Koko dan [Name] berada di dalam selimut yang sama, menghangatkan tubuh dari angin malam yang masuk melalui celah ventilasi. Kedua tangan mereka sama-sama menggenggam gelas berisi cokelat panas.
Pasangan suami istri itu sedang menonton sinetron Azab.
Hal tersebut sedikit membuat hati Koko ketar-ketir, mengingat masa remaja nya dulu sangat - - . Bagaimana jika Koko terkena azab?.
Gelas berisi cokelat panas milik [Name] sudah kosong. Wanita itu melirik ke arah gelas Koko yang ternyata baru di minum sedikit.
"Jika tidak suka, berikan kepada ku saja!"
Baru saja tangan [Name] ingin mengambil gelas dari genggaman tangan Koko, laki-laki berusia 28 tahun itu sudah menarik tangannya terlebih dahulu. Koko meletakkan gelasnya ke atas meja.
"Tidak boleh."
[Name] mendengus kesal. "Padahal tidak di minum."
Bukannya tidak mau meminumnya, tetapi cokelat itu masib terlalu panas. Kenapa milik [Name] sudah habis, ya?.
Melihat sang istri yang baru saja menguap dan menyenderkan kepala di pundaknya, Koko tersenyum tipis. Mematikan TV nya. Setelah itu, Koko mengangkat tubuh [Name] masuk ke dalam kamar.
Walaupun [Name] belum benar-benar tertidur, ia tetap memejamkan kedua matanya. [Name] sudah ngantuk berat.
Koko membaringkan tubuh sang istri ke atas ranjang, kemudian mengecup singkat pipi nya. "Besok aku pergi bekerja, ya?"
Entah sadar atau tidak, tetapi [Name] menganggukkan kepala dengan kedua mata yang tetap terpejam.