02

9 1 2
                                    

"Hidup penuh dengan kelebihan bunglon"

.

.

.

"Pengusaha sukses adalah mafia. Prinsip hidup mereka, bersikap kejam adalah jalan menuju kesuksesan"

Entah bagaimana bisa Naya terus memikirkan perkataan Kamal tadi di caffe. Naya memang tidak percaya akan hal itu, tapi hati kecilnya seakan memihak perkataan Kamal.

"Ah gila! Kenapa gue mikirin itu sih? Nggak guna banget" Gerutu Naya pada dirinya sendiri.

Lalu ia merebahkan tubuhnya diatas ranjang miliknya. Sesekali ia mengecek notifikasi dari hp, dan salah satu notifikasi itu membuatnya gagal fokus.

Anak Raksa
30 anggota

Rissa ngok
Naya lagi kan?

Sillasa
Pasti

Galang
Nay siap siap

tbnaya
Apaan nih?
Kok bawa bawa gue?

Galang
Lo dipilih ikut kelompok penelitian,
Kelas kita ambil dua orang, lo sama Raka. Besok kita omongin.

tbnaya
Kok gue?
Kok si anak baru?

Galang
Banyak tanya lo

Sillasa
Terima aja lah, keren lo ntar

Zahzah
Bener nay, lo kan jago

Rissa ngok
Kapan lagi nay, kesempatan nih

tbnaya
Oke saja.

Ya, itu memang grup kelas. Tapi apa kalian tau? Di grup itu siswa bebas berkata apapun, tak ada yang akan menegurnya walaupun disana ada wali kelas mereka. Pak Jadin, guru seni. Karena orang terlalu bodo amat tapi asik, muridnya pun ikut seperti itu.

Dan hari ini, Naya sangat kehilangan moodnya. Mulai dari pagi, hingga sore ini.

"Stres gue lama-lama, makan samyang aja dah"

Naya keluar dari kamarnya san berniat untuk memasak samyang, mie pedas korea favoritnya.
Tapi langkahnya terhenti saat melihat sang ayah terbaring lemas diatas sofa sambil memegangi kepalanya.
Dilihatnya sang ayah meneguk satu obat, yang dia tau itu obat darah tinggi.
Ya, ayahnya memang memiliki riwayat darah tinggi, itu faktor keturunan.

Disatu sisi, ia melihat sang adik yang baru saja memasuki gerbang. Bergegas Naya keluar untuk menyambut kedatangan sang adik.

"Oh bagus ya, jam 5 baru pulang. Baru tau gue kalo sekolah lo full day. Tapi sabtu masih masuk ya?" Sindir Naya.

"Apaan sih nun?"

"Oh gitu ya? Pinter banget jadi bocah. Dari mana aja lo?" Berakhirlah Naya melakukan interogasi diteras rumah agar tidak menggangu sang ayah.

"Kerja kelompok"

"Mana hasilnya?"

"Belum lah. Baru juga satu kali pertemuan"

92 Days [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang