namanya Pelangi, nama yang indah menurut orang-orang.
seperti yang diketahui, pelangi itu mempunyai warna yang indah. beberapa orang menyukai kemunculan pelangi karna ke indahnya
tetapi, pelangi yang ini berbeda. pelangi yang ini tidak mempunyai warna selain hitam dan putih. karna kejadian 2 tahun lalu yang membuat warna dihidupnya seketika memudar
"jika memang aku tidak ditakdirkan untuk lahir, lalu kenapa aku masih berada di dunia ini" Pelangi selalu mengucapkan kata-kata itu sebelum ia tertidur. tidak pernah ter lewatkan sedikit pun. bahkan ia berharap ketika tidur nanti, ia tidak akan pernah bangun kembali
flashback
"memang anak tidak tahu diri! saya membesarkan mu susah payah, lalu ini balasan kamu?" ucap seorang perempuan paruh baya sambil menarik rambut Pelangi. kini Pelangi hanya bisa diam dan menahan tangis nya
PLAK
"dasar anak gagu! setiap diajak bicara tidak pernah menjawab. saya menyesal telah melahirkan kamu. memang anak brengsek! "
pipi Pelangi kini memerah, akibat tamparan dari ibunya itu. rasanya sakit sekali, bukan tamparan itu yang membuat nya sakit, tetapi perkataan dari ibunya. Pelangi tidak bisa menahan tangis nya ketika ibunya pergi meninggalkan ia sendiri di depan halaman rumah. dengan tatapan nanar Pelangi terus melihat ke arah rumah tempat berlindung nya, dulu
Kini Pelangi berjalan gontai meninggalkan pekarangan rumah dengan tas yang dia bawa, tas itu berisikan baju. ya, ia diusir oleh ibunya
Sekarang Pelangi tidak tahu harus pergi kemana, sudah sangat jauh Pelangi berjalan. air mata itu terus menetes se akan tidak ingin berhenti membasahi pipi Pelangi. sampai tiba-tiba ada suara derungan motor dari arah belakang Pelangi.
"hei! sedang apa kamu? apakah kamu tidak tahu bahwa ini sudah larut malam?. sangat bahaya sekali berjalan sendiri seperti ini" ucap seorang laki-laki yang kini berada di samping Pelangi
"mau apa kamu? jika ingin menjahatiku silahkan saja" ujar Pelangi dengan nada bicaranya yang sangat pelan.
"ahaha kamu pikir aku ini penjahat? lihat lah, aku menggunakan pakaian dokter seperti ini" kata laki-laki itu sambil memperlihatkan jas dokter yang dikenakan nya
"siapa tahu kamu membutuhkan organ ku"
Laki-laki itu tertawa lepas, menertawakan ucapan Pelangi
"hei, aku ini seorang psikiater. untuk apa aku membutuhkan organ mu hahaha"
"apakah kamu benar-benar seorang dokter? atau hanya orang gila yang mengaku-ngaku saja. sudah lah" ucap pelangi dan langsung pergi meninggalkan laki-laki itu. tetapi langkah nya tertahan.
"tunggu, aku sudah bilang aku ini seorang psikiater. aku tahu apa yang membuat mu seperti ini, menang sangat aneh sepertinya jika aku langsung menawarkan mu untuk bercerita. tetapi tidak ada salahnya, itung-itung mengurangi beban mu"
Pelangi terdiam sejenak, memikirkan kata-kata dari laki-laki itu. sepertinya ia memang membutuhkan seseorang untuk mendengarkan ceritanya.
"baik lah, aku harap kamu seseorang yang bisa diandalkan. aku akan bercerita tentang apa yang menimpa ku"
"dua tahun yang lalu, ayah dan kakak ku meninggal karna sebuah kecelakaan. saat itu kami sedang membeli ice cream disebuah warung, aku yang masih ber umur 4 tahun dan kakak perempuan ku berumur 10 tahun. aku yang saat itu membawa sebuah boneka, dan tidak sengaja boneka itu terlemapar ke jalan karna kecerobohan aku. saat aku ingin mengambil boneka itu, tiba-tiba kakak ku menarik tangan ku, dan mengatakan bahwa dia yang akan mengambilnya" Pelangi menjeda perkataan nya, menarik nafas untuk melanjutkan cerita yang memilukan itu
"lalu aku meng iyakan dan kembali ke tepi, tiba-tiba lagi, ayah ku datang sambil berlari. ayah ku menggendong kaka ku, ingin membawa nya ke tepi tetapi ada sebuah truk besar yang saat itu melaju dengan kencang. sampai pada akhirnya, ayah dan kakak ku tertabrak. mereka berdua tidak selamat" jelas Pelangi
"lalu apa yang membuat mu berada di sini sekarang? di jalan sepi sendirian, tengah malam pula" tanya laki-laki itu
"bunda. . dia mengusir ku. sejak kejadian itu, bunda stress dan sering berhalusinasi. bunda juga menyalahkan aku atas kejadian itu, bunda selalu marah, kenapa hanya ayah dan kakak yang meninggal tetapi aku tidak" Pelangi tidak kuasa menahan tangis nya, air mata itu kini berjatuhan kembali. sangat sesak rasanya.
