Koko tidur dengan tangan memeluk erat tubuh sang istri. Hanya memeluk. Tidak ada pembicaraan sepatah katapun, mengingat jika Koko tidak mempunyai skill gosip seperti Suna.
Jantung [Name] berpacu lebih cepat dari biasanya, mungkin saja Koko mampu mendengarnya. Beruntung di luar sedang hujan lebat, jadi kemungkinan Koko mendengar detak jantung [Name] itu tidak benar.
Koko terus diam. Sedang menggamon Akane, mungkin? Membayangkan jika yang saat ini tengah ia peluk adalah Akane, bukan [Name].
[Name] sering berpikir jika Koko belum bisa move on dari Akane, dan menikahinya dengan tujuan agar cepat move on. Tetapi [Name] langsung membuang pikiran konyol itu.
"Koko?"
Koko menatap wajah [Name]. Tidak bertanya kenapa [Name] memanggilnya, yang Koko lakukan hanyalah menaikkan salah satu alisnya.
"Apa kau masih belum move on dari Akane-san?" Tanya [Name] ragu.
Koko menarik tangannya yang tadi berada di pinggul [Name]. "Jangan tanyakan hal itu--"
[Name] mengangguk, berbalik membelakangi Koko dan memejamkan mata. Walaupun sebenarnya ia masih penasaran dengan jawaban Koko.
Tetapi dengan jawaban Koko yang seperti itu, bukankah sudah menjelaskan jika laki-laki itu memang belum move on?.
"--karena saat ini aku sudah menjadi milikmu."
🌚