masih termenung menatap cowok itu.
“Dia masih ingat, Kalu gue gak suka coklat.” Serunya pelan masih tak percaya pada kata-kata cowok itu barusan.
Lani memang tidak suka pada makanan manis itu. Ia sudah tidak memakannya lagi sejak usia 7 tahun. Ia berhenti makan coklat karena tak ingin pergi ke dokter gigi yang ia takuti. Keteromaan itu hanya di ketahui oleh orang-orang terdekatnya saja. Dan tentunya cowok dingin itu.
Ia memperhatikan coklat itu dalam diam. Rasanya hatinya saat ini, seperti melayang di awan, lalu di jatuhkaan ke tanah. Kata-kata dingin itu masih menempel di telinganya, dan menusuk-nusuk hatinya. Lani menggigit ujung bibirnya dan kembali berjalan menuju kelas. Ia berusaha bersikap biasa saja, dengan hati yang tercabik ini.
***
“Wiih... coklat siapa nih. Pake pita pink segala.” Karsya berucap, meraih coklat yang tergeletak di meja Lani.
Lani tidak memperdulikan temannya, ia masih membaringkan kepalanya di atas meja. Dengan isi kepala yang di penuhi sosok lelaki es itu.
“Eh Lani. Ini coklat dari siapa?.” Karsya kembali bertanya sambil memukul pelan meja Lani, dan ia segera membenarkan posisinya.
“Dari Indra. Katanya buat elu.” Jawabnya asal.
“Hah! Yang bener!.” Karsya kaget bukan main. Dan lani hanya mengagukinnya saja.
“Ahhh yampun gue gak percaya ini! Si indra ngasih gue coklat!.” Ia berteriak senang, dan memeluk coklat itu. Temannya ini memang menyukai cowok playboy itu. Dan Lani membuat kebohongan demi menyenangkan temannya ini.
Ia terkekeh melihat tingkah Karsya yang seperti mendapatkan dopres hadiah besar saja. Sangat heboh dan lucu. Lihat saja saat ini ia tengah locat riang karena coklat dengan pita pink itu. Yah, kelakuan temannya ini berhasil membautanya melupakan kejadian tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mawar Es
Teen FictionKisah seorang cewek tomboy yang di takuti para lelaki di sekolahnya. Dia garang seperti singa, jika ada cowok yang memegangnya atau mendekatinya. Dia akan kena tinju oleh gadis bernama Lani itu. Tapi di suatu ketika dia di perebuti semua cowok di se...