16. We are done?

1K 262 0
                                    

'Ditemukannya mayat seorang remaja berusia sekitar 20 tahun an yang terapung di laut'

'Penjaga penginapan dikagetkan dengan temuan mayat yang terbunuh secara sadis didalam kamarnya'



















Chenle pernah bilang,
" Kalau lo pergi, gue juga."

Dan kini ia benar-benar pergi bersama Jisung. Jasad nya di temukan dengan belasan luka sayatan, bekas cekikan di lehernya dan tusukan di dada.

Penjaga penginapan yang kala itu sedang patroli mendengar suara gaduh dari salah satu kamar. Ia berniat mengecek apa yang terjadi. Namun yang ditemukannya adalah tubuh Chenle yang sudah tak bernyawa tergeletak diatas ranjang.

Bagaimana dengan Jisung?

Salah seorang pengunjung menelfon polisi. Awalnya ia hanya berjalan, namun ia dibuat bingung dengan sesuatu di tengah sana. Setelah ia datangi ternyata mayat manusia.

Tentu saja. Warga setempat langsung heboh karena temuan dua mayat di lokasi yang berdekatan ini.

Adakah yang bertanya mengaoa Chenle tak langsung melapor pada polisi semalam? Bahkan tangannya saja tak kuat menahan beban seringan ponsel genggam. Ditambah tatapan Mark yang tak lepas darinya.

Hahh.. tak perlu ku jelaskan kau juga tahu pelaku dibalik pembunuhan Chenle itu dia.

Jeno tak ada. Entah kemana perginya si Lee itu.

" Saya semalam lihat cuma dua orang yang ada disini. "

Paman Chenle. Semalam ia berkunjung, berniat menanyakan tanggapan ponakan nya soal penginapan ini. Namun ia tak tau mengapa wajah ponakan nya itu nampak pucat.

Dan yang penting adalah ia hanya melihat dua orang di sana. Itu Chenle, dan Jeno.

Atas kesaksian Paman Chenle, Jeno menjadi buronan sekarang.

Polisi setempat sibuk mencari keberadaan Lee Jeno yang tiba-tiba menghilang semenjak kematian Chenle.

Ini sudah tiga hari dan petugas polisi tak kunjung menemukan batang hidung Jeno. Bahkan ponselnya juga tak bisa di lacak.
















" Lee Jeno? Dia yang meracuni Lucas? "

Salah satu petugas polisi mengangguk menjawab pertanyaan atasannya. " Atas dasar apa nuduh Jeno? " tanya sang kepala.

" Kami baru saja mendapat rekaman cctv yang sempat di hapus, Pak. Disana terlihat saudara Jeno memasukkan cairan kedalam minuman saudara Lucas. "

Do Kyungsoo, sang inspektur nampang temenung. Mempertimbangkan bukti dadakan yang datang padanya. Padahal kasus peracunan pada Lucas akan di tutup.

" Kami juga menemukan rekaman cctv apartemen Jung Jaehyun yabg melihatkan saudara Jeno memasukkan cairan yang sama kedalam kopi pesanan saudara Jaehyun. "

Layar komputer di depan Kyungsoo memutar sebuah rekaman. Hanya ada lobi kosong. Namun tak lama datang lelaki dengan seragam ojek online.

Lelaki itu berhenti didepan pintu apartemen Jaehyun. Mengambil botol kecil dari sakunya lalu menuangkan cairan kedalam kopi.

Sampai akhirnya kopi itu berpindah tangan pada Jaehyun.

" Lee Jeno? " Kyungsoo mengernyit tak percaya ketika lelaki itu membuka topi nya. Dengan jelas menunjukkan pahatan hampir sempurna itu. 

" Tapi, Pak. Kami menemukan sesuatu yang lain. "

Belum selesai Kyungsoo memikirkan tentang Jeno, sang anak buah kembali bersuara.

" Kami menemukan rekaman dashcam mobil Kim Doyoung yang menunjukkan bahwa saudara Doyoung dan temannta di seret menuju danau oleh lelaki bernama Mark Lee. "

" Mark Lee? "

Anggukan itu cukup menjawab segala teka-teki di otaknya. Kyungsoo masih menganga tak percaya.

" Ini sekumpulan bukti yang kami peroleh dari kasus meninggalnya anak-anak Neo Boys, Pak. "

Amplop coklat sedikit tebal itu si terima oleh Kyungsoo.

" Baik, terimakasih. Kamu boleh keluar. "

Setelah membungkuk hormat lelaki itu keluar tak lupa mengunci pintu. Meninggalkan Kyungsoo yang sibuk menggeledah kertas-kertas dari dalam amplop.
























sorry for the typo(s) . kl ada si:v mls revisi soalnya hh

 kl ada si:v mls revisi soalnya hh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" We are done. Should I go to heaven too? "

East Java, 13 Juli 2021

TRAGEDI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang