Selesai mandi, Koko berjalan mendekati [Name] seraya mengeringkan rambutnya menggunakan handuk kecil.
"[Name], ayo pergi honeymoon!" Ucap Koko langsung tanpa basa-basi terlebih dahulu.
[Name] tersedak angin, membalikkan badan dan menatap wajah Koko, terkejut. Menempelkan punggung tangannya di dahi Koko, mengira jika laki-laki itu sakit.
"Kau kesurupan? Biasanya irit irit pelit, kenapa tiba-tiba mengajakku pergi honeymoon?"
Koko menyingkirkan tangan [Name] dari dahinya. Kembali mengatakan hal yang membuat jantung [Name] berdetak lebih kencang. "Mau punya Kokonoi kecil."
Mendengar hal itu, [Name] menjadi sedikit salah tingkah. Kembali mengaduk sup yang sepertinya hampir matang dengan pipi bersemu.
[Name] makan malam dengan tenang, tidak seperti malam biasanya yang selalu diselingi gosip setelah satu suapan. Kalimat Koko tadi terus terngiang di telinganya, membuat [Name] malu sendiri.
"[Name]?"
Wanita yang namanya baru saja di sebut menghentikan kegiatannya memainkan sendok, ia tersadar dari lamunannya. "Huh?!"
"Kau belum mau punya anak ya?"
"HAH!!? Bukan begitu Koko, tapi--??"
Koko tertawa kecil melihat tingkah sang istri. Tak lagi duduk, kini laki-laki itu mendekati [Name] dan menyentil dahinya. "Jangan memanggilku Koko terus, sekali-kali yang lebih romantis."
[Name] menatap sinis Koko. "Menjijikkan!"
Terlalu lama jones membuat [Name] geli jika harus memanggil Koko dengan sebutan seperti 'sayang' atau apalah itu. [Name] tidak sanggup.
Atau mungkin ia uwuphobia.