3. This is a surprise

1.5K 364 24
                                    

Duka kembali datang.

Kini berita tentang Jung Sungchan yang menjadi korban tabrak lari. Berita ini berhasil menggemparkan satu univ. Apalagi Sungchan adalah maba paling mencolok. Incaran kating-kating genit.

" Capek banget gue. "

Ten meregangkan tubuhnya lantas berbaring diatas sofa. Ia baru saja selesai membantu dosen nya memindahkan berkas-berkas yang ia sendiri tak tau apa itu.

" Gak langsung balik aja, Bang? " seru Yangyang, matanya masih fokus pada layar hp.

" Nanti aja deh, capek banget. "

Seperti biasa, basecamp selalu dihuni setidaknya satu dua orang. Saat ini hanya ada Ten yang sedang tiduran diatas sofa, juga Yangyang dan Lucas yang sedang mabar game online.

" Bang, ntar balik gue nebeng ye? " seru Lucas, hanya dibalas dehaman karena yang diajak bicara sedang mencoba tidur.

" Gue balik sekarang aja deh. Males banget disini, ga ada Haechan. " Yangyang menyudahi acara mabarnya membuat Lucas merenggut kesal. Manusia satu ini emang sukanya sama Haechan, klop banget.

" Yaudah. Hati-hati lo. "













Tak lama setelah setelah Yangyang pulang, Ten juga Lucas beranjak. Ingin pulang juga.

" Weh, mau balik? " ini Yuta, yang baru saja datang bersama Winwin dan Jaemin. Lucas mengangguk.

" Tiati, Ngab. "

" Yoi, bro. "

Hari ini Ten membawa mobil. Lumayan menghemat waktu daripada harus menunggu bus. Juga lumayan untuk Lucas karena dapat tebengan gratis.

Keduanya masuk dari sisi berbeda lantas memasang sabuk pengaman. Ten yang nyetir.

" Hati sama pikiran gue capek. "

Ten menoleh pada Lucas sembari menginjak gas. Melajukan mobil membelah jalanan yang ramai.

" Gue masih gak percaya Bang, dua orang meninggal dalam waktu yang berdekatan. Gue juga ngrasa ada yang aneh. " lanjut Lucas.

" Ya takdir, mau gimana lagi? "

" Kalau Sungchan sih masih bisa diterima akal sehat karena dia kecelakaan. Lah Bang Taeil? Gak paham lagi.. "

" Sungchan.. dia balik sekitar jam 10 an ya? Jalanan kearah rumah dia bukannya udah sepi? Kok bisa ada yang lalai sampai nabrak dia. "

Penjelasan sekaligus pertanyaan yang dilontarkan Ten membuat Lucas menoleh kearahnya. Ada benarnya juga. Jalanan kearah runah Sungchan dikenal sepi kalau malam.

Nah, kalau sepi bukannya lebih minim kemungkinan adanya kecelakaan?

Tak mau berpikir buruk. Lucas dan Ten menyudahi percakapan nyleneh mereka. Bersamaan dengan lampu yang berganti warna menjadi merah. Mengharuskan mereka berhenti.

Jalanan ramai. Kendaraan yang lalu lalang kebanyakan milik pekerja yang baru saja pulang.

Ten bersenandung kecil sembari menunggu lampu hijau. Mengedarkan pandangan kesana kemari. Sampai pengendara motor yang berhenti disamping mobilnya menyita perhatian.

Helm full face juga pakaian serba hitam. Awalnya ia hanya berpikir jika lelaki itu keren. Namun pikirannya tiba-tiba hilang saat lelaki itu menoleh kearahnya.

Darimatanya bisa dilihat jika ia tersenyum. Tak hanya itu, bahkan ia melambai pada Ten.

" Bang? Gak jalan? "

Suara Lucas menyadarkannya, refleks Ten langsung menginjak gass. Ia sempat tercekat karena ia langsung maju dengan kecepatan tinggi.

Tangannya memutar stir, belok ke arah kanan sebagaimana rute kerumah Lucas. Namun, begitu ia membelokkan mobilnya  hal lain ditemuinya.

Motor yang melaju kencang kearahnya, si pengendara seperti mengisyaratkan mobil Ten untuk minggir. Namun entah bagaimana, stir nya seperti terkunci. Tak bisa digerakkan.

Ia berniat keluar dari mobil, sial! Pintunya terkunci. Padahal ia tak menguncinya daritadi.

" Bang! "

" Argh gue gmau matii!! "

Pada akhirnya, keduanya bertubrukan. Pengendara motor tersebut terpental hingga belakang mobil.

Entah berapa kecepatan yang digunakan oleh si pengendara motor sampai membuat mobil Ten terguling hingga terbalik.

Pekikan kencang bak background music tragedi tersebut. Beberapa detik setelahnya terciptalah kerumunan manusia ditengah sana.

Banyak yang meringis takut, mengecek juga bertanya-tanya bagaimana bisa, sekedar kepo atau merekam.












Ketiga korban dilarikan ke rumah sakit setempat. Taeyong, lagi-lagi ia yang mendapat telfon pertama atas kabar kecelakaan Ten dan Lucas.

Lucas hanya luka, sedangkan Ten sedang kritis. Di sisi lain, pengendara motor tersebut meninggal di tkp.

" Astaga, kenapa lagi sih? Kenapa bisa? " Taeyong menyisir rambutnya, menghela nafas panjang-panjang.

" Bang! "

Renjun, Jeno dan Haechan. Mereka yang pertama datang langsung menghampiri Taeyong yang berdiri di depan ruangan.

" Pada gak papa? " panik Renjun.

" Lucas cuma luka. Ten kritis. "

Respon ketiganya sama seperti Taeyong kala mendengar kabar dari dokter.

" Kenapa sih? Kemaren Sungchan sekarang Bang Ten sama Bang Lucas. Besok-besok siapa lagi?! "

Jeno menepuk-nepuk pundak Haechan, berusaha menenangkan pemuda yang nampak frustasi ini.

" Permisi. Kalian mahasiswa NU, ya? "

Seorang suster tiba-tiba menghampiri mereka. Menanyakan hal yang pasti iya jawabannya.

" Iya, benar. Kenapa? "

" Apakah ada yang mengenal saudara Liu Yangyang? "

Mendengar nama Yangyang disebut membuat empat mahasiswa itu bertukar pandang lantas mengernyit.

" Kenal, kok. Kenapa sama Yangyang? " tanya Haechan.

" Saudara Liu Yangyang pengendara motor yang baru kecelakaan dengan dua pasien didalam. "

















" Don't forget to be happy, babe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Don't forget to be happy, babe. "
East Java, 3 Juli 2021

TRAGEDI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang