Pernah sekali Jisung datang terlambat saat acara tahun baru di kediaman Park. Su Ah mendiaminya selama dua malam dan itu membuat Jisung menangis sambil berlutut di hadapan anak dan ibunya.
Sang ibu, seorang beta yang sangat perhatian kepada anak dan cucunya langsung menyuruh Jisung berdiri saat itu dan berkata, "Masa anak ibu, seorang alpha cengeng seperti ini sih?" godaan sang ibu tidak membuat Jisung langsung sadar posisinya.
Jisung menjawabnya dengan, "Aku seorang alpha juga punya perasaan bersalah bu. Su Ah memaafkan Papah kan?"
Su Ah sepertinya menurunkan rasa empati milik Jisung yang gampang mengasihani orang lain. Rambutnya yang sudah diikat apel itu naik turun, matanya berkaca-kaca memandang wajah Papahnya yang sedang mengusap pipinya.
"Papah jangan nangis lagi!"
Tahun baru pun kedua bapak dan anak ini habiskan dengan menonton sebuah konser tahun baru yang sedang dibintang tamu-kan oleh Daddynya Su Ah, Chenle langsung dari salah satu festival musik di Tokyo.
Jisung sudah menerima pesan dari manajer Chenle kalau Chenle akan tampil tepat pukul 11 malam waktu Seoul. Sebetulnya Su Ah sudah tertidur karena ia sibuk memainkan buku mainannya sembari menunggu sang Daddy yang tidak tampil-tampil. Tinggal lah Jisung yang menonton suaminya itu tampil.
Chenle tampil memukau. Dia tampil dengan lagu yang featuring dengan salah satu artis yang pernah satu manajemen dengan Jisung. Salah satu anggota Youth bernama Jeno.
Ibunya pernah bilang, kalau Jisung mau, selesai berkuliah ia bisa melakukan trainee lagi dan mungkin manajemen Jisung masih mau menerimanya. Hal itu dibantah habis-habisan oleh sang ayah yang berkata "Kita saja membayar denda Jisung gagal debut sampai membuat anak kita harus kerja part-time di dua tempat yang bersamaan," kepada sang ibu.
"Ayah tahu menjadi penyanyi itu cita-citamu, tapi ayah tidak mau kamu harus mencari uang untuk persiapan debutmu lagi nak."
Hati kecil Jisung sebetulnya menyetujui ucapan sang ayah. Ia memang mau menjadi penyanyi, tapi mengingat masa-masa ia harus membayar denda karena kesalahannya itu sudah cukup membuat pelajaran besar untuk hidupnya. Persiapan debut itu besar dari modal uang dan tenaga. Ia adalah seorang orang tua untuk anak umur 3 tahun sekarang. Mungkin kalau memang ia masih ingin menjadi penyanyi, ia bisa debut di umur 25 tahun ke atas. Umur hanya sebuah angka, yang penting adalah keinginan.
Melihat teman seperjuangannya dulu, Jeno yang tampil sekarang dengan suaminya itu membuatnya bangga. Chenle adalah superstar dari sebelum Youth debut. Jeno yang bersanding menjadi rapper di lagu yang dibuat untuk sebuah soundtrack film itu membuat Jisung berandai-andai lagi. Apakah kalau Jisung masih disana, ia yang akan menggantikan posisi Jeno?
Jisung mematikan televisi dan ia memutuskan untuk tidur menemani sang anak.
Fast forward ke waktu sekarang, Jisung sudah melangkahkan kakinya secepat mungkin. Ia sesekali melewati seorang dua orang di eskalator di stasiun kereta bawah tanah. Restoran dan stasiun berjarak kurang lebih 700 meter. Cukup jauh dan ia bisa berlari.
Lima menit adalah waktu yang diperlukan Jisung untuk sampai ke restoran. Ia sedikit kesulitan mencari tempat restoran tersebut dan setelah ia cari di mesin pencarian Naver, tempatnya memang agak di dalam gang dan sebuah catatan cantik bertulisan 'fancy dinner' membuat Jisung langsung memperhatikan pakaiannya. Sial. Pantofel yang ia pakai tidak begitu mengkilat dan ia sedikit berkeringat, membuat kemejanya sedikit basah. Seharusnya ia memakai kaosnya saja dan berganti pakaian di depan restoran ini.
Jisung merapikan tataan rambutnya di salah satu mobil yang terparkir disana dan dengan segera naik tangga setelah melihat jam tangannya. Jam setengah 8 lewat 10 menit. Telat sudah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teach Me How To Love
Fanfictionabo - modern universe. Cerita bagaimana kehidupan Jisung (Alpha) dan Chenle (Omega) yang hanya menikah sebatas diatas kertas. Jisung adalah mahasiswa tingkat akhir dan Chenle adalah artis terkenal yang bertemu hanya sekali dalam setahun dari awal me...