"bunda itu sebenarnya baik, tetapi saat penyakitnya itu muncul, bunda sangat menyeramkan. aku tidak banyak mengerti tentang dunia medis, saat bunda di bawa periksa, bunda mengidap schizophrenia. apa kamu tahu seperti apa penyakit itu? aku ingin membawa bunda untuk terapi, tetapi aku tidak mempunyai banyak uang"
Laki-laki itu tersenyum kepada Pelangi
"sebelumnya perkenalkan nama ku Arsya. aku bisa membantu bunda mu untuk sembuh, tidak perlu khawatir tentang biaya. aku akan benar-benar merawat bunda mu sampai sembuh. dan schizophrenia itu gangguan yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berpikir, merasakan, dan berperilaku dengan baik"
"ikut aku dan aku antar kamu pulang, tenang saja aku yang akan menenangkan bunda mu"
Tanpa pikir panjang, Pelangi mengikuti kata-kata Asrya. dan dari sini lah, perlahan warna dalam hidup Pelangi kembali hadir.
flashback off
tok. . tok. . tok
"sayang, anak bunda yang cantik, sudah waktunya makan siang"
"sebentar bunda, Pelangi baru selesai membereskan kamar"
"oke deh, bunda sama tamu yang datang sudah menunggu yah. jangan terlalu lama"
Pelangi yang mendengar jawaban dari bunda nya itu merasa bingung, siapa yang dimaksud tamu. tanpa ber lama-lama pelangi segera keluar dan menuju ruang makan
betapa terkejut nya ia saat melihat tamu yang datang
"ASRYA?!"
ya orang itu Asrya, laki-laki yang dengan tulus membantu bunda Pelangi untuk sembuh
"hai, udah ngga cengeng kan? hahaha"
"ish kamu tiba-tiba sekali datang kemari" ucap Pelangi sembari duduk di bangku
"Arsya, tante sangat berterima kasih sekali sama kamu. karna kamu tante bisa kembali normal" ucap bunda Pelangi sambil tersenyum
"sama-sama tante, sekarang rumah ini kembali berwarna karna adanya Pelangi yang cantik ini. dan Pelangi nya ini juga sudah berwarna. saya senang bisa membantu tante"
"oh iya, kenapa saat itu kamu mau membantu ku. padahal sama sekali tidak saling kenal" tanya pelangi sambil menuang air minum di gelas nya
"karna aku kasihan, sebenarnya karna kamu cantik sih hahahaha" perkataan Arsya sukses membuat bunda dan Pelangi tertawa
"terus tersenyum seperti ini ya Pelangi. aku siap memberi warna disetiap hari-hari mu"
perkataan itu sukses membuat Pelangi blushing. kini Pelangi redup telah berwarna kembali, tidak ada kesedihan dan masalah yang menimpanya
END
━━━━━━━━━━━━
tᧉrι꧑αkα᥉ιh. rᧉnndis
creator : jennie'renndis
—
Pelangi
❘❙❚❙❚❘❙❘❚❙❚❘❙❘❙❘❚❘❙❘❙❘❚❘❙❘❚❙❚❘❙❘❙❘❚❘❙❘❚❘
privyazannost .
━━━━━━━━━━━━
KAMU SEDANG MEMBACA
This Journal - 19th.
Short Story🕊. hayyi kembali lagi di buku journal mjdd, ayyo dibaca dan vote setiap halaman ceritanya ya suapaya para senioe yang sudah menulis tinta nya di journal akan sangat senang bila ada yang mendukung karya nya ! dann jangan lupa setiap amanat di tiap c...