Guinevere terbangun dari tidurnya karena sinar matahari yang menyilaukan dan suara berisik cuitan burung-burung didepan jendela kamarnya.
Guinevere turun dari kasurnya dan berjalan hendak membuka jendela kamarnya.
Cahaya matahari pagi langsung menyambut pagi Guinevere, ditemani burung-burung gereja yang seolah menunggu seorang putri membuka matanya. Guinevere menggosok matanya sebentar lalu membiarkan burung-burung memasuki kamarnya.
"Hahh, aku terlihat seperti seorang putri yang dikurung oleh orangtua tirinya dan tinggal bersama para hewan kecil dikamarku.." ujar Guinevere sambil mendesah kecil.
"Aku mau mandi, lalu meminta Carla membuatkanku sarapan.." Guinevere lalu berlalu menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Tak lama datanglah Patricia sambil membawakan beberapa kue kering dan teh hangat untuk Guinevere mengawali harinya pagi ini.
"Nona, apakah ada yang perlu saya bantu?" Tanya Patricia sambil sedikit mngetuk pintu kamar mandi Guinevere.
"Tidak perlu, aku ingin membersihkan diri sendiri!!" Ujar Guinevere lalu disusul oleh kepergian Patricia dari kamar Guinevere.
"Wahh, berendam di air hangat seperti sekarang memang melegakan!! Seandainya aku bisa seperti ini selamanya!!..."
'Seandainya saja aku mengikuti jejak kakak, akankah aku juga akan terbebas dari perjodohan ini?!' Batin Guinevere. Tak butuh waktu lama untuk berpikir, Guinevere menyeringai lalu tertawa jahat dengan kencang hingga membuat Carla yang baru saja memasuki kamarnya untuk menyiapkan pakaiannya langsung terkejut.
"WAHAHAHAHAH....WAHAHAHAH!!" Tawa melengking Guinevere memenuhi kamarnya.
"NONA GWEN, ANDA BAIK-BAIK SAJA?! NONA APA ADA MASALAH?" Tanya Carla panik setelah mendengar tawa Guinevere yang sangat keras.
"AKU TAK APA CARLA, HANYA MENDAPATKAN SEBUAH PEMIKIRAN BAHWA MUNGKIN AKU BISA MENERIMA PERJODOHAN ITU!!" Guinevere hanya berbohong mengatakan dia menerima perjodohan itu.
'Kak lance bersiaplah, adik kecilmu datang...' batin Guinevere senang sambil menikmati nikmatnya sensai berendam hari ini yang mungkin tidak bisa dia rasakan beberapa hari kedepan.
.
.
.
Setelah mandi Guinevere lalu hendak berjalan-jalan ke taman sambil mencari celah untuk kabur dari rumah besarnya sekarang."Maaf Nona Gwen, anda dilarang keluar dari pintu utama kediaman Baroque, ini perintah!" Ujar seorang penjaga yang menjaga pintu utama rumahnya dengan ketat.
"Tapi aku hanya ingin berjalan-jalan ke taman..."
"Perintah Duke Arthur!!" Ujar penjaga itu, Guinevere menggeram lalu akhirnya memutuskan kembali ke kamarnya.
'Sial, jika pintu utama dijaga, lewat mana aku harus keluar?!' Guinevere terus memutar otaknya hingga sesuatu terpikirkan olehnya.
"Nona Gwen, Waktunya makan malam, kali ini Chef Edward memasak smooked beef kesukaan Nona.." Patricia datang sambil mendorong troli berisi makanan yang beragam sambil diikuti oleh Carla, Emma dan Marine (para pelayan).
"Wah, makan malam kali ini kelihatan enak sekali!!" Ujar Guinevere antusias.
"Ada smooked beef, goulash, mashed potato, dan segelas sirup mapple untuk nona" ujar Emma sambil menaruh semua makanan dimeja Guinevere.
"Dan ini snack serta makanan kecil yang anda minta tadi, Ada roti panggang, cookies coklat, kue kacang, cookies gandum dan susu botol silahkan dinikmati nona.." ujar Patricia. Lalu Carla dan Marine memakaikan Guinevere celemek sebelum menyantap makanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Name's Guinevere || 《By. Angelaangst_ 》
FanficGuinevere adalah putri bungsu keluarga bangsawan Baroque yang akan dijodohkan dengan anak dari keluarga ahli sihir terkenal Paxley. Guinevere yang mengetahui bahwa dia dijodohkan oleh orang tuanya memberontak dan menolak tegas perjodohan tersebut, n...