" Bang Taeyong ada? "
" Ga ada, Jen. Ga masuk hari ini, ga ada izin juga. "
" Oh, makasih. "
Jeno mondar-mandir di depan kelas Taeyong. Ia berniat membicarakan sesuatu, atau lebih tepatnya curhat. Namun salah seorang mahasiswa yang ditanyainya tadi mengatakan Taeyong tidak masuk.
Jadi ia mengurungkan niat untuk menemui Taeyong. Baru saja ingin melangkah pergi, kedua netra nya mendapati Renjun yang berjalan dari gedung fakultas kedokteran.
" Njun! Darimana? " Jeno berlari kecil menghampiri si Huang.
" Nyari Bang Doy. Tapi katanya dia ga masuk, ga ada izin. " jawab Renjun sedikit kecewa, padahal mereka ada janji mau makan siang bareng.
" Lah? Bang Taeyong juga. "
" Kecapean kali nyiapin pentas anak teater. " ujar Renjun yang selalu positif thinking.
" Tapi seenggaknya bisa izin dong? "
" Ga tau lah. Ke basecamp aja yok. "
Dua hari. Bukan hal wajar jika selama dua hari seorang Lee Taeyong ataupun Kim Doyoung tak menampakkan diri di area univ.
Mereka itu jenis mahasiswa rajin yang enggan tidak masuk tanpa alasan alias bolos. Bahkan keduanya tak datang ke basecamp, sama sekali tidak.
" Ga bisa di hubungin dari kemarin. "
Anak-anak NB sedang berkumpul atas usulan Johnny. Berniat membicarakan kemana hilangnya tom and jerry itu.
" Ga ada yang liat mereka? Sama sekali? " Johnnya menghela nafas dalam-dalam begitu yang lain menggeleng lemas.
" Tanyain anak-anak teater, terakhir sama mereka kan! " usul dari Winwin sedikit membuat yang lain berharap akan ada keterangan.
" Udah. Mereka bilang pisah di cafe. Ga tau selanjutnya mereka kemana. " jawab Jaehyun, menjatuhkan harapan yang dibangun.
" Belum ada kabar juga dari polisi. " lesu Jaemin, ia bahkan sudah berkali-kali mengecek ponsel untuk menunggu telfon dari pihak kepolisian.
" Kita cari sama-sama. "
" Bang Mark kemana? "
Hendery, Xiaojun juga Renjun menoleh kearah Jeno yang berniat gabung dengan mereka. Ngomong-ngomong mereka akan mencari dengan cara dibagi menjadi beberapa tim.
" Sama Bang Jaehyun. Lo mau sama kita? " pertanyaan Hendery dibalas anggukan oleh Jeno.
" Yaudah, yuk. "
Mereka berempat masuk kedalam mobil Hendery. Setelahnya bergegas pergi ke mana saja asal bisa menemukan Taeyong ataupun Doyoung. Bahkan mereka berharap ada keajaiban hingga keduanya ditemukan.
" Tumben lo gak sama Mark. " suara Xiaojun memecah keheningan, juga ketegangan empat anak adam didalam mobil.
" Gak papa. "
" Gelud lagi? " pertanyaan Renjun membuat dua manusia yang lebih tua langsung meliriknya. Melihat Jeno hanya diam menatapnya membuat ia harus mengurungkan niat bertanya lebih lanjut.
" Kalian sering gelud? " dan pada akhirnya Xiaojun tetap bertanya.
" Ga kok. "
" Polisi berhasil ngelacak hp Taeyong. "
Satu bubble pesan dari Johnny berhasil membuat seluruhnya bernafas lega. Setelahnya mereka meluncur ke tempat yang sudah dikirim oleh Johnny.
Sebuah danau dipinggir kota.
" Kenapa? Bang Taeyong sama Bang Doy gak papa, 'kan?! "
Tak ada yang menjawab. Renjun mengalihkan pandangannya begitu dua tandu mengangkat sebuah kantung yang biasa digunakan untuk membukus jasad manusia.
Tunggu...
" Bang? "
Melihat senyum tipis di bibir Johnny membuat Renjun paham akan semua. Jadi, Doyoung dan Taeyong menyusul yang lain?
" K-Kenapa bisa? Mereka kenapa? " tanya Jeno dengan raut terkejut juga takut yang tak bisa ia sembunyikan.
" Pembunuhan? Sepertinya. Luka tusukan juga lebam, bahkan ada goresan. Mereka ditemuin terkapar di pinggir danau. "
Penjelasan Jaehyun yang baru ia utarakan membuat dunia runtuh detik itu juga. Keadaan macam apa ini? Kejadian tak masuk akal yang mengapa juga harus terjadinpada Taeyong dan Doyoung?
" Polisi bakal ngelakuin autopsi sama jasad mereka. "
" Lo... senyum? "
" I smile cause I happy. "
East Java, 3 Juli 2021