5. Alasan

962 202 29
                                    


♡ Happy reading ♡

“Selalu ada alasan dibalik setiap kejadian”

{}--{}--{}

Seira berada di dalam mobil milik Regan setelah mereka sempat membuat heboh gedung seni dengan lamaran itu. Dan disinilah Seira sekarang, duduk di samping Regan yang sejak tadi diam di kursi pengemudi. Pria itu menuntunnya keluar dari gedung setelah menyematkan cincin pada jari manisnya diikuti seruan heboh dari para penonton yang antusias.

Dan lihatlah! Seira memandangi cincin emas dengan berlian yang tersemat di jari manisnya. Tadi karena terlalu bingung dan terlanjur menjadi pusat perhatian orang-orang yang menunggu jawabannya, akhirnya Seira hanya dapat mengangguk-angguk memberi jawaban atas lamaran Regan padanya.

Padanya, bukan pada Layla.

“Regan bukankah kau harusnya melamar Layla?” Seira tidak bisa menahan diri dari rasa penaaran hingga melemparkan pertanyaan. Abaikan saja perannya sebagai karakter Elina dulu untuk sementara. Ia masih tidak habis pikir dengan jalan cerita yang berubah.

Regan diam, beberapa menit lamanya lantas menyahut pelan. “Seharusnya seperti itu,”

“Lantas mengapa kau melamarku?”

“Aku sudah memenuhi keinginanmu, ayo menikah. Tapi kau harus berjanji untuk tidak membahayakan Layla lagi,” Sungut Regan enggan menoleh kearah wanita di sampingnya. Pikirannya kalut karena harus merelakan kisahnya dengan Layla.

Seira mendengus. “Para pembaca novelmu tidak akan suka dengan ini,”

“Apa maksudmu?” Ini percakapan aneh bagi Regan. Alisnya bertaut, tidak mengerti. Kali ini reflek menoleh kearah Seira. Lebih tepatnya Elina.

Seira mengibaskan tangan pelan. Memutar bola mata malas.

“Apa kau tidak akan memperjuangkan cintamu dengan Layla? Menyerah begitu saja hanya karena Elina membahayakan gadis itu? Bukankah kau bisa melindunginya dengan segala kekuasaan besar yang kau miliki? Bahkan saat di rumah sakit kau nyaris memukulku karena mencemaskan keadaan Layla,”

Seira berbicara panjang lebar mengeluarkan unek-uneknya sebagai seorang pembaca novel setia Regan & Layla. Karakter tokoh Regan yang asli harusnya tidak mempedulikan Elina dan menganggapnya angin lalu saja. Toh, Regan mempunyai kekuasaan dan kekayaan yang cukup untuk melindungi Layla sendiri. Walaupun tokoh Elina akan benar-benar membahayakan.

“Maksudku,” Seira akhirnya menatap Regan yang memandanginya dengan sorot mata dingin itu. Tetapi memancarkan rasa heran yang samar terlihat.

Seira perlahan melepas cincin berlian yang melingkari jari manisnya. “Tidak usah memikirkanku. Aku berjanji tidak akan membahayakan Layla, jadi kau menikahlah dengannya,”

Lantas meraih tangan Regan dan menyerahkan cincin itu kepadanya. Seira tidak tahu mengapa plot cerita tiba-tiba berubah drastis dari cerita novel yang sebenarnya. Tetapi yang Seira yakini sekarang, setidaknya tokoh Regan masih mencintai Layla. Ia melakukan hal itu karena terdesak untuk melindungi kehidupan Layla yang selama ini terancam bahaya akibat ulah Elina.

Yah, Seira akui bahwa tokoh Elina memang cukup meresahkan dalam novel. Karakternya begitu menyebalkan dan selalu mencoba menghalangi hubungan pemeran utama. Karena itulah perannya.

Tetapi karena kali ini Seira yang menghuni tubuh Elina, maka ia akan mempermudah jalan cerita ini.

Setelahnya Seira beranjak turun dari mobil milik Regan. Bergegas menuju mobil dimana para bodyguard nya telah menunggu dengan sabar. Masih tersisa beberapa jadwal yang perlu ia selesaikan sebelum pulang beristirahat. Adegan lamaran tadi sudah menyita separuh waktunya.

STUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang