"Koko, ayo jalan-jalan sebentar!" Ajak [Name], padahal tadi ia bilang lelah, capek, dan tidak berdaya. Tetapi sekarang? Wanita itu justru mengajak jalan-jalan.
Koko mengiyakan saja ajakan sang istri. Jika tidak, bisa-bisa keinginan memiliki Kokonoi kecil setelah honeymoon hanya berakhir sebagai angan semata.
Karena sama-sama tidak tahu jalan, Koko dan [Name] hanya berjalan di sekitar penginapan saja.
"Kira-kira monyet sedang apa ya?"
Koko menaikkan salah satu alisnya. Heran, bisa-bisanya [Name] justru memikirkan monyetnya di saat pergi honeymoon.
"Tenang saja, Inupi bisa diandalkan." Koko tersenyum dan mengacak surai rambut [Name].
Ya, Koko menitipkan monyet kesayangan [Name] ke temannya yang dulu pernah ia cium-ehh, Seishu Inui. Karena laki-laki itu juga yang sudah membuat Koko merencanakan untuk pergi honeymoon.
Koko melihat jam di ponselnya, sudah pukul delapan lebih seperempat. Koko memegang tangan [Name], membuat wanita itu berdiri. "Ayo pulang!"
"Ke Jepang?"
"Ke penginapan, bodoh!!" Ucap Koko, menyentil dahi [Name].
🌚
Setelah kembali masuk ke penginapan, saat ini [Name] sedang berdiri di balkon. Menatap hamparan pantai yang tak jauh dari jarak pandangannya. Semilir angin malam sedikit menerbangkan helaian rambutnya.
"[Name]..." Panggil Koko. Pandangan Koko mengikuti arah pandangan [Name].
[Name] hanya menoleh tanpa menjawab.
"Terima kasih," Ucapan Koko membuat [Name] menerka-nerka, kira-kira Koko berterimakasih untuk hal apa. Tetapi setelah mendengar kalimat lanjutan yang keluar dari mulut Hajime Kokonoi, [Name] sedikit tersipu. "Terima kasih sudah mau menikah denganku."
Koko merengkuh tubuh [Name] ke dalam pelukan hangatnya. "Aku mencintaimu, [Name]. Lebih dari apapun yang ada di dunia ini."
"Lebih dari uang?" Tanya [Name] kemudian tertawa kecil.
Koko mengangguk. Entah jujur atau tidak, hanya Koko yang tahu.
"Kalau begitu aku juga mencintaimu!" Seru [Name], langsung mencium bibir Koko yang berada di depannya, walaupun ia harus berjinjit.
- end -