[4/10]

6.4K 1.3K 140
                                    

Untuk saat ini, Koko harus menahan sifat mata duitan nya. Sebab, ia masih dalam masa cuti nikah.

Menghela nafas lelah. Berbeda dengan kemarin, hari ini Koko benar-benar tidak melakukan hal apa-apa sejak pagi tadi.

Tetapi kenapa rasanya sangat melelahkan?.

Apakah Koko tidak mempunyai semangat hidup jika tidak menghasilkan uang?.

Berjalan mendekati sang istri yang sedang sibuk berkutat dengan alat-alat dapur, Koko tidak tahu harus melakukan hal apa. Yang laki-laki itu lakukan hanya berdiri di samping sang istri, tanpa berniat membantunya.

[Name] menyelipkan anak rambutnya yang tadi sempat menghalangi pandangannya. Menoleh ke arah Koko yang berdiri di sampingnya, lalu tersenyum tipis.

"Mau membantu ku?" Tawar [Name], walaupun merasa sedikit ragu. Bisa-bisa Koko justru menambah pekerjaannya.

Koko menganggukkan kepala, tangannya mengambil pisau yang tadi berada di genggaman tangan [Name]. Ia melanjutkan apa yang tadi di lakukan oleh [Name], memotong sayur.

[Name] meninggalkan Koko yang tengah memotong sayur, berjalan ke arah kulkas untuk mengambil ikan. Sebelumnya [Name] sudah memanaskan minyak terlebih dahulu.

Niat menjahili Koko muncul begitu saja di benak pikiran [Name], wanita itu tertawa dalam hati.

Dengan sengaja, [Name] memasukkan ikan tersebut ke dalam minyak panas tanpa sepengetahuan Koko, laki-laki itu terlalu fokus memotong sayur.

[Name] kembali tertawa, namun kali ini tidak dalam hati-- menertawakan ekspresi terkejut Koko.

Koko menatap datar [Name] yang masih tertawa, kemudian menyunggingkan senyum tipis. "Cantik."

[Name] tidak lagi tertawa. "Apanya?"

"Ikan nya."

𝐖𝐈𝐅𝐄 » kokoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang