hidup memang sebuah pilihan,
haruto terbangun dengan kepalanya yang terasa nyaman dielus oleh seseorang.
eh, dielus?
"dek hafiz, bangun yuk?" panggil jaehyuk, mengelus kepala haruto dengan lembut dan penuh kasih sayang.
ah, perasaan ini kembali datang.
perasaan yang haruto sering rasakan ketika dulu masih berpacaran dengan jeongwoo.
dimana ia akan mengelus kepalanya dan meneriaki namanya untuk berangkat ke kampus bersama.
"fiz?" panggil jaehyuk sekali lagi.
haruto akhirnya terbangun, ia menggosok matanya, semuanya masih terlihat buram. ia butuh kacamatanya.
"mandi sana, aku udah mandi. abis itu sarapan, nanti kita langsung berangkat keluar. mas tunggu dibawah, ya," ucap jaehyuk, lalu beranjak untuk pergi keluar kamar.
sesaat jaehyuk sudah keluar kamar, haruto menghela nafas, mengambil kacamatanya, memakainya, lalu kembali menghela nafas.
"jam berapa sih?" dumel haruto, "oh jam 10.."
ia segera masuk ke dalam kamar mandi, menyiapkan diri untuk hari yang akan datang.
---
"cepet banget selesainya- loh, tumben pake kacamata kamu dek?" heran jaehyuk, ketika melihat haruto turun dari tangga dengan setelan pakaian yang indah di mata jaehyuk.
mendengar jaehyuk yang terheran, ia segera menjawab, "iya, lagi males pake contact lens."
menurut yang lebih tua, haruto terlihat 100x lebih menggemaskan menggunakan kacamata tersebut.
biasa, bucin.
"makan sarapan dulu fiz, abis itu kita berangkat."
haruto hanya mengangguk, sebenarnya ia tidak memiliki pemikiran apapun mereka akan pergi kemana, tapi ia hanya memilih diam saja dan menyantap roti selai dan teh hangat yang telah disiapkan diatas meja makan.
rumah mereka didominasi oleh keheningan, tidak ada yang ingin memecahkan kediaman di rumah mereka kecuali suara burung pagi yang merdu.
sunyi yang berhasilkan beda pandangan diantara mereka berdua.
pada jaehyuk, keheningan ini adalah keheningan yang nyaman, ia menikmati kesunyian ini. namun, beda lagi dengan haruto yang merasa tidak nyaman, risih, dan canggung dengan keheningan yang melanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔︎ waktu yang salah - jaeharu songfict.
Fiksi Penggemar"ya, memang. akulah sang last love. tetapi, hatinya tetap berpikat pada sang first love." sequel to 'akhir tak bahagia.' cw // bxb & gay marriage, homophobic gtfo. written in bahasa. lokal